SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Rabu, 11 Agustus 2010

JEMBATAN DAN FILOSOFI PEMBANGUNAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Pembangunan dan social capital merupakan bagian kekuatan dalam mendorong kekuatan dalam membangun bangsa, banyak cerita dan banyak pula sejarah yang membuktikan kekuatan social capital telah mengilhami dan mendorong lahirnya Bangsa Indonesia yang merdeka dan proses pembangunan semenjak di proklamasikan sampai dengan sekarang. Begitu pentingnya social capital secara spesifik Bank Dunia memberikan suatu fokus perhatian dalam pengkajian peranan dan implementasi dari social capital serta kemungkinan kontribusinya dalam proses pengentasan kemiskinan khususnya di negara-negara berkembang. Peranan dan kedudukan social capital dalam aktifitas keseharian masyarakat juga telah dikaji secara lebih intensif oleh para ahli dari berbagai sudut pandang keilmuan antara lain dari perspektif agro-eco system, ekonomi, sosiologi, politik, antropologi dan psikologi.
Menyadari hal itu PNPM Mandiri Perkotaan melalui konsepsi pemberdayaan menangkap hal itu dengan semangat kebersamaan bisa mengedepankan pembangunan partisipatif keterlibatan seluruh elemen masyarakat dan melalui kelembagaan kolektif berdasarkan nilai luhur masyarakat diarahkan menangkap pentingnya korelasi antara pembangunan dan social kapital tersebut. Mari kita melihat sejauhmana kekuatan social kapital dalam merespon sebagai kekuatan dalam pembangunan melalui pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Kuantan Singingi dengan fokus Desa Sungai Kuning, Petai Baru dan Sungai Sirih yang merupakan 3 dari 13 kel/desa lokasi sasaran program yang merupakan satu kawasan permukiman transmigrasi yang secara fisik banyak membutuhkan pembangunan infrastruktur.
Menurut Koordinator BKM Sejahtera Bersama Desa Sungai Kuning (Bapak Sobri) menyatakan “Awalnya memang banyak masyarakat meragukan kapasitas kami sebagai lembaga yang dipercayai oleh masyarakat membangun desa kami melalui PNPM Mandiri Perkotaan untuk merealisasikan kegiatan melalui PJM Pronangkis Kelurahan yang bila dihitung ternyata dana PNPM Mandiri Perkotaan hanya bersifat stimulan”. Begitupun menurut Koordinator BKM Al Baroqah (Bapak Mu’alif Ar-ridho) yang menyatakan hal yang sama “Banyak masyarakat meragukan, tetapi dengan semangat keyakinan kami melalui kelembagaan kolektif yang mengakar pada nilai luhur dan terus bekerja meyakinkan masyarakat dan ternyata dengan keyaikan semua itu telah menghasilkan kepercayaan masyarakat bahwa melalui konsep pemberayaan dengan semangat kebersamaan ini apapun mimpi kita pasti bisa diraih”.
Melalui konsep pemberdayaan dan kelembagaan kolektif inilah social capital diwujudkan dalam meraih mimpi masyarakat mewujudkan filosofi jembatan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat menembus sekat dan keterbatasan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Bentuk inilah yang mengilhami terwujudnya jembatan-jembatan yang membentang dan menghubungkan areal-areal permukiman dengan perekebunan sawit dan karet yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Desa Sungai Kuning, Petai Baru dan Sungai Sirih.
Seperti di Desa Sungai Kuning dengan kemampuan dan dukungan masyarakat terbangun jembatan 4 m x 5 m x 3 m yang menghabiskan dana Rp.83.174.000, padahal dari PNPM Mandiri Perkotaan hanya mengalokasikan dana Rp.43.500.000, pembangunan jembatan di Desa Sungai Sirih terwujud sebuah jembatan 17 m x 5,5 m dengan menghabiskan dana Rp.83.750.000 dan dari PNPM Mandiri Perkotaan hanya Rp.43.500.000. Mimpi jadi kenyataan itulah yang mendorong dan meyakinkan masyarakat melalui social kapital atas kemampuan dan tekad semuanya bisa diwujudkan : Desa Sungai Kuning melalui suport Bapak Rofi’I yang menjadi donatur terbesar sekitar Rp.26.912.000 menjadi inspirasi warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dan bahkan tukang yang dibayar ternyata dengan keikhlasannya pendapatan yang diterima direlakan untuk dihibahkan dalm membantu pembangunan.
Ini adalah sebuah pembuktian dengan social kapital semuanya bisa diwujudkan melalui kebersamaan dalam memaknai dan mengartikan sebuah mimpi antara “Jembatan dan Filosofi Pembangunan".
  • Desa Sungai Kuning


  • Desa Petai Baru


  • Desa Sungai Sirih


Tidak ada komentar: