Pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010, bertempat di Aula Kantor Lurah Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat. Dilaksanakan Musyawarah pembentukan Forum komunikasi Antar (FKA) BKM se Kota Dumai yang diikuti oleh utusan perwakilan dari 32 BKM di 5 Kecamatan yang ada di Dumai.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dari BKM-BKM yang ada di Dumai yang menginginkan ada wadah silaturahmi dan komunikasi antar BKM di level Kota. Mengingat untuk FKA BKM tingkat Kecamatan sudah terbentuk terlebih dahulu di 5 Kecamatan yang ada di Kota Dumai yaitu Kecamatan Medangkampai, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Kota.
Kegiatan ini sedianya dibuka langsung oleh Wali kota Dumai, akan tetapi di waktu yang sama Walikota beserta seluruh SKPD sedang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga melalui Asisten I Setda Kota Dumai (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat ) Drs. Junaidi Asnawi, MSi. Bapak Walikota H. Khairul Anwar, SH menyampaikan salam sekaligus permohonan maaf kepada seluruh peserta pemilihan FKA BKM karena tidak bisa hadir secara langsung dalam kegiatan ini.
Dalam Sambutannya Asisten I menyampaikan dengan dibentuknya FKA BKM se Kota Dumai ini diharapkan akan mampu memberikan saran dan masukan bagi Pemerintah Kota serta mewujudkan cita-cita menjadikan Kota Dumai menjadi kota ekonomi khusus di Propinsi Riau, dimana untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukannya kerja sama dari pihak-pihak dan elemen masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan dan program tersebut.
Pembentukan Forum Komunikasi Antar BKM se-kota Dumai hendaknya harus bisa bersinergi dengan baik dengan pemerintah maupun organisasi-organisasi lainnya untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat (PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai). Organisasi FKA ini merupakan wadah yang dbentuk oleh masyarakat sebagai tempat menyalurkan kebutuhan-kebutuhan bagi BKM, baik dalam bentuk komunikasi maupun kerjasama dalam bentuk lain.
Melalui Forum Komunikasi Antar BKM (FKA) se-Kota Dumai ini, Junaidi mengemukakan hendaknya misi FKA yaitu meningkatkan dan membangun partisipasi masyarakat miskin perkotaan, memfasilitasi komunikasi antarpihak masyarakat kota dengan stakehoulder melalui pengembangan komunitas, memberikan masukan, dukungan dan koreksi tentang kebijakan dan implementasi terhadap pembangunan, mendorong kebijakan pemerintahan kota Dumai yang kondusif terhadap pengembangan pemberdayaan ekonomi dapat segera tercapai.
Setelah manyampaikan kata sambutan, walikota dumai yang dalam kesempatan ini diwakili oleh asisten 1 Setda kota Dumai, Drs. Junaidi Asnawi, MSi menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Mandiri Perkotaan kepada Badan Keswadayaan Masyarakat untuk 5 kecamatan yang ada di Kota Dumai yaitu Kecamatan Medangkampai, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Kota. Penyerahan Dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai yang bersumber dari dana sharing dari APBN dan APBD kota Dumai.
Koordinator kota 2 Riau, Rudi Rosyidi pun ikut menjelaskan anggaran dana yang diterima oleh masing-masing kecamatan berbeda-beda dengan rincian : untuk kecamatan Dumai timur, dana APBN yang diterima sebesar Rp. 801.000.000, sedangkan dana APBD yang diterima sejumlah Rp. 840.000.000. untuk kecamatan Bukit kapur dana APBN sejumlah R. 246.000.000, dan dana APBD sebesar Rp. 240.000.000. Sedangkan Kecamatan Dumai Barat, Medang Kampai dan Sungai Sembilan hanya menerima dana dari APBN saja, hal ini dikarenakan karena keterbatasan dana anggaran Pemko Dumai . Dengan rincian untuk kecamatan Dumai Barat jumlah APBN yang diterima Rp. 445.000.000, untuk kecamatan Medang Kampai jumlah dana APBN yang diterima Rp. 70.000.000, sedangkan kecamatan Sungai Sembilan jumlah dana APBN yang diterima sebesar Rp. 235.000.000. Berbedanya Jumlah dana yang diterima oleh masing-masing kecamatan dipengaruhi oleh jumlah KK miskin yang ada di wilayah kecamatan tersebut. Dana APBN Yang diterima oleh masing-masing kecamatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai dialokasikan untuk kegiatan infrastruktur disetiap kelurahan yang mendukung kegiatan perekonomian di daerah tersebut. Sedangkan sumber dana yang berasal dari APBD dialokasikan untuk kegiatan social, ekonomi, lingkungan, dan peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut. Dimana dana tersebut akan diserahkan kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan kemudian BKM akan membentuk KSM di daerahnya masing-masing, sehingga pengawasan penggunaan dan pemanfaatan dana BLM tersebut langsung diawasi oleh masyarakat itu sendiri, dan diharapkan masyarakat sebagai pengemban tanggung jawab dapat memanfaatkan dana ini secara maksimal dan tepat sasaran sehingga dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan menjadikan masyarakat setempat menjadi masyarakat yang mandiri. Selain itu pengelolaan dana BLM ini hendaknya dapat dipertanggung jawabkan, harus transparansi, jangan sampai terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan. Bagi BKM yang sudah menggunakan dana tersebut harus mengadakan RWT (Rembuk Warga Tahunan) dan melakukan audit sebagai persayaratan untuk kembali mendapatkan dana di tahun berikutnya.
Setelah penyerahan dana secara simbolis oleh Asisten 1 acara dilanjutkan dengan musyawarah pembentukan Forum Komunikasi Antar BKM tingkat Kota Dumai. Dengan dipimpin oleh Ketua Panitia pemilihan Bukhori Santoso, acara pemilihan berjalan cukup meriah dan sukses. Meski sesekali terdengar interupsi dari peserta tetapi tetap dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan. Hasil dari musyawarah ini terpilih 15 orang yang duduk dalam kepengurusan FKA BKM Kota Dumai Periode 2010-2015 yang merupakan hasil musyawarah dan mufakat para peserta pemilihan yang berjumlah kurang lebih 75 orang mewakili 32 BKM se Kota Dumai. Dalam pemilihan ini terpilihlah juga Bapak Happy Nainggolan perwakilan dari BKM Bumi Ayu Sejahtera Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur sebagai Koordinator FKA Kota Dumai.
(Rudi Rosyidi, S.Ag - Koordinator Kota 2)