SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Rabu, 23 November 2011

LEWAT SMS MENGINGATKAN UNTUK BERGEGAS MEMBYAR PINJMAMAN BERGULIR- (UPK) KELURAHAN KAMPUNG BANDAR

Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru adalah salah satu dampingan PNPM Mandiri Perkotaan sejak Tahun 2008. kehadiran program pada awalnya masih belum dilirik masyarakat, namun melalui relawan-relawan program mulai masuk dalam kehidupan masyarakat dan salah satu relawan-relawan yang sudah berjibaku tersebut adalah Ibu Sulastri, Ibu Rika, Ibu Merawati dan Ibu Rika yang merupakan pengurus UPK saat ini. Koordinator BKM Marhum Pekan (Bapak H. Sofyan hamid) Tidaklah sulit menemukan figur-figur pengurus UPK, mengingat sebelumnya sudah sama-sama sebagai relawan dan sudah terbukti motivasi-nya dalam PNPM mandiri Perkotaan.
Melalui Ibu Sulastri, Ibu Rika, Ibu Merawati dan Ibu Rika inilah kegiatan ekonomi di “gulirkan” ke masyarakat, banyak motivasi yang melandasi komitmen sebagai pengurus UPK seperti “Mengajak ibu-ibu untuk maju, mengembangkan ilmu yang diperoleh lewat bangku sekolah, mendorong ibu-ibu maju, meningkatkan keahlian ibu-ibu” menjadi spirit membangun UPK menjadi lebih besar. Dari kantor yang sederhana yang beralamat di Jl. Merbau No.79 seluruh mekanisme “skim” yang sudah disepakati menjadi alur berjalannya ekonomi bergulir di Kelurahan Kampung Bandar.
Dengan pengelolaan dana yang diterima dari PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp.40.000.000 telah dimanfaatkan oleh 14 KSM dengan hampir 90% penerima manfaat adalah kaum perempuan warga miskin PS-2. Guna memastikan semuanya berjalan dengan baik Pengurus UPK menyadari pentingnya organisasi sebagai kelembagaan yang terstruktur untuk menjalankan ekonomi bergulir melalui skim yang sudah ditetapkan, struktur kepengurusan dan pembagian pengelolaan kerja menjadi sangat penting. Pembagian kerja didasarkan atas struktur organisasi UPK Kelurahan Kampung Bandar yang terdiri dari :
1. Manager : SULASTRI KADI, SE
2. Kasir : RIKA KRISNA
3. Administrasi : MERIWATI
4. Kolektor : RIA FITRI DEWI
Dari struktur yang sudah dibentuk dan disetujui BKM, proses pengelolaan menjadi ekektif dan efisien. Guna memastikan semua KSM membayar pinjaman bergulir UPK secara rutin melakukan startegi pendekatan yaitu melalui SMS setiap bulannya untuk mengingatkan KSM membayar cicilan. Dari SMS inilah UPK sangat terbantu dalam proses penagihan, karena sebelumnya KSM sudah mendapatkan informasi.
Sampai dengan sekarang perguliran ekonomi yang sudah berjalan dari tahun 2008 telah menghasilkan dana sebesar Rp.165.000.000 yang dimanfaatkan 19 KSM baik lama maupun baru. UPK menyadari betul dengan skim Rp.500.000/orang harus berdampak positif bagi ekonomi KSM-KSM, untuk itu UPK melalui kebijakan BKM Marhum Pekan memberikan pinjaman secara bertingkat kepada KSM-KSM supaya nampak hasilnya baik KSM Lama ataupun KSM Baru. Salah satu KSM yang telah berhasil mengembangkan usahanya adalah KSM Bungai Rampai melalui ketua KSM (Ibu Afrina) : “Pada awalnya KSM mendapatkan Rp.2.500.000/KSM dan sudah menyelesaikan cicilannya tepat waktu. Untuk itu KSM Bungai Rampai mengajukan kembali pinjaman bergulir dan mendapatkan pinjaman Rp.3.000.000/KSM untuk mengembangkan usaha kue donat”.
UPK menyadari betul bahwa asset terbesar adalah KSM-KSM, untuk itulah UPK akan selalu mendukung termasuk membantu proses pemasaran. Dukungan pemasaran salah satunya melalui “head to head” dan sudah terbukti banyak warga masyarakat yang mulai melirik dan memanfaatkan hasil usaha KSM-KSM. Untuk memastikan semua KSM mendukung dan membesarkan pinjaman bergulir, UPK selalu memastikan KSM-KSM yang akan memanfaatkan pinjaman bergulir harus mempunyai orientasi usaha atau pengembangan usaha. Dan sudah terbukti pinjaman ekonomi bergulir menjadi besar karena di topang KSM-KSM yang mempunyai usaha jelas.

Alamat UPK Kelurahan Kampung Bandar :
Jl. Merbau No.79 Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan - Kota Pekanbaru
Kontak Person :
H. SOFYAN HAMID (Koordinator LKM) - 081378489327
SULASTRI KADI, SE (Manager) - 081378268966
RIKA KRISNA (Kasir) - 0813798042
MERIWATI (Administrasi) - 081268088527
RIA FITRI DEWI (Kolektor) - 081365799229
Penulis :
MAILISDA, SE (Fasilitator Ekonomi/Tim 3/
Kota Pekanbaru) - 081363487161

Selasa, 18 Oktober 2011

PERGULIRAN EKONOMI KEMBANGKAN INDUSTRI PERTANIAN (KSM HARUM YANG SEMAKIN HARUM)

Solidaritas dan rasa kebersamaan diantara anggota KSM memang sangat diperlukan yang merupakan pangkal dari keberhasilan. Hal ini dibuktikan oleh KSM Harum di bawah bimbingan dari UPK – LKM Mitra Bersatu Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. KSM Harum beranggotakan 5 orang yaitu Ibu Suarti sebagai ketua, Ibu Supainah sebagai sekretaris, Bapak Somad sebagai bendahara, Bapak Joni dan Bapak Selamat sebagai anggota KSM. Mereka mempunyai niat untuk membentuk kelompok atas adanya persamaan usaha dan tujuan yaitu bercocok tanam dan mengembangkan usaha. Jenis tanaman yang mereka tanam beraneka ragam yaitu cabe merah, cabe rawit hijau dan putih, kacang panjang, ketimun, jagung manis dan semangka.
Proses penanaman seperti penyiraman tanaman masih mereka lakukan dengan memanfatkan sungai kecil dan belum mengunakan mesin. Sementara tanah yang mereka gunakan untuk bercocok tanam pun bukan milik KSM melainkan milik yayasan di tempat meraka tinggal (menumpang lahan untuk bercocok tanam). Dengan persoalan tersebut mereka mempunyai mimpi untuk dapat mengembangkan usaha mereka menjadi lebih baik yaitu bisa mempunyai mesin robin sendiri dan mempunyai lahan sendiri sehingga mereka tidak perlu lagi untuk membayar sewa tanah untuk tanaman mereka.
Sudah banyak mereka mendapat tawaran pinjaman uang baik melalui lembaga keuangan maupun program-program yang lain, tetapi mereka mengurungkan niat untuk meminjam dikarenakan syarat-syarat untuk meminjam salah satunya harus memiliki agunan. Sampai pada akhirnya mereka mendengar sosialisasi pinjaman bergulir di RW mereka yang dilakukan oleh LKM dan UPK Mitra Bersatu bersama Tim Fasilitator Kelurahan Kec. Rumbai Pesisir yang menambah motivasi mereka untuk mengajukan pinjaman bergulir pada PNPM Mandiri Perkotaan di kelurahan Lembah Sari. Mengingat ketentuan pinjaman yang tidak mengharuskan mempunyai agunan dan hanya melampirkan Foto dan KTP mereka, serasa mendapatkan kabar yang menggembirakan karena adanya kemudahan untuk mereka melakukan pinjaman. “Alhamdulillah, dengan adanya PNPM ini kami masyarakat kecil ini bisa merasakan manfaatnya untuk kemajuan usaha kami. Agunan kami memang tidak punya tapi kami akan membuktikan bahwa kami bisa dipercaya” Kata Bu Suarti salah satu anggota KSM Harum dengan mengibaskan topi petani seusai menyiram tanaman.
Pinjaman pertama memang masih terbilang kecil, mereka mendapatkan pinjaman masing-masing Rp.500.000/orang dengan usulan lama pinjaman 5 bulan dan jasa pinjaman dikenakan 1,5 % sehingga perbulanya mereka membayar Rp.107.500/orang. Pinjaman pertama tersebut mereka dapatkan pada tanggal 9 Juni 2010, Bapak Joni mempergunakan untuk membeli plastik untuk penutup tanaman sedangkan ibu Suarti dan Bapak Somad mempergunakan pinjaman tersebut hanya bisa untuk membeli bibit dan obat. Pada saat mereka melakukan pinjaman pertama tersebut mereka sedang bertanam cabe rawit hijau dan putih dan kacang panjang, sehingga pinjaman tersebut sangat bermanfaat untuk mereka.
Dengan prestasi angsuran yang sangat tepat waktu, KSM Harum pun dipercaya oleh UPK – LKM Mitra Bersatu untuk mendapatkan pinjaman selanjutnya. Dengan memperhatikan tingkat perkembangan usaha, analisa kebutuhan, tingkat kemampuan membayar dan prestasi angsuran yang tepat waktu akhirnya UPK dan LKM Mitra Bersatu menyetujui pinjaman selanjutnya sebesar Rp.1.500.000/orang sehingga KSM Harum tersebut mendapatkan total pinjaman Rp.7.500.000. Pinjaman kedua tersebut direalisasikan pada tanggal 16 Desember 2010, dari pinjaman ini mereka sudah bisa mempergunakanya untuk membeli bibit Jagung dan Mentimun serta membeli beberapa karung pupuk yang ditunjang oleh swadaya mereka sendiri. Dengan adanya tingkat angsuran yang bertambah naik mereka tak lupa untuk menyisihkan hasil panennya untuk ditabung. Selain tabungan wajib yang ada direkening BPR Pekanbaru, mereka juga menabung sendiri yang dikumpulkan di bendahara KSM sehingga jika terjadi surut panen mereka masih bisa mengangsur pinjaman mereka ke UPK.
Kegiatan panen yang sudah berjalan, untuk cabe rawit panen setiap 1 kali 10 hari dan untuk kacang panjang dan mentimun panen setiap 2 atau 3 hari 1 kali panen. Jika panen tiba mereka juga memberikan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga untuk memetik hasil panen dikebun dengan upah Rp.2.500/kg untuk panen cabe rawit. Wah…sungguh bermanfaat sekali.
Selain keberhasilan yang sudah diraih KSM, ada beberapa kendala yang mereka hadapi saat ini dan harapannya bisa menjadi bahan perhatian bagi semua pihak yaitu :
  1. Sistem pengairan lahan masih menggunakan tenaga manual dan hanya mengharapkan air hujan, kondisi ini yang menjadi rencana pengadaan mesin air;
  2. Adanya serangan babi hutan yang merusak khususnya tanaman jagung dan ubi kayu;
  3. Harga pupuk yang tinggi dan tidak menentu baik pestisida maupun fungisida;
  4. Harga hasil panen yang tidak stabil, pada saat musim tanam harga tinggi sedangkan pada saat panen harga turun yang berdampak keuntungan sedikit didapat;
  5. Modal yang dibutuhkan masih belum mencukupi terlebih lagi untuk pembelian pupuk, untuk itu UPK akan meminjamkan dana ekonomi bergulir yang lebih tinggi kedepan sesuai dengan kemampuan bayar mereka serta akan diberikan pinjaman dana ekonomi Pentaskin (yang bias sampai Rp.5.000.000/orang) yang telah bermitra dengan PNPM Mandiri Perkotaan;
  6. Penampungan hasil panen masih belum ada untuk menghindari hasil panen membusuk. Pada saat ini hasil panen KSM di tampung oleh tengkulak dan terkadang dijual sendiri di pasar. Tetapi mereka lebih memilih dijual ketengkulak untuk menghindari panen membusuk dengan harga agak murah. Untuk itu mereka menginginkan adanya koperasi untuk menampung hasil panen tersebut dan di Kelurahan Lembah sari belum ada.
Sampai pada bulan Oktober 2011 ini angsuran mereka masih lancar dan akan lunas dibulan oktober ini. Mereka sudah mengusulkan pinjaman selanjutnya lebih tinggi lagi yaitu masing-masing anggota mengusulkan pinjaman Rp.3.000.000/orang dan pada saat ini UPK dan LKM telah menyepakati pinjaman tersebut dengan memakai dana ekonomi bergulir dari Pentaskin yang dikelola juga oleh UPK Mitra Bersatu sebagai modal dari sumber lain yaitu dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
KSM ini sepatutnya menjadi contoh bagi KSM yang lain, menjadi KSM yang bisa dipercaya untuk pinjaman bergulir dengan membayar angsuran yang tepat waktu dan mempergunakan pinjaman untuk pengembangan usaha dan bukan untuk kepentingan pribadi akan selalu mendapatkan perhatian bagi semua pihak terlebih lagi mendapatkan perhatian oleh UPK untuk mendapatkan pinjaman selanjutnya. Semua itu dibutuhkan kekompakan bagi semua anggota kelompok “Jadi KSM Harum ini prestasinya se Harum namanya”.

Alamat LKM Mitra Bersatu :
Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir – Kota Pekanbaru
Kontak Person :
SUPARDI EFENDI (Koordinator) : 081365301929
IRFAN HARQULAKSONO, SP (Senior Fasilitator) : 08129517801
FERA ANDRIANI, SE (Askot MK) : 081276333234
Penulis :
FERA ANDRIANI, SE (Askot MK) : 081276333234 & email : andriani.fera@rocketmail.com

Kamis, 13 Oktober 2011

PENJAJAGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (PNPM MANDIRI PERKOTAAN & UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU)

Pejajagan peningkatan kapasitas merupakan kebutuhan setiap orang atau institusi, mengingat sangat sentral penjajagan kebutuhan menjadi bagian semangat membangun kerjasama yang lebih efektif. PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau yang terus dibangun untuk mendekatkan diri dengan kultur maupun soislaita-nya menyadari betul makna dari sebuah kerjasama untuk membangun kapasitas. Hal ini di wujudkan dalam bentuk “Penjajagan Peningkatan Sumber Daya manusia dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Provinsi Riau”.
Kegiatan ini merupakan lanjutan atas kerangka yang dikembangkan oleh Korkot-1 (Pekanbaru, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir) melalui siklus kota dalam membangun “Relawan Kota Pekanbaru” untuk lebih terpanggil jiwa kerelawanan. Berawal dari sebuah ide dan gagasan “Pengembangan Potensi Pembangunan di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru” melalui relawan kota Bapak Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd dan Koordinator BKM Sail Sejahtera (Bapak Drs. Lelo A. Ritonga) dalam gagasan perencanaan melalui Lokakarya Pengembangan Kawasan Sail yang melibatkan mahasiswa Universitas Riau yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PNPM Mandiri Perkotaan.
Dari kegiatan inilah berkembang pembicaraan dan negosisasi Korkot-1 dengan Bapak Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd yang merupakan salah satu Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) supaya PNPM Mandiri Perkotaan dapat berkejasama dengan UIN SUSKA, mengingat kerjasama sudah mulai semenjak tahun 2010 pada kegiatan “Pembekalan Mahasiswa Jurusan Ilmu Dakwah dan Komunikasi” pada tanggal 22 September 2010 dan kegiatan magang beberapa mahasiswa di Korkot-1 khususnya wilayah Kota Pekanbaru melalui kontak personal Ibu Yefni (salah satu dosen yang juga merupakan rerlawan PNPM Mandiri Perkotaan).
Ide dan gagasan membangun kerjasama yang lebih resmi diinisiatif oleh Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd yang berkoordinasi dengan pihak Rektorat UIN SUSKA dan mendapat respon positif dengan isu sentral “masalah kemiskinan” untuk segera ditindaklanjuti dalam bentuk konkrit. Pada tanggal 21 September 2011 dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan di depan pihak Rektorat dan Dekan oleh Korkot-1 dengan tema sosialisasi “PNPM Mandiri Perkotaan dan solusi kemiskinan di Provinsi Riau” yang dihadiri oleh Rektor, Pembantu Rektor I, II dan III, para Dekan Fakultas, PPK P3M Provinsi Riau, KMW dan Tim Korkot. Dalam sambutannya Rektor UIN SUSKA (Bapak Prof. Dr. H. M. Nasir) mengatakan “masalah kemiskinan maslaah kita bersama, untuk itu kita perlu kerjasama semuanya untuk mengatasinya. Kita sangat komitmen dengan kemiskinan untuk itu kita sudah berupaya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung penanggulangan kemiskinan. Kita memiliki sumber daya manusia ahli di segala bidang dan untuk itu kita sangat berharap PNPM Mandiri Perkotaan bisa bekerjasama dengan sumber daya manusia yang kita miliki ini”. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pembekalan Mahasiswa Ilmu Dakwah dan Komunikasi pada tanggal 22 September 2011 bertempat di ruangan auditorium Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi dengan materi “Subtansi dan Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau sebagai Dasar Membangun SWOT” oleh KMW dan Korkot-1 sebagai dasar bekal mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata.
Atas kegiatan yang sudah dilaksanakan ini pihak Rektorat dan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau melalui Korkot-1 sedang memproses MoU dengan ruang lingkup kerjasama sebagai berikut :
  1. Bidang Pengembangan Sumberdaya untuk menyediakan tenaga handal dalam mendukung berbagai kegiatan pembangunan manusia melalui pemberdayaan masyarakat;
  2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan sebagai bentuk peningkatan kapasitas kedua belah pihak yang dapat dijadikan modal untuk mendorong proses pembangunan manusia melalui pemberdayaan masyarakat;
  3. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat melalui dukungan kegiatan yang dapat mendorong peningkatan pembangunan manusia;
  4. Bidang Penyediaan Da’i Pembangunan untuk mendorong perubahan nilai-nilai kemasyarakatan yang mendukung pembangunan manusia;
  5. Bidang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan untuk mendukung dan memperkuat perencanaan berbasis partisipatif masyarakat yang sudah dan akan disusun;
  6. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi, Telekomunikasi, Industri, Pertanian dan Peternakan untuk mendukung realisasi perencanaan partisipatif masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam berbagai bidang;
  7. Bidang Manajemen dan Jasa Akuntan Publik untuk membantu proses pembelajaran transparansi dan akuntabilitas di masyarakat;
  8. Bidang Pengembangan Kewirausahaan bagi Mahasiswa yang dapat ditansformasikan kepada masyarakat;
  9. Bidang-bidang lain yang dipandang perlu baik fisik maupun non fisik dan disetujui oleh kedua belah pihak.
Ruang lingkup kesepakatan ini kedepan menjadi rujukan kepada seluruh jurusan untuk mengembangkan kerjasama yang lebih teknis dengan PNPM Mandiri Perkotaan, dan MoU ini sedang dalam proses persetujuan oleh Rektor untuk dilakukan penandatangannya dengan Korkot-1 dan Korkot-2 sebagai aplikasi dukungan terhadap penanggulangan kemiskinan di Provinsi Riau. Jika kegiatan kerjasama ini dapat membangun khasanah dalam penanggulangan kemiskinan, akan dijadikan rujukan bagi pengembangan kerjasama dengan Universitas Riau kedepan.


Alamat Korkot :
Jl. Pepaya No.75 Kota Pekanbaru
Kontak Person :
Drs. KALAYO HASIBUAN, M.Pd (Dosen UIN SUSKA) : 08126860373
YEFNI (Dosen UIN SUSKA) : 08127651787
RUSMANI SAID, SE (Korkot-1) : 081319542349
Penulis :
RUSMANI SAID, SE (Korkot-1) – 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id

Selasa, 11 Oktober 2011

KREASI TANGAN IBU-IBU MANFAATKAN SAMPAH LINGKUNGAN

Mulanya dari sekelompok ibu-ibu di Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dengan segala aktivitasnya yang tidak jauh dari suasana berkumpul membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan hidup keluarga sampai dengan gosip-gosip masalah yang sedang berkembang di lingkungan maupun nasional menjadi sebuah ide dan gagasan. Mengingat Kota Pekanbaru mempunyai produk kain khas “Tenun Melayu” inilah Ibu Eva Alamsah memberanikan diri untuk membuat kelompok kerajinan Tenun Melayu yang khas ini, waktu terus berjalan akhirnya kelompok ini berkembang dan menjadi kelompok usaha yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Tampan. Menurut Ibu Eva Alamsah “Daripada ngerumpi tidak ada manfaatnya, lebih baik dugunakan hal positif menambah keterampilan sekaligus pendapatan keluarga” dan semuanya merasakan dampak dari usaha yang dirintis tersebut.
Dari sinilah ide pun berkembang untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ibu-ibu rumah tangga yang sudah ada supaya bisa disalurkan kepada hal-hal positif, dan akhirnya tercetus untuk mengembangkan kerajinan dari sampah lingkungan. Dasar pemikiran untuk mengembangkan kerajinan dari sampah lingkungan, mengingat Kelurahan Tampan setiap harinya produksi sampah keluarga sangat banyak “Jadi tidak hanya membantu ibu-ibu membentuk keterampilan dan peningkatan pendapatan juga membantu penglolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat”. Namun ide ini tidak lantas bisa dilaksanakan karena salurannya mesti kemana yang menjadi kendala Ibu Eva dan kawan-kawannya, akhirnya suatu saat Ibu Eva bertemu dengan Tim Pendamping PNPM Mandiri Perkotaan dan Koordinator LKM Tampan Sejahtera (Bapak H. I Made Rukun) dan kami sangat merespon ide tersebut dan membicarakan dengan LKM untuk dimasukan dalam prioritas dalam renta tahun 2009 kegiatan bidang sosial.
Melalui KSM Melati inilah Ibu Eva Alamsah dan anggota lainnya yang terdiri dari 10 orang ibu-ibu rumah tangga yang masuk dalam kategori PS-2 melakukan kegiatan “PELATIHAN KERAJINAN DARI SAMPAH LINGKUNGAN” melalui bantuan BLM PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2009 sebanyak Rp. 16.000.000 dengan rincian dari PNPM-MP sebesar Rp. 15.200.000 dan Swadaya Rp. 800.000 dipergunakan untuk membeli mesin jahit, jarum, benang dan bahan pendukung pelatihan lainnya dilaksanakan selama 18 hari dengan materi yang diberikan yaitu :
  1. Mengenali sampah yang layak digunakan
  2. Cara mengolah sampah siap jadi bahan kerajinan
  3. Mempelajari bentuk dan kreasi kerajinan
Semua materi diberikan langsung oleh Ibu Eva Alamsah yang memang terkenal dengan keahlian dan keterampilannya mendukung KSM Melati menjadi kelompok usaha dibidang kerajinan tangan yang memanfaatkan potensi sampah lingkungan.
Dengan semangat kerjasama, KSM ini dijalankan oleh ibu-ibu yang telah dilatih melalui pembagian kerja yang sudah disepakati seperti : Bagian pengumpulan bahan-bahan sampah, Bagian membersihkan sampah-sampah yang kotor, Bagian yang menimbang sampah-sampah yang sudah didapat, Bagian pengelompokan sampah berdasarkan kreasi apa yang akan dibuat. Hasil pelatihan dan kegiatan produksi yang telah berjalan ini, telah dihasilkan jenis produksi seperti Tempat Aqua Gelas, Kotak Tisue, Tas, Tempat Aksesoris, Dompet, Bingkai Foto, Binder dan sandal, dengan harga bervariasi seperti 1 set (Tempat Aqua Gelas + Tempat Tisue) dijual dengan harga Rp. 80.000 dan Tas dijual dengan harga Rp. 40.000 dan yang paling laku dijual adalah Tas dan Tempat Aqua gelas.
Dari hasil penjualan inilah KSM Melati mulai mencoba belajar untuk mengelola keuangan untuk tetap eksis menjalankan kreasi kerajinan ini, mulai dari identifikasi hitungan dari penjualan, modal, bahan baku, penggunaan listrik telah menjadi kesepakatan untuk memotong 10% dari setiap hasil penjualan (rata-rata Rp.125.000 s/d Rp.150.000). Dari hasil potongan ini telah terkumpul Rp.500.000 selama 9 bulan usaha berjalan sebagai tabungan anggota yang akan dibagikan menjelang event-envent yang memerlukan biaya seperti masuk sekolah anak-anak dan menjelang Lebaran Idul Fitri. Selain dampak hasil penjualan terhadap pemenuhan kebutuhan setiap anggotanya, yang dirasakan adalah peningkatan kreatifitas ibu-ibu dalam berusaha menggali ide, gagasan dan kreatifitas atas produksi kerajinan.
Untuk mengembangkan produksi inilah, kami selalu memikirkan proses keberlanjutan usaha ini yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan. Untuk itulah kami beserta LKM telah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah kelurahan Tampan dan ada kesanggupan untuk mengikutsertakan pada event bazar dan menghubungkan dengan beberapa hotel khususnya produk sendal. Namun sampai saat ini belum ada hasilnya, dan yang berjalan sampai saat ini hanyalah pemasaran dari mulut ke mulut dan memerlukan kemauan semua pihak untuk membantu proses pemasaran ini berjalan. Untuk itu kami telah berusaha membeli sebagian produk seperti sendal dan tas yang digunakan oleh kami, sehingga lebih banyak lagi masyarakat melihat produk dan tertarik. Hal ini kami lakukan mengingat untuk menggunakan produk dari sampah lingkungan memerlukan teladan karena banyak masyarakat yang beranggapan produk dari sampah ini masih dipandang sebelah mata dan enggan untuk memakainya (tidak bonafid).
Kedepan melalui Ibu Eva Alamsah untuk membesarkan usaha kerajinan ini akan coba bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau untuk mendapatkan pembinaan lanjutan tidak hanya produksi tetapi juga pemasaran yang lebih luas.
Ada kemauan pasti ada jalan keluar, dengan semangat dan keyakinan dari ibu-ibu dan semangat Ibu Eva Alamsah inilah kita semuanya bisa belajar meyakini sesuatu yang dipandang bisa dilakukan. Diperlukan kerja keras meyakinkan semuanya itu, mengingat semua orang masih memandang sebelah mata, tetapi ibu-ibu dan Ibu Eva Alamsah (KSM Melati) tetap menjalankan usaha ini sesuai dengan keyakinan yang dipegangnya.

Produk-Produk Limbah Sampah :





Alamat KSM Melati & Korkot :
KSM Melati : Jl. Sekolah Gg. Berdikari No.10 Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki - Kota Pekanbaru
Korkot : Jl. Pepaya No.75 Kota Pekanbaru
Kontak Person :
EVA ALAMSAH (Ketua KSM) - 08127688289
H.I. MADE RUKUN (Koordinator LKM) - 081268451771
RUSMANI SAID, SE (Korkot) - 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id
Penulis :
SUMARTINI, SP (SF Tim 7/Pekanbaru) - 081266080554 & email : tinihanun@yahoo.com

LOBI DAN SILATURAHMI ERATKAN KOMITMEN KEBIJAKAN NANGKIS PEMERINTAH KOTA DUMAI

Berawal dari kerjakeras dan tanpa henti dari Korkot-2 dan beberapa BKM/LKM melakukan pendekatan-pendekatan intensif kepada pemuka pengambil kebijakan Pemerintah Kota Dumai, dihasilkan satu peluang dan kesempatan yang bagus dalam membangun komitmen awal dalam penanggulangan kemiskinan. Melalui komunikasi intensif dengan Wakil Walikota Dumai (Bapak H. Agus Widayat, MM) menjadi tonggak terbangunnya kesepahaman yang sejak awal selalui dirintis oleh Korkot-2.
Pada pertengahan Juli yang lalu Korkot dan beberapa BKM/LKM melakukan silaturahmi/kunjungan ke rumah dinas Wakil Walikota Dumai selaku Ketua TKPK Bapak Dr. H. Agus Widayat, MM, dalam kunjungan tersebut dibicarakan tentang perkembangan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai yang saat ini sudah memasuki tahun ke-4. Wakil walikota menyampaikan bahwa “Program PNPM Mandiri Perkotaan harus selaras dan sejalan dengan Visi dan misi Program Pemerintah Kota Dumai yang juga konsen dalam upaya penanggulangan kemiskinan”. Seperti diketahui Visi Walikota Dumai adalah : “Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan ”Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan ,Tourism dan Industri) yang ”Berseri” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi dan Budaya Melayu yang Agamis menuju Dumai Kota ”Sehat ” (Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib ) pada Tahun 2020”.
Untuk itu Wakil Walikota berharap agar PNPM Mandiri Perkotaan senantiasa berkoordinasi dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Dumai dibawah kendali Wakil Walikota. Kepada Korkot Wakil Walikota meminta dikonsepkan sebuah bentuk program yang bisa memberi dampak positif secara langsung bagi masyarakat miskin. Setelah berbagai komunikasi dan koordinasi intensif Wakil Walikota dan Korkot dilakukan didapat peluang untuk mengaplikatifkan kebijakan TKPK, akhirnya mengambil kebijakan untuk melakukan “Program Pemberian Bantuan Modal Bagi KK Miskin di Kota Dumai” yang bekerjasama dengan PNPM Mandiri Kota Dumai.
Program ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan nangkis yang terintegrasi dengan PNPM Mandiri Perkotaan, melalui dana hibah yang bersifat produktif (setelah warga miskin mendapatkan dana hibah ini mereka bisa meningkatkan kesejahteraan melalui usaha produktif dengan konsep “Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal”). Dana hibah yang dialokasikan oleh pemerintah kota sebesar Rp.750.000.000 difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan 300 KK miskin yang di peruntukan khusus bagi warga miskin yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk berwirausaha disegala sektor seperti : perikanan, peternakan, pertanian atau perdagangan.
Untuk merealisasikan program ini, Wakil Walikota Dumai mengundang khusus Korkot-2 untuk melakukan diskusi terkait teknis pelaksanaannya, pada tanggal 14 September 2011 bertempat di Kantor Lurah Bukit Datuk Bapak Wakil Walikota beserta Lurah Bukit Datuk, Ketua LPMK Bukit Datuk, Koordinator BKM Sejahtera Mandiri Kelurahan Bukit Datuk serta beberapa tokoh masyarakat yang hadir, Bapak Wakil Walikota meminta agar program ini berada langsung di bawah pengendalian tim PNPM Mandiri Perkotaan. Pengambilan kebijakan ini menurut Bapak Wakil Walikota didasarkan PNPM Mandiri Perkotaan sudah memiliki pengalaman di dalam mengorganisir masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan memiliki jaringan luas di setiap Kelurahan/Desa mlalui BKM/LKM yang sudah terbentuk sebagai motor penggerak di masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan.
Untuk itu Bapak Wakil Walikota meminta kepada tim pendamping PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai agar melakukan verifiaksi data miskin sejumlah 300 KK yang sudah ada di data base kemiskinan Pemerintah Kota Dumai sebagai langkah awal dalam mem-Validasi data yang akurat dan tepat sasaran selama waktu kurang lebih dua minggu untuk mendata calon pemanfaat hibah produktif dari TKPK kepada Tim Korkot. Korkot-2 beserta segenap Tim Faskel segera menindaklanjutinya dengan cara melakukan verifikasi dan penilaian kepada BKM yang dianggap bagus sehingga layak untuk menerima bantuan dari Pemko, akhirnya terpilihlah 15 BKM/LKM se - Kota Dumai yang diambil dari 5 Kecamatan. Data pemanfaat ini juga diverifikasi oleh BKM bekerja sama dengan Lurah dan RT.
Setelah data ini ter-verifikasi dengan baik mulai : nama, alamat tinggal, jumlah tanggungan, pekerjaan serta jenis usaha yang diminati, Korkot-2 menyerahkan kepada Wakil Walikota Dumai untuk segera di SK-kan melalui SK walikota. Pembicaraan terakhir dengan Wakil Walikota, alokasi dana untuk hibah produktif ini harus menunggu APBD Perubahan yang akan di perkirakan cair di pertengahan Oktober.
Bapak Wakil Walikota berharap jika program ini berjalan akan dikoordinasikan dengan masing-masing SKPD agar memberi dukungan teknis terhadap pengembangan usaha masyarakat miskin tersebut, diantaranya Dinas UKM, Koperasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Perikanan & Kelautan serta dinas lainnya. Apabila ini berhasil harapannya akan menumbuhkan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya dapat menekan angka kemiskinan di Kota Dumai yang saat ini mencapai kurang lebih 8.500 KK. Program ini juga akan menangkap momentum penting yaitu peringatan Hari Nusantara pada Bulan Desember 2011 di Kota Dumai, dimana rangkaian kegiatan yang akan dilakukan Pemko Dumai salah satunya yaitu bakar ikan terpanjang di Indonesia yang diharapkan akan mendapatkan rekor MURI. Dengan kegiatan ini pula, diharapkan ikan yang dibeli merupakan hasil panen ikan kelompok masyarakat yang menerima bantuan hibah ini.
Membangun “kepercayaan” tidaklah mudah, namun ketidak mudahan dalam membangunnyamenjadi sebuah kebanggan atas hasil jerih payah yang telah dilakukan dalam menggapainya. Semakin mendapat “kepercayaan”, maka dipastikan “kepercayaan” lain akan bermunculan dan menghampiri. Dan kegiatan ini menjadi bagian awal dan penting dalam membangun kepercayaan antara PNPM Mandiri Perkotaan dan Pemerintah Kota Dumai.

Alamat Korkot :
Jl. Sukosari Gg Rambu Raya RT 26 Kel. Bukit Datuk, Kec. Dumai Barat - Dumai
Kontak Person :
BUKHARI SANTOSO (Koordinator BKM Sejahtera Mandiri) : 081275877713
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot-2) : 081378448234
Penulis :
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot Dumai & Bengkalis) – 081378448234 & email : rudi_rosyidi@yahoo.co.id

Senin, 15 Agustus 2011

BERAWAL DARI SERUAN JAMUR-KAN RIAU, ALASAN KEMBANGKAN JAMUR

Berawal dari keseruan Istri Gubernur Provinsi Riau (Ibu Hj. Septina) untuk men-Jamur-kan Riau menjadi pemicu kuat anggota KSM Jamur Mandiri dan bertekad membangun kehidupan yang lebih baik melalui media Budidaya Jamur sebelum terbentuk KSM. Pada awalnya kegiatan budidaya jamur di Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru diinisisasi oleh Bapak Ridwan dan Bapak Arifin Ahmad yang sebelumnya sudah mempunyai keterampilan dalam budidaya jamur. Ketiadaan modal yang menjadi hambatan keterampilan yang dimiliki tidak bisa diwujudkan dalam usaha, menurut salah satu anggota KSM (Bapak Arifin Ahmad) “kami sudah mencoba ke dinas-dinas untuk meminta bantuan ataupun binaan agar kami bisa mengembangkan usaha budidaya jamur, namun 3 tahun berjalan sudah usaha itu selalu kami lakukan dan hasilnya nihil”, sampai pada akhirnya PNPM Mandiri Perkotaan masuk tahun 2009 ke Kelurahan Labuh Baru Barat dan dari RW kami mengusulkan yang akhirnya bisa direalisasi. Pada awalnya kami gak begitu optimis, mengingat pengalaman yang pernah dialami untuk mendapatkan bantuan sangat sulit sekali.
Melalui LKM Fajar Mandiri dibawah koordinator Bapak Drs. Syafri Effendy dalam kebijakan prioritas mendukung berkembangnya ekonomi masyarakat, Kegiatan Pelatihan Budidaya Jamur akhirnya dilaksanakan dengan alokasi anggaran BLM Tahun 2009 Rp. 23.785.000 yang terdiri dari PNPM-MP : Rp. 13.985.000 dan Swadaya Rp. 9.800.000 (41%) yang dipergunakan untuk membuat tempat budidaya, bahan-bahan budidaya jamur seperti bibit, serbuk kelapa (media), paralon, plastik dll yang dilaksanakan oleh KSM Jamur Mandiri dengan jumlah peserta pelatihan berjumlah 8 orang terdiri Laki-Laki : 2 orang dlaki – laki dan Perempuan : 6 orang yang ada di dalam kategori PS-2.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 8 hari dengan meteri yang diberikan proses pengolahan awal serbuk sebagai media sampai dengan upaya apa saja untuk menjaga supaya bisa cepat menghasilkan jamur yang diajarkan Instruktur dari Dinas Kehutanan Kota Pekanbaru, sedangkan materi praktik lapangan langsung dibimbing oleh Bapak Arifin Ahmad (anggota KSM) yang sudah terlebih dahulu menguasai budidaya jamur. Dari hasil pelatihan kegiatan budidaya jamur bisa berjalan dengan jenis produksi “Jamur Tiram” dan “Jamur kuping” setiap harinya menghasilkan 25 kg/hari, kisaran harga jual 1 kg dengan harga Rp. 25.000 (pesanan banyak) dan bagi pembeli perorangan 1 kg dengan harga Rp. 35.000 s/d Rp. 40.000 berdasarkan ketersediaan jamur yang ada. Pasar yang telah dikembangkan selama ini sebagian besar peminat dari masyarakat di Kelurahan Labuh Baru Barat dan di Pasar Arengka, bahkan sampai ke Kecamatan Rumbai (perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak) datang untuk membeli jamur disini.
Dampak dari kegiatan pelatihan budidaya jamur sangat bermanfaat bagi anggota kelompok khususnya peningkatan keterampilan budidaya jamur maupun penambahan income peserta dan sampai sekarang sudah banyak anggota yang ingin mengembangkan kegiatan ini dilingkungan rumahnya sebagai bagian dari memperluas lahan budidaya jamur. Namun terkendala ketiadaan modal mengakibatkan inisiatif diantara anggotanya untuk mengurunkan niat, disampiang bibit yang diperoleh sulit dan relatif mahal di Pekanbaru. Bibit yang dihasilkan seperti di Yogyakarta atau bogor hanya Rp. 3.000, sedangkan di Kota Pekanbaru mencapai Rp. 10.000 s/d 15.000. Disamping itu masih ada produksi yang gagal akibat vermentasi.
Berangkat dari kendala yang dihadapi menjadi bahan masukan yang sangat berharga bagi KSM untuk tetap berjalan bersama mengembangkan hasil dari pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan tidak hanya melalui “media serbuk” tetapi dikembangkan melalui “media padi dan jagung” yang realtif lebih bagus hasilnya dan dengan 40 hari saja sudah bisa menghasilkan jamur. Disamping pengembangan media budidaya jamur juga berkat ide salah satu anggota KSM Ibu Erlinda Roza dikembangkan makanan ringan dari jamur, tetapi produksi hanya sebatas pesanan mengingat proses pembuatannnya sangat sulit. Proses pembuatan makanan Jamur harus terlebih dahulu dikeringkan secara manual dan hal ini menjadi alasan produksi berdasarkan pesanan saja. Untuk mengembangkan produksi lebih banyak diperlukan mesin pengering yang memungkinkan proses pengeringan jamur bisa lebih optimal dan tentunya produksi makanan jamur bisa lebih banyak serta bisa tahan lama tanpa bahan pengawet. Dari berbagai ide dan kreatifitas budidaya jamur yang sudah dikembangkan KSM rata-rata penjualan mencapai Rp. 6.000.000/bulan (95% : penjualan jamur & 5% : makanan ringan jamur).
Kemampuan dalam budidaya jamur dan pengembangan makanan jamur ituah Ibu Erlinda Roza sering diundang sebagai narasumber dalam pelatihan-pelatihan seperti di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Departemen Agama Kota Pekanbaru maupun pada kegiatan P2WKS (Peningkatan Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera) yang memfokuskan pengembangan makanan sehat dan salah satunya dari jamur. Kegiatan yang dikembangkan KSM ini mendapat dukungan dari LKM, pihak kelurahan dan kecamatan yang selalu mengikutsertakan KSM dalam pameran-pameran seperti event Pekanbaru Exspo melalui stand kelurahan atau kecamatan selalu menampilkan jamur dan makanan jamur sebagai produk unggulan Kelurahan Labuh Baru Barat dan Kecamatan Payung Sekaki.
Dengan berjalannya kegiatan ini walaupun masih banyak kendala yang dihadapi, namun beberapa keinginan kedepan untuk mengembangkan usaha budidaya jamur menjadi salah satu pemikiran KSM adalah adalah : 1) Salah Satu anggota bisa belajar di Yogyakarta atau di Bogor, khususnya upaya mengantisipasi gagal produksi akibat vermentasi yang sampai sekarang belum bisa diatasi dan 2) Pengadaan alat pengering jamur untuk mengembangkan produksi makanan ringan dari jamur.
Dari jamur yang dikembangkan tentunya menjadi modal besar bagi KSM membangun semangat untuk tetap berkarya dengan Jamur-nya, jangan pernah putus asa walaupun putus asa hadir ketika ada gagal panen. Itulah yang menjadi pembelajaran yang sangat berarti, dengan semangat dan keuletan semuanya bisa teratasi “Orang-orang sukses belajar dari kegagalan, kegagalan adalah ilmu yang sangat berati untuk membangun kesuksesan”. Dan hal inilah yang selalu dilakukan Tim Fasilitaor kepada KSM Jamur Mandiri agar tetap semangat menjalankan usahanya, jika terus dijalani dengan keuletan pasti semuanya akan berjalan optimal dalam membangun mimpi yang selaluiada di setiap anggota KSM. Seperti nama KSM-nya yaitu Jamur Mandiri, semoga dengan jamur maka akan menjadi hidup mandiri dan sejahtera. Semoga…..

Alamat KSM & Korkot :
KSM Jamur Mandiri : Jl. Fajar Ujung Gg. Patin Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki - Kota Pekanbaru
Korkot : Jl. Pepaya No.75 - Kota Pelanbaru
Kontak Person :
Drs. SYAFRI EFFENDY (Koordinator LKM) - 081371343991
RIDWAN (Ketua KSM) - 085278685813
ARIFIN AHMAD (Anggota KSM) - 081365755848
RUSMANI SAID, SE (Korkot) - 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id
Penulis :
SUMARTINI, SP (SF Tim 7/Pekanbaru) - 081266080554 & email : tinihanun@yahoo.com
Website KMW Provinsi Riau :
http://www.kmw1riau.blogspot.com

DARI SEBUAH PERKUMPULAN IBU-IBU MEMBANGUN SULAM PITA SAMPAI CINDERAMATA


Awalnya dari sebuah perkumpulan ibu-ibu di Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru, dengan segala aktifitas yang telah dilaksanakannnya merupakan ekspresi berbagai ide dan gagasan pengembangan yang awalnya mengembangkan kerajinan yang mendukung produk unggulan masyarakat melayu seperti kerajinan kain songket yang merupakan upaya pengembangan dan pelestarian yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau umumnya dan khususnya Kota Pekanbaru.
Melalui tangan Ibu Eva Zarni inilah ide dan gagasan untuk mengaktifkan ibu-ibu yang ada di Kelurahan Tangkerang Utara disampaikan kepada Ibu Lurah dan langsung mendapat respon dan yang akan dikembangkannya adalah Kerajinan Sulam Pita yang telah menjadi keahlian Ibu Eva. Namun gagasan konsep ini terbentur dengan permodalan, mengingat untuk merealisasikan diperlukan bahan-bahan seperti kain dan pita memerlukan biaya yang cukup banyak. Ide dan gagasan ini tertangkap oleh kami selaku pendamping, dimana salam proses pendampingan yang sudah berjalan Ibu Eva Zarni merupakan salah satu relawan dalam PNPM Mandiri Perkotaan di kelurahan Rangkerang Utara dan melalui proses diskusi akhirnya disepakati di masukkan dalam PJM Pronangkis dan menjadikannya kegiatan prioritas dalam dalam Renta Tahun 2009.
Melalui LKM Harapan Madani direalisasikan kegiatan Pelatihan Sulam Pita melalui kegiatan bidang sosial, menurut Bapak Hendra Gunawan (Koordinator LKM) “Kegiatan ini merupakan satu bentuk dukungan kebijakan strategis LKM dalam mendorong menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya warga miskin, mengingat sebetulnya potensi sulam pita yang dimiliki oleh Ibu Eva untuk ditularkan kepada ibu-ibu yang lain” dan kegiatan ini pula menjadi bagian dari upaya LKM dalam membangun produk unggulan khas di Kelurahan Tangkerang Utara mengingat letak wilayah kelurahan berada di pusat Kota Pekanbaru untuk mendukung ragamnya Kain Songket yang sudah menjadi produk khas dan budaya Kota Pekanbaru.
Melalui KSM Berkah Ilahi yang di motori Ibu Eva Zarni sebagai Ketua KSM kegiatan ini dilakasanakan dengan mengikut sertakan 20 orang peserta (2 orang per-RW) yang semuanya merupakan ibu-ibu rumah tangga yang masuk dalam kategori PS-2. Menurut Ibu Eva Zarni (Ketua KSM) “Kegiatan ini mudah-mudahan dapat membantu ibu-ibu dalam meningkatkan potensi yang ada pada dirinya, mengingat sulam pita ini memerlukan keuleutan, kehati-hatian dan keberanian karena sulam ini sangat rumit sekali” dan hal ini yang menjadi alasan kuat untuk mengikut sertakan ibu-ibu rumah tangga yang rajin dan ulet tetapi tidak mempunyai keterampilan, dengan berbekal keterampilan yang dipunyai inilah kelak sulam pita akan menjadi produk unggulan dan akan berdampak memberikan manfaat yang lebih berupa penghasilan serta membawa berkah bagi semua orang dan dari semangat membawa keberkahan itulah maka dinamakan KSM Berkah Ilahi.
Kegiatan pelatihan Sulam Pita dilaksanakan setiap akhir minggu (hari Sabtu dan Minggu) dalam 1 minggunya dilaksanakan secara terus menerus selama 5 bulan dengan alokasi anggaran dari PNPM Mandiri Perkotaan : 14.000.000 dan swadaya : 1.200.000 dengan isntruktur Ibu Eva Zarni yang dibantu dari Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau. Dari hasil pelatihan inilah produksi Sulam Pita terus dirajut oleh tangan-tangan terampil ibu-ibu dengan pengerjaan 1 bahan kain untuk 1 orang selama 2 s/d 3 hari dengan upah Rp. 55.000 s/d Rp. 60.000 untuk 1 potong kain Sulam Pita yang sudah jadi diterima oleh anggota KSM dengan berbagai jenis produk yang sudah dihasilkan seperti : Pucuk Rebung, Baby Doll, Selempang dan Slawat. Dari produk-produk yang dihasilkan ini telah banyak terjual dan yang paling banyak digemari adalah jenis Baby Doll
Konsep pemasaran yang dikembangkan sederhana, yaitu melalui kenalan dan realasi yang dipunyai Ibu Eva Zarni dan anggotanya, pesanan demi pesanan diterima oleh KSM dan kegiatan ini ternyata mendapat dukungan dari Istri Gubernur Riau (Ibu Hj. Septina) yang pernah mengunjungi KSM Berkah Ilahi. Dan melalui dukungan Ibu Hj. Septina, Walikota Pekanbaru (Bapak Ir. Herman Abdulah, MM) dan Korkot Pekanbaru (Rusmani Said, SE) memberikan peluang KSM mengikuti berbagai ajang bazar seperti Riau Exspo, Pekanbaru Exspo, Riau Women Expso. Bahkan pada pameran yang dilaksanakan oleh Satker PBL Provinsi Riau dalam kegiatan pertemuan bidang Cipta Karya se Provinsi Riau yang dilaksanakan pada Bulan Juni 2011 yang lalu. Dengan omset hampir mencapai 10 juta dari berbagai ajang kegiatan yang pernah dikuti. Selain pesanan dan mengikuti berbagai ajang, produk Sulam Pita ini pula didukung melalui website LKM Harapan Madani yang dikelola langsung oleh Koordinator LKM. Untuk lebih menyembangkan pemasaran yang lebih luas dan irit, kami juga menyarankan kepada Ibu Eva Zarni untuk dipromosikan dalam Facebook mengingat kegiatan ini tidak memerlukan biaya yang besar dan akhirnya mendapat respon dari KSM.
Atas keberhasilan ini pula Ibu Eva Zarni mendapat kepercayaan dari LKM dan PKK Kelurahan Tangkerang Utara untuk melanjutkan pembinaan kepada ibu - ibu yang lain untuk mengembangkan produk kerajinan Cinderamata yang akan menambah khasanah bagi produk-produk kerajinan Kelurahan Tangkerang Utara.
Melalui pembinaan Ibu Eva Zarni ini pula KSM Bangkit Mandiri terbentuk dengan anggota 15 orang ibu-ibu rumah tangga yang belum pernah mendapatkan pelatihan keterampilan dan masuk dalam kategori PS-2 mengikuti “Pelatihan Cinderamata” dengan didanai BLM PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2010 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2011 dengan total anggaran Rp. 11.000.000 yang terdiri dari PNPM Rp. 9.000.000 dan Swadaya Rp. 2.000.000 melalui pelatihan yang dilakuka selama 1 bulan, telah menghasilakn beberapa jenis produk cinderamata seperti : Bros Baju, Pajangan lemari, Keranjang Telor, Gelang dan Bunga Lavender dengan konsep pemasaran yang hampir sama seperti Sulam Pita yaitu melalui pesanan dari mulut ke mulut inilah nantinya diharapkan akan mendapatkan pesanan yang terus diupayakan oleh KSM maupun LKM sampai dengan sekarang.
Bertajuk keberlanjutan usaha inilah, pendamping dan LKM terus mengupayakan optimalisasi KSM-KSM lainnya untuk terus bisa berjalan dan untuk itu sebagai bentuk dukungan dan beberapa masukan dari Ibu Eva Zarni akan dikembangkan pelatihan menjahit, mengingat produk Sulam Pita yang dihasilkan hanya berbentuk kain yang sudah di sulam pita untuk itu banyak dari konsumen yang memesan dalam bentuk yang sudah jadi berupa baju. Untuk proses pemasaran tahun 2012 yang akan datang akan direalisasikan membuka gerai untuk produk-produk KSM serta mendukung momentum pelaksanaan PON XVIII pada tahun 2012 tahun depan yang telah mendapat komitmen dari Ibu Hj. Septina agar mendapatkan stand pada acara PON tersebut.
Pengembangan konsep berkelanjutan inilah yang menjadi semangat pendampingan selama ini, mengingat konsep inilah yang memebrikan warna positif bagi LKM dan KSM-KSM dengan semangat membangun usaha menjadi spirit yang berhembus kencang membangkitkan kembali asa bagi LKM maupun masyarakat. Dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang dapat medorong ekonomi masyarakat melalui wirausaha yang nantinya akan memberikan warna untuk tetap berkreatifitas dan berinovasi “KALAU MENGANDALKAN DANA BLM MAKA BISA DIPASTIKAN LKM HARAPAN MADANI SECARA PERLAHAN AKAN HABIS, JADI UNTUK ITULAH SALAH SATU PELUANG DENGAN MENGEMBANGKAN DAN MEMELIHARA KSM-KSM BERPOTENSI USAHA & MENGHASILKAN PENDAPATAN TIDAK HANYA BAGI MASYARAKAT JUGA BEREFEK TERHADAP KEUNTUNGAN BAGI LKM UNTUK MENGEMBANGKAN KEMABLI KEGIATAN-KEGIATAN YANG MENDORONG PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT”

Kreasi Sulam Pita Jenis "Baby Doll"


Kreasi Sulam Pita Jenis "Pucuk Rebung"


Kreasi Sulam PitaJenis "Selempang & Slawat"


Kreasi Cindera Mata





Alamat KSM Berkah Ilahi & Korkot :
KSM Berkah Ilahi : Jl.Kandis Gg.Tanjung No.11 RT.02/09 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya - Kota Pekanbaru
Korkot : Jl. Pepaya No.75 - Kota Pelanbaru
Kontak Person :
HENDRA GUNAWAN (Koordinator LKM) - 081371914880
EVA ZARNI (Ketua KSM) - 081371426675
RUSMANI SAID, SE (Korkot) - 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id
Penulis :
LOLA LOLITA, ST (SF Tim 6/Pekanbaru) - 085278625900
Website KMW Provinsi Riau :
http://www.kmw1riau.blogspot.com

Sabtu, 23 Juli 2011

SINAMBUNGKAN PELATIHAN, PELIHARA BORDIR MELAYU GUNA RESPON DISPERINDAG

Budaya melayu yang menjadi ciri khas Provinsi Riau terkenal kuat menghargai kulturnya yang dipegang erat oleh masyarakat tidak hanya kultur kehidupan kebersamaan (gotong royong) dan saling menghargai diantara masyarakatnya, juga ciri khas produk kain songket. Perkembangan kain songket sendiri mengelamai perkembangan pesat seiring dengan kemajuan jaman, untuk itu berbagai motif yang dikembangkan menggambarkan ragam corak dan salah satunya melalui bordiran melayu yang masih dipegang erat ciri khas melayunya.
Salah satu yang sangat konsen memelihara karya busana melayu adalah BKM Maju bersama di Kelurahan Jadirejo Kota Pekanbaru, melalui prioritas kegiatan sosial dalam usaha meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui kegiatan-kegiatan pelatihan menjadi konsen BKM dan UPS.
Melalui PNPM Mandiri Perkotaan akhirnya direalisasikan Pelatihan Bordir dalam rangka melestarikan bordir melayu dan menghadapi kegiatan PON XII di Provinsi Riau tahun 2012, melalui KSM Indah Bordir dengan dana BLM Tahun 2010 Rp. 16.500.000 dan Swadaya Rp. 3.640.000 yang diikuti 18 orang (ibu-ibu rumah tangga) yang dilaksankaan pada tanggal 17 Maret - 18 Juni 2011. Dari hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan didapat kondisi peserta sebagian besar belum begitu mahir dan hal ini menjadi kendala KSM bisa berjalan.
Kondisi hasil tersebut diatas yang menjadi pikiran Koordinator BKM dan beberapa anggotanya, sangat begitu tidak nyaman terhadap hasil kegiatan pelatihan, dan akhirnya hal ini pula yang menjadi inspirasi koordinator BKM untuk terus berusaha membentuk KSM supaya bisa jalan. Menurut Koordinator BKM (Bapak Jufri Hasan) “Memandang perlu ada terobosan supaya kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan bisa berkesinambungan dan memberikan manfaat khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga dan berdampak penghasilan bagi keluarganya melalui pengembangan keahliannya”. Untuk itu BKM Maju Bersama telah melakukan terobosan untuk merealisasikan yang sudah menjadi komitmen, melalui koordinator dan beberapa anggota BKM melakukan komunikasi dengan pihak kelurahan sebagai masukan mencari jalan keluar. Dari kesepakatan dengan pihak kelurahan, akhirnya koordinator BKM memberanikan diri menghadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru. Awalnya tidak mendapatkan respon, namun dengan kerja keras Koordinator BKM meyakinkan dinas untuk bisa bermitra mewujudkan kegiatan pelatihan bordir yang berkelanjutan.
Semangat kerja keras dan terus menerus itu, akhirnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan merespon kesungguhan BKM untuk melaksankaan kegiatan dengan syarat KSM yang dibina bisa berkelanjutan dan menghasilkan produksi serta mendukung upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengembangkan dan memelihara Bordir Melayu sebagai ciri khas daerah. Dengan kerjasama tersebut akhirnya direalisasikan kegiatan kemitraan pelatihan bordir lanjutan tanggal 14-27 Juni 2011, melalui bantuan mesin jahit sebanyak 8 unit dan mesin obras 1 unit dari Dinas Dinas Perindustrian dan perdagangan serta swadaya bahan-bahan pelatihan dari BKM dan peserta. Menurut Ketua KSM Indah Bordir (Bapak Rosman Harun) “Kami sangat beruntung sekali dengan bantuan ini kami bisa melanjutkan kegiatan bordir ini dan tentunya hasil produksi bordiran akan membantu anggota kami mendapat penghasilan tambahan keluarga”. Dengan kesungguhan anggota-anggota KSM telah menghasilkan beberapa produk seperti mukenah, Baju Gamis, dan tenukan songket dan juga jilbab yang pada awalnya produksi-produksi tersebut dipakai oleh keluarga sebagai promosi ke masyarakat sekitar.
Atas hasil yang telah dilaksanakan, BKM dan UPS mengevaluasi sejauhmana produksi dan dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan semi usaha yang tidak total, sebagai wujud komitmen kemitraan BKM dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Akhirnya BKM beserta Tim Faskel mendorong KSM membentuk wadah usaha dan dikelola secara professional, bentuk dorongan ini diapliksikan melalui pengembangan KSM Indah Bordir menjadi KSM Balqis Collection pada tanggal 20 Juli 2011 dengan 11 orang anggotanya. Pengembangan KSM ini ditindaklanjuti pula oleh anggotanya dengan melakukan pelatihan bordir tambahan secara mandiri dengan alokasi swadaya sebesar Rp. 750.000 guna meningkatkan kemahiran dan menciptakan kreasi-kreasi baru yang bisa diterima masyarakat saat ini. Kegiatan ini akhirnya mendapat perhatian donatur dari Jakarta yang tertarik terhadap bordir melayu dengan memberikan bantuan dana Rp. 5.000.000 untuk KSM dan memulai usaha resminya pada tanggal 28 Juli 2011 dengan tempat usaha Showroom Balqis Colection.
Tentunya semua apa yang sudah ditunjukan atas dedikasi baik dari BKM, UPS dan KSM menjadi cerminan keinginan mencapai sebuah mimpi tentang kehidupan layak di tengah sosial kemasyarakatan yang patut kita apresiasi apapun bentuk yang telah dilakukan dan dihasilakan. Apresiasi ini juga ditujukan terhadap upaya dorongan atas keahlian, kreatifitas dan inovasi yang telah ditunjukan serta menjadi tuntunan pelajaran yang sangat berarti tidak hanya bagi kami selaku pendamping dan juga bagi pihak-pihak yang peduli terhadap nasib masyarakat yang kurang beruntung.

Alamat KSM Balqis Colection :
Showroom Balqis Collection - Alamat : Jl. Pepaya No. 66 Telp. 0761-27545 fax. 0761-27545 Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi - Kota Pekanbaru
Kontak Person :
JUFRI HASAN (Koordinator BKM Maju Bersama) - 085365879306
Penulis :
SURYA HENDRIKO, ST (SF Tim 2) - 081275520175

Kamis, 21 Juli 2011

MENUMBUHKAN ASA MELALUI ALIRAN AIR, CIPTAKAN KEBERSAMAAN WUJUDKAN HIDUP SEHAT

Kelurahan Lembah Damai di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru secara geografis lingkungan yang berlembah ternyata mempengaruhi kondisi lingkungan khususnya sulit memperoleh air bersih yang layak untuk kehidupan masyarakat, dan hak ini terjadi di RT.02/RW.09 masyarakat sangat susah sekali mendapatkan air bersih dan kesulitan ini harus mereka tanggulangi dengan mencari beberapa sumur yang layak sampai kurang lebih 500 meter. Menyadari betul potensi masalah yang dihadapi oleh masyarakat khususnya di RT.02/RW.09 dan sebagaian besar wilayah di Kelurahan Lembah Damai, sudah menjadi prioritas perencanaan yang telah disusun dan disepakati oleh masyarakat bersama dengan LKM Lembayung Perkasa yang mempriorioritaskan bidang kesehatan dan pengadaan air bersih masuk dalam kategori prioritas tersebut. Tercetusnya pembangunan sumur bor di RT.02/RW.09 antara lain :
  1. Sulitnya untuk mendapatkan air bersih dan kalaupun sebagaian masyarakat membuat sumur cenderung airnya tidak bersih dan agak berminyak
  2. Untuk mencapai sumber air yang ada jaraknya untuk keperluan air minum berjalarak kurang lebih 500 meter dan hal ini cukup menyulitkan warga dan kebutuhan mandi dan cuci saat musin kemarau sumur-sumur mengalami kekeringan
Melalui dukungan kebijakan LKM dilaksanakan pembangunan Sumur Bor dengan melalui dana BLM Tahun 2010 sebesar Rp. 13 juta yang terdiri dari PHLN Rp. 10 juta dan Swadaya Rp. 3 juta dan hal ini mendapat apresiasi sangat luar biasa dari masyarakat di RT.02/RW.09. Koordinator LKM (Bapak Sukatwan) “Anggota KSM Bunga merasa terkejut ternyata usulan mereka bisa direalisasikan secapat ini, bagaimana tidak bahagia, selama ini mereka dan sebagaian warga sangat kesulitan mencari air bersih dan ada juga masyarakat yang memaksakan menggunakan air yang kurang sehat karena tidak ada”.
Apresiasi yang ditunjukan oleh warga tidak hanya ketika proses pembangunan, namun proses ini berlanjut sampai dengan proses pemanfaatan dengan baik oleh masyarakat. Menurut Ketua RW.09 (Bapak Farizal) yang merupakan Koordinator Operasi & Pemeliharaan “Dengan telah dibangunnya Sumur Bor ini merupakan berkah bagi kami, untuk itu sudah hukumnya wajib kami bisa memelihara, bahkan kalau perlu kami ingin mengoptimalkan supaya bisa mengairi masyarakat secara luas”.
Untuk itu melalui rembuk yang difasilitasi LKM dan pendampiang Tim Operasi dan Pemeliharaan menemukan bentuk dan mekanisme demi keberlanjutan sumur bor yang telah dibangun yaitu :
  1. Bagi masyarakat yang ingin mengalirkan air kerumah dikenakan biaya Rp. 30 Ribu perbulan
  2. Bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah tidak dikenakan biaya untuk pemanfaatan air
  3. Dana yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kedepannya dapat dijadikan untuk memperkaiki kondisi fisik ataupun untuk penambahan kapasitas bak tamping
Sampai dengan sekarang penerima manfaat dari sumur bor ini mencapai 30 KK dan perkiraan kedepan akan bertambah dengan target 50 KK melalui penambahan kapasitas mesin dan jalur pipa yang akan diairi bagi masyarakat yang sangat memerlukan. Untuk itu khususnya bagi masyarakat yang daerahnya agak tinggi, tangga bak penampung akan ditinggikan untuk memudahkan aliran air ke lokasi yang lebih tinggi. Tidak hanya Tim O&P masyarakatpun berkomitmen terhadap pemeliharaan sumur bor, mengingat kemudahan mendapatkan air bersih lebih mudah dan tidak memberatkan masyarakat khususnya warga miskin.

Alamat LKM :
Jl. Erba No.06 RT.03/RW.05 Kelurahan Lembah Damai Kecamatan Rumbah Pesisir
Kontak Person :
SUKATWAN (Koordinator LKM Lembayung Perkasa) - 08I275641963
Penulis :
IRFAN HARQULAKSONO, SP (SF Tim 5) - 08129517801

Rabu, 08 Juni 2011

KOMITMEN PEMBANGUNAN WILAYAH, PRIORITASKAN KESEHATAN WARGA (PEMBANGUNAN POSYANDU MASYARAKAT KELURAHAN LEMBAH DAMAI)

Cerita lama namun menarik jika kita mengambil benang merah mengikuti perjalanan LKM Lembayung Perkasa berjemur dilapangan terik yang dipersamakan dengan hidup ditengah-tengah masyarakat yang beragam yang membuat LKM bekerja keras untuk menunaikan amanah yang diterimanya. Cerita ini merupakan pengembangan dari cerita sebelumnya mengenai “LPM DAN LKM SEPAKAT BANGUN KELURAHAN LEMBAH DAMAI” dengan memprioritaskan bidang kesehatan masyarakat melalui pembangunan posyandu. Melalui pemanfaatan BLM Tahun 2010 telah dibangun posyandu yang terletak di RT.03/RW.07, masih ingat ketika prosesi dimulainya pembangunan posyandu ini masyarakat tergerak mulai menggarap lahan yang dihibahkan warga untuk dibuka yang sebelumnya kebun kelapa dan menurut Bapak Sunardi (UPL) “Kegiatan ini merupakan awal rangkaian pembangunan posyandu dengan dukungan swadaya berupa hibah tanah masyarakat bahu membahu membantu membuka dan membersihkan lahan untuk posyandu”. Senada dengan itu Koordinator LKM (SUKATWAN) menyatakan “Kami merasa bersyukur kehadiran kami sebagai lembaga kolektif mendapat respon positif dari masyarakat dan kita bisa buktikan pada hari ini banyak masyarakat yang membantu mengawali pembangunan posyandu dan kami mencoba membangkitkan kembali nilai-nilai gotong royong yang menjadi kekuatan masyarakat dalam membangun”.
Satu lagi pembangunan posyandu di RT.01/RW.04 yang merupakan lingkungan paling jauh sekitar 15 km dari pusat kelurahan, masih teringat dengan cerita ke ikhlasan Ibu Sudarsih melalui ke ikhlasannya menghibahkan lahan perkebunannya 20 m x 40 m untuk dibangun posyandu dan ingat pula pernyataan Bapak Sunardi (UPL) “Posyandu Melati merupakan prioritas pembangunan di Kelurahan Lembah Damai berdasarkan usulan-usulan masyarakat khususnya warga RT.01/RW.04 yang menjadi prioritas mengingat RW.04 merupakan salah satu lingkungan di daerah perbatasan dan jarang sekali mendapatkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang berjarak 15 km dari kelurahan”.
Melalui pemanfaatan BLM PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2010 telah terbangun 2 posyandu :
  1. Posyandu “SUKA INDAH BERSAMA” dengan ukuran bangunan 6 m x 6,5 m bertempat di RT.03/RW.07 melalui KSM Suka Indah Bersama melalui BLM Putaran II Tahap II dan Putaran II Tahap III dengan biaya Swadaya Masyarakat sebesar Rp. 63.280.000 dan PNPM Mandiri Perkotaan Rp. 41.632.000 dengan total anggaran Rp. 104.912.000
  2. Posyandu “MELATI” di RT.01/RW.04 dengan ukuran bangunan 6 m x 6,5 m bertempat di RT.01/RW.04 melalui KSM Melati dengan biaya Swadaya masyarakat Rp. 33.740.000 dan PNPM Mandiri Perkotaan Rp. 36.250.000 dengan total anggaran Rp. 69.990.000
Posyandu sudah terbangun melalui komitmen dan partisiaptif masyarakat berdiri tegak selaras asa masyarakat akan kehidupan layak dari sisi kesehatan, menurut salah satu anggota KSM Melati (Ibu Sri Sukati) “Posyandu Melati ini betul-betul sangat diharapkan warga RW.04 yang jauh sekali dari jangkauan fasilitas kesehatan, 1 bulan sekali melalui bidan Ibu Okti masyarakat sudah terlayani dan kebanyakan masyarakat yang berjumlah 30 KK dengan profesi kesehariannya berkebun dan bertani sangat terbantu sekali”. Begitupun dengan posyandu Suka Indah Bersama menurut Ketua KSM (Ibu Delismawati) “Proses pengelolaan yang kami lakukan 1 bulan sekali melalui Bidan Ibu Okti membantu posyandu ini melayani kesehatan ibu dan anak di wilayah kami, selain itu posyandu ini juga selalu dimanfaatkan untuk pertemuan-pertemuan kesehatan masyarakat”.
Sampai dengan Bulan Juni 2011 ketika menyambung kembali makna pembangunan posyandu, ternyata membawa apresiasi dan dukungan khususnya dari pihak luar seperti Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pihak PT. Chevron melalui dukungan kelengkapan berupa : alat timbangan, meja, kursi dan sebagaian obat-obatan yang bias mendukung operasional posyandu. Namun dari sisi kekuarangan pun masih banyak yang harus segera dibenahi ke 2 posyandu terutama dari ketersediaan listrik, lantai yang belum di keramik, kelengkapan posyandu lainnya seperti tempat tidur untuk pemeriksaan merupakn pekerjaan KSM-KSM dan LKM untuk berpikir keras kedepan.
Dari sisi keberhasilan dan kekuarangan ini, tentunya berpijak dari beberapa pengalaman unik yang menyertainya dan ini merupakan bukti dan fakta yang sudah terjadi dan menjadi rangakain cerita ini yaitu :
  1. Menurut Ketua KSM Melati (Bapak Nasrun Hasibuan) “Seperti bermimpi dan seketika terbangun mimpi itu benar terjadi, awalnya kami banyak pertemuan yang harus dijalani sampai pada akhirnya saya berpikir ini tidak bakalan akan terjadi”. Lanjutnya lagi “Sampai pada akhirnya ketika Bapak Sukatwan (Koordinator LKM) datang dan berkata : Bapak Nasrun posyandu ini kita akan bangun, dan seketika itu saya terharu dan meneteskan air mata sambil merangkul Bapak Sukatwan….“SEPERTI BERMIMPI JADI KENYATAAN”
  2. Ketika peresmian posyandu oleh Bapak Walikota Pekanbaru tanggal 23 Mei 2010, terbersit pikiran dari Koordinator untuk mengarahkan perjalanan rombongan walikota kearah jalan tanah yang belum tersentuh pembangunan, “Setelah satu bulan kemudian sesudah kunjungan Pak Wali langsung dibangun oleh APBD” menurut Bapak Sukatwan
Cerita unik diatas menjadi bagian kisah bagi masyarakat di Kelurahan Lembah Damai dan menjadi decak kagum bagi kami selaku pendamping. Dengan kesungguhan hati, dedikasi yang telah ditunjukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan hal ini menjadi spirit LKM Lembayung Perkasa dalam melanjutkan peran dan fungsinya membangun Kelurahan Lembah Damai kedepan.



Kontak Person :
SUKATWAN (Koordinator LKM Lembayung Perkasa) - 08I275641963
DELISMAWATI (Ketua KSM Suka Indah Bersama) - 0853639609
NASRUN HASIBUAN (Ketua KSM Melati) - 081275747278
IRFAN HARQULAKSONO, SP (SF Tim 5) - 08129517801

Selasa, 07 Juni 2011

LIMBUNGAN BARU MENJADI “MODEL PERCONTOHAN” BIMBINGAN TEKNIS TIM TINJAUAN PARTISIAPTIF – KECAMATAN RUMBAI PESISIR

Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru yang telah memasuki program tahun 3 di Tahun 2011, dengan Kelembagaan Kolketif yang telah terbentuk menyadari betul pentingnya membangun kesepahaman dalam ”Membangun LKM MAJU BERSAMA tercinta” untuk tumbuh dan berkembang menyatu dan menjadi bagian yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat di Kelurahan Limbungan Baru.
“Menumbuhkan semangat membangun kesempurnaan secara partisiaptif sangatlah sulit, namun rasanya dengan kebersamaan yang sudah diusahakan oleh LKM dari mulai terbentuk menjadi tantangan yang sangat bermanfaat bagi kesadaran anggota LKM untuk terus giat dengan segala dedikasi, apresiasi, kreatifitas yang selama ini menjadi semangat kami”, Tutur Koordinator LKM Bapak Admir Zen.
Melalui pelaksanaan Tinjauan Partisipatif 2010 yang harus segera diselesaikan menjadi momentum bagus untuk membangun kebersamaan tersebut, melalui Bimbingan Teknis Tim Tinjauan Partisiaptif yang sudah dibentuk sebelumnya telah dilaksankaan kegiatan tersebut pada tanggal 1 Juni 2011 yang dihadiri seluruh Tim Tinjauan Partisiapatif dan anggota LKM sebagai bentuk fasilitasi yang dibangun LKM untuk tim.
Menyadari pentingnya momentum ini, kegiatan bimbingan tim dilaksanakan pertama kali di Kecamatan Rumbai Pesisir dan menjadi inspirasi Senior Fasilitator Tim 5 Kota Pekanbaru Irfan Harqulaksono, SP untuk menciptakan dan membentuk Limbungan Baru sebagai percontohan bagi Kelurahan Meranti Pandak, Limbungan, Lembah Sari, Lembah Damai, Limbungan Baru dan Tebing Tinggi Okura. Gagasan ini terlontar saat kegiatan Coaching Tinjauan Partisiaptif yang dilaksanakan kepada anggota LKM di wilayah dampingan Tim 5 Kecamatan Rumbai Pesisir pada tanggal 30 Mei 2011 dan disambut hangat oleh beberapa peserta. Menurut Koordinator LKM Lembayung Perkasa Kelurahan Lembah Damai (Bapak Sukatwan) “Ide ini sangat bagus bagi kami yang akan menyusul kegiatan serupa”.
Gayung bersambut melalui apresiasi dari seluruh LKM di Kecamatan Rumbai Pesisir dengan datangnya Koordinator dan beberapa anggotanya menghadiri kegiatan ini. Mengingat serunya kegiatan bimbingan teknis ini, tidak terasa waktu yang terus berjalan sampai dengan pukul 23.30 malam hari kegiatan ini selesai dengan berbagai warna perdebatan seru tentang makna, teknis kegiatan sampai dengan output dari hasil Tinjauan Partisiaptif. Seperti yang ditanyakan oleh salah satu anggota Tim Kajian Keuangan “Sebetulnya penegasan Tim Tinjauan ini mesti seperti Auditor….terus kalau lihat format ini ada beberapa kejadian dan temuan berarti harus termuat, bagaimana dengan format ini”, ada lagi dari sebagian peserta “Kalau begitu mestinya LKM berhak dong melakukan pembelaan dan tidak menjadi sasaran puas atau tidak puas oleh KSM dan masyarakat, malah justru KSM sendiri terkadang gak maulah bikin RAB dll…jadi bias dong kami LKM tidak disalahkan dan membela diri”, adalagi yang mengkritisi kelembagaan LKM sendiri “kalau begitu bisa juga anggota yang tidak aktif diganti kalau sudah di tinjau”.
Dinamika diatas menjadi bagian hangat berjalannya proses bimbingan teknis, dengan pembulatan dari subtansi, teknis pelaksanaan dan output yang harus ditindaklanjuti menjadi poin penting kesepakatan semua pihak, Koordinator LKM dan beberapa anggota yang lain merasa puas serta meyakini kegiatan Tinjauan Partisiaptif bisa berjalan dan menjadi model dan bentuk pelaksanaan di tahun 2011 dan meyakinkan pula bahwa “Dinamika ada yang tidak puas karena yang bersangkutan tidak tahu proses secara penuh” kata seorang anggota LKM.
Ya memang proses sudah berjalan sebagaimana mestinya yang diharapkan dan kita tunggu hasil kegiatan Tinjauan Partisiaptif berjalan. Biarlah kegiatan ini menjadi bagian dari proses pembelajaran masyarakat “nilai demokratis” yang terkandung didalamnya menjadi spirit bersama demi membangun “LKM MAJU BERSAMA TERCINTA DAN DISAYANGI OLEH MASYARAKAT LIMBUNGAN BARU”

Kontak Person :
Admir Zen (Koordinator LKM Maju Bersama) – 081378448234
Irfan Harqulaksono, SP (SF Tim 5) - 08129517801

Sabtu, 07 Mei 2011

RAIH PENGHARGAAN “DODOL NENAS MUNDAM” (BINAAN PT. CPI & PNPM MANDIRI PERKOTAAN ) DALAM DUMAI EXSPO 2011


Pengembangan potensi ekonomi local merupakan bagian dari isu sentral tidak hanya di tataranan nasinal juga di daerah, makna pengembangan ekonomi local berorientasi pengembangan potensi local dirasa cukup efektif dalam meingkatkan perekonomian daerah maupun dalam penanggulangan kemiskinan. Berbicara antara potensi ekonomi dan penanggulangan kemiskinan ini yang ditangkap betul kegiatan Kemitraan antara PT. Chevron Pacific - Dumai dan PNPM Mandiri Perkotaan, melalui komitmen kerjasama dengan satu visi nyata yaitu “Membantu Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis Masyarakat” melalui “DODOL NENAS MUNDAM” realisasi ini di wujudkan.
Pada awalnya kegiatan ini CE Specialist, PGPA PT. Chevron Pacific Indonesia - Dumai (Bapak Suhardi) “Sebelumnya kami mencari informasi-informasi tentang program pemberdayaan melalui internet dan kami menemukan PNPM Mandiri Perkotaan di program ini akhirnya kami menemukan kontak person Bapak Rudi, kami sangat respon dengan program ini dan kami menilai visi yang diusung sama dengan visi CSR yang dibangun oleh kami”. Akhirnya ditindaklanjuti dengan beberapa kunjungan ke lokasi dampingan PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai dan akhirnya menemukan apa yang diharapkan PT. Chevron melalui pengembangan ekonomi lokal yang diusung visi CSR tertarik dengan potensi nenas di Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai.
Dalam rangka membangun kerjasama tersebut, PT. Chevron memberikan bantuan modal sebanyak Rp. 60 juta yang diperuntukan untuk pelatihan, pengadaan barang yang mendukung produksi, kemasan dan perijinan. Pelatihan pembuatan dodol nenas dilakanakan selama 5 hari (2 hari teori dan 3 hari parktik pembuatan dodol nenas) dimulai pada tanggal 15 Desember 2010 dan pembukaannya dihadiri oleh PT.Chevron Pacific Indonesia-Dumai, Tim Pendamping PNPM Mandiri Perkotaan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, Aparat Kecamatan Medang Kampai, Lurah Mundam dan tokoh masyarakat sebagai bentuk dukungan kegiatan ini. Peserta pelatihan ini adalah KSM Selasih yang telah dibentuk melalui proses rembug dalam PNPM Mandiri Perkotaan berjumlah 10 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dengan materi yang diberikan tentang Teknis Pengolahan Dodol yang diberikan oleh instruktur dari salah satu warga Kelurahan Mundam yang sudah mempunyai pengalaman tentang pembuatan dodol serta materi Packaging & Sistem Pemasaran yang diberikan oleh Instruktur dari PT. Chevron Pacific - Dumai. Pada awalnya PT. Chevron dan Korkot Kota Dumai menetapkan instruktur dari perusahaan yang sudah berpengalaman yaitu dari Dodol Picnic Garut, namun dengan segala pertimbangan akhirnya PT. Chevron lebih tertarik untuk menggunakan instruktur local yang berpengalaman dalam rangka mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di Kota Dumai.
Melalui tangan-tangan terampil peserta yang sudah dilatih akhirnya berjalan dengan baik dan menghasilkan produksi dodol nenas. Mengingat kegiatan usaha ini mempunyai prospek pengembangannya, PT. Chevron dan PNPM Mandiri Perkotaan perlahan membangun KSM Selasih menjadi “Home Industry” dengan memanfaatkan potensi pertanian nenas yang ada di Mundam yang dikenal memiliki kualitas utama di Kota Dumai dan sekitarnya. Proses pengembangan Dodol Nenas Mundam menjadi dodol nenas diharapkan menjadi makanan khas yang menjadi ikon oleh-oleh Kota Dumai, kelompok usaha dodol nenas ini dinamakan KPH (Kelompok Home Industri Selasih) yang beralamatkan di Jl. Muslim RT.1 Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai.
Untuk mewujudkan tersebut diatas, strategi membangun keberlanjutan usaha yang sudah dirintis melalui kemitraan ini dengan meningkatkan manajemen usaha mulai dari produksi, packaging dan pemasaran. Dengan harapan dapat menyerap tenaga kerja local dan meningkatkan kesejahteraan bagi warga setempat. Kegiatan usaha dodol nenas tahap awal mempekerjakan tenaga kerja 8 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, remaja putri yang sudah lulus sekolah tetapi tidak mempunyai pekerjaan dan dibantu beberapa tenaga kerja laki-laki untuk pengadukan dodol. Kedepan akan dilakukan modernisasi system pengadukan dodol dengan menggunakan mesin/alat. Mengingat saat ini masih manual dan PT. Chevron sebagai bapak angkat siap untuk mendukung kegiatan usaha ini kedepannya melalui bantuan modal, alat maupun memberikan dukungan dalam strategi pemasaran.
Atas produksi dodol nenas yang dihasilkan proses pemasaran menjadi bagian terpenting, untuk itulah dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta melalui pelatihan berinisiatif untuk mempromosikan secara sederhana dari mulut ke mulut yang dianggap paling efektif menyebarkan informasi. Dan hasilnya memang cukup membanggakan, dari hasil pemasaran yang sudah dilakukan sekarang sudah terjalin kerjasama pemasaran dengan beberapa toko kue, supermarket, rumah makan atau kedai yang ada di Kota Dumai serta bekerjasama pula dengan kantin milik PT. Chevron Pasifik Dumai.
Sebagai bentuk dukungan dari PT. Chevron, PNPM Mandiri Perkotaan, Pihak Kelurahan Mundam dan Kecamatan Medang kampai Produk Dodol Nenas mengikuti event Dumai Exspo dalam rangka Hari Jadi Kota Dumai yang ke-12 Tahun 2011 dimeriahkan event “Dumai Exspo” berlangsung dari tanggal 27 April s/d 3 Mei 2011 yang dibuka langsung oleh Walikota Dumai Bapak Bapak Khairul Anwar, SH bertempat di Lapangan Bukit Gelanggang menampilkan stand-stand yang mengekspose pembangunan di Kota Dumai, Salah satu yang menarik dari penyelenggaraan setiap tahunnya hadirnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya adalah UMKM binaan PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Dumai “Usaha Dodol Nenas” yang dikelola oleh KSM Selasih BKM Sejahtera Kelurahan Mundam terpilih dan mendapatkan Juara II LOMBA PRODUK UNGGULAN UMKM KOTA DUMAI yang telah berhasil mengembangkan produk olahan atas potensi yang dimiliki daerah yaitu Buah Nenas yang identik dengan Kota Dumai dan berhak mewakili Kota Dumai dalam ACARA TEMU MITRA DENGAN INDUSTRY PARIWISATA di Kota Pekanbaru beserta 100 UKM lainnya Se-Provinsi Riau.
Dalam event ini produk “Dodol Nenas Mundam” tidak hanya di tampilkan pada stand PT.Chevron Pacific - Dumai tetapi juga di beberapa stand seperti : Pemerintah Kecamatan Medang Kampai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas UKM dan Pemberdayaan Masyarakat serta Ikatan Anak Dumai dengan produk terjual hampir 150 kotak dodol nenas habis terjual per-harinya.
Seiring waktu yang terus berjalan dan usaha produksi dodol nenas terus dijalankan, dampaknya mulai dirasakan oleh KSM Selasih maupun BKM Sejahtera atas berbagai keberhasilan yang sudah dicapai baik penghargaan dalam event Dumai Exspo tentunya memberikan khasanah keterampilan dan pendapatan bagi anggota KSM walaupun masih belum banyak. Dari keberhasilan yang sudah diraih, kendala yang dihadapi adalah promosi/pemasaran masih sangat kurang dan menjadi pekerjaan tidak hanya KSM, BKM, PNPM Mandiri Perkotaan dan Pemerintah Kota Dumai. Untuk itu Pemerintah Kota akan mendorong KSM Selasih mengikuti event nasional yaitu Hari Nusantara (Harnus) yang dilaksanakan sekita bulan Nopember 2011, dan event ini akan dijadikan sebagai momen untuk mengenalkan produk dodol nenas ini kepada tamu-tamu dari kota/kabupaten atau provinsi lain agar menjadikan dodol nenas salah satu oleh-oleh khas Kota Dumai.
Dalam rangka membangun KSM Selasih dan produk “Dodol Nenas Mundam” banyak pihak-pihak yang terlibat dan mendukung kegiatan ini seperti keterlibatan BKM di dalam mendukung kelompok usaha ini sangat siginifikan sekali, mengingat BKM Sejahtera Kelurahan Mundam yang ditunjuk oleh PT. Chevron mengkoordinir kegiatan ini. Korkot dan KMW juga berusaha untuk mediasi dengan pihak-pihak yang di anggap berkompeten di dalam mendukung seperti dengan LPOM MUI Provinsi Riau dan promosi website KMW Provinsi Riau. Sedangkan Pemerintah Daerah melaui dinas UKM, Koprasi dan pemberdayaan Masyarakat Kota Dumai akan membantu dan mendukung promosi/pemasaran serta akan memberikan pembinaan kepada usaha ini melalui komitmen dalam memberikan dukungan alat yang akan dianggarkan melalui APBD TA.2012.
 

DODOL NENAS
KSM SELASIH - KELURAHAN MUNDAM






Alamat KSM Selasih :
Jl. Muslim RT.1 Kelurahan Mundam - Kec. Medang Kampai
Kontak Person :
SRI UMAMI (Ketua KSM) - 081275133016)
KAHARUDIN (Koordinator BKM) - 081275877713)
SUHARDI (CE Spesialist, PGPA Chevron Dumai) - 081365105665)
Penulis :
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot Dumai & Bengkalis) – 081378448234 & email : rudi_rosyidi@yahoo.co.id
Website KMW Provinsi Riau :
http://www.kmw1riau.blogspot.com