SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Selasa, 25 Januari 2011

TIDAK SELAMANYA MASA LALU BUAT SURAM (KELURAHAN KAMPUNG DALAM - KOTA PEKANBARU)

Sering kali kita mendengar bahwa apa yang terjadi pada masa yang lalu membuat selamanya hidup kita menjadi suram. Hal ini juga telah dibuktikan oleh masyarakat Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru – Riau.
Sebelum PNPM – MP hadir di kelurahan tersebut masyarakat kelurahan Kampung Dalam sering kali tidak menjadi prioritas beberapa program yang ada, hal tersebut disebabkan, maaf masyarakat kelurahan ini bisa dikategorikan masyarakat yang relative memiliki lebih banyak jiwa pra sejahtera sementara mereka memiliki paradigma bahwa kemiskinan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Kemudian penyebab yang lainya adalah bahwa melihat program pinjaman bergulir yang telah ada di kelurahan tersebut baik dari program pemerintah maupun program yang lainya, masyarakt tersebut mempunyai kebiasaan tidak mengembalikan pinjaman tersebut karena mereka juga memiliki paradigma bahwa setiap pinjaman bergulir yang ada yang berasal dari pemerintah merupakan dana hibah dan tidak perlu dikembalikan sehingga tingkat pengembalian mereka selalu rendah. Karena selalu tidak di prioritaskan maka inilah yang membuat suramnya masa depan bagi masyarakat kelurahan Kampung Dalam.
Hal tersebut di atas menjadi tantangan bagi tim fasilitator dan Unit Pengelola Keuangan dari LKM “Tunas Mekar” Kelurahan Kampung Dalam yang berdiri sejak tgl 9 Desember 2008 yang lalu untuk merubah pola pikir dan kebiasaan masayarakat tersebut. Syukur Alhamdulilah, setelah pendampingan yang cukup intensif dan sosialisasi berulang-ulang dari tim fasilitator 16 dan UPK serta LKM Tunas Mekar maka sedikit demi sedikit pola pikir masyarakat berubah.
Perubahan pola pikir masyarakat Kampung Dalam tersebut ditandai dengan tingkat pengembalian Ekonomi bergulir PNPM-MP yang ada di kelurahan Kampung Dalam mencapai 100% setiap bulanya dengan jumlah KSM yang ada sampai dengan bulan Desember 2010 sebanyak 20 KSM yaitu sebanyak 109 jiwa pemanfaat. Tingkat pengembalian yang baik tersebut tidak lepas dari usaha dan kerja keras yang dilakukan UPK dan LKM Tunas Mekar dengan didampingi oleh tim Fasilitator. UPK sangat menekankan kepada anggota kelompok untuk menetapkan dan mematuhi aturan main yang mereka sepakati serta menekankan kepada ketua kelompok untuk selalu tegas kepada anggota dalam hal pengumpulan angsuran KSM dengan begitu UPK sangat menegaskan kepada ketua KSM agar angsuran KSM dapat dibayar penuh setiap bulanya.
Dengan adanya prestasi yang sangat baik tersebut untuk 2010 LKM Tunas Mekar berhasil menjadi LKM terbaik pada Program Pentaskin (Pengentasan Kemiskinan) Kota Pekanbaru yang merupakan program chanelling PNPM-MP dengan Program Pemerintah Kota Pekanbaru, dimana untuk mendapatkan BLM program Pentaskin tersebut dilakukan penilaian-penilaian mengenai bagaimana tingkat kinerja para LKM dan UP-UP, keswadayaan Masyarakat, tingkat pengembalian yang baik dan perubahan pola pikir masyarakat, dan alhamdullah hasil penilaian menunjukkan hasil prestasi masyarakat Kelurahan Kampung Dalam yang sangat baik. Maka modal pinjaman bergulir untuk UPK LKM Tunas Mekar sekarang sudah mencapai Rp. 174.400.000,-. Untuk kedepannya diharapkan masyarakat kelurahan Kampung Dalam dapat mengurangi beban kemiskinanya dengan adanya program pinjaman bergulir baik dari PNPM maupun program chanelling lainya karena memang sebagian besar masyarakat kelurahan Kampung Dalam mempunyai pekerjaan sebagai pedagang. Jadi….Gak ada tuh prilaku di masa lalu membuat masa depan SURAM !!

KONTAK PERSON :
Fera Andriani, SE (Askot MK-1 Pekanbaru & Inhil) : 081276333234

Selasa, 18 Januari 2011

BERMITRA MENUJU MANDIRI

KSM “Pucuk Rebung” dari Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai didirikan pada Tanggal 2 Januari 2010, yang beranggotakan 6 orang. Merupakan salah satu KSM Sosial yang mendapatkan bantuan Dana BLM PNPM Mandiri PerkotaanTahap II Tahun 2009 untuk kegiatan Pelatihan Bordir senilai Rp 9.545.000 dan Dana Swadaya masyarakat senilai Rp 2.376.000.
Alhamdulillah pelatihan bordir yang didanai dari dana BLM PNPM MP telah dilaksanakan pada 13 April 2010 – 1 Juli 2010 (3 bulan) yang diikuti oleh 11 orang ibu-ibu warga Kelurahan Rumbai Bukit. Untuk pelatih mereka memanfaatkan SDM yang ada di Kelurahan mereka sendiri, sekaligus Ketua KSM mereka yaitu Ibu Lili Yulida. Tempat Pelatihan pun masih menumpang di rumah Ketua di Jl Sri Amanah RW 3 Rumbai Bukit. Karena keterbatasan tempat dan juga alat bordir yang tersedia, pelatihan dibagi menjadi dua (2) sesi yaitu: Sesi I dari Pkl 13.00-15.00, sementara Sesi II dari Pkl 15.00-17.00. Pelatihan dilakukan 3 kali seminggu selama 3 bulan.
Melihat keseriusan dan juga perkembangan kemajuan para peserta pelatihan bordir ini, maka LKM Bukit Jaya memutuskan bahwa KSM ini memperoleh tambahan bantuan dana berupa 1 Unit Mesin Bordir Merek Yuki senilai Rp 2.500.000,- yang telah diserahkan pada tanggal 20 Mei 2010. “Alhamdulillah Pak/Bu, tambahan mesin bordir ini sangat membantu dalam kegiatan pelatihan kami, kami sampai berebut mau memakai mesin baru….”, begitu kurang lebih ucapan salah satu anggota KSM pada Pendamping PNPM MP.
Selepas dari kegiatan kursus, KSM ini masih terus aktif antara lain bekerja sama dengan KSM Tunas Harapan (Kursus Jahit), jadi hasil baju-baju/kain jahitan dari KSM Tunas Harapan akan dibordir oleh KSM Pucuk Rebung. Hasil kegiatan kedua KSM ini bahkan telah dapat dijual pada stand PNPM di “Pekanbaru Expo” yang ditaja pada tanggal 1-6 Agustus 2010 yang lalu oleh Pemko Pekanbaru, selain itu juga pada beberapa kegiatan lain di Kelurahan maupun di Kecamatan.
Berkat usaha dari LKM Bukit Jaya, yang pada tanggal 18 Februari 2010 lalu mengadakan Bazaar Amal PJM Pronangkis dan dihadiri oleh antara lain Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Pekanbaru Bpk H Suradji. Pada akhir Bazaar beliau menyatakan kesiapan Disperindag untuk menyumbangkan mesin jahit, mesin bordir, sekaligus pelatihan bordir kepada LKM Bukit Jaya. Janji beliau ini oleh Fasilitator dan LKM Bukit Jaya ditindaklanjuti dengan mengirim proposal dan akhirnya pada tanggal 1 Desember 2010 yang lalu sebanyak 6 unit mesin bordir dan 2 unit mesin jahit telah diserahterimakan kepada LKM Bukit Jaya. Sementara itu Kegiatan Pelatihan Bordir dari Disperindag Kota Pekanbaru dimulai dari 6 Desember 2010 dan akan berakhir pada 6 Januari 2011 dengan jumlah peserta kursus sebanyak 20 orang. Total bantuan dana yang diperoleh dari hasil Kemitraan dengan Disperindag Kota Pekanbaru ini adalah senilai Rp 49.200.000,-
Pada Tanggal 16 Desember 2010 yang lalu Kelurahan Rumbai Bukit dikunjungi oleh Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Bpk Reza Noval & Team Leader Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) – 1 Riau Bpk Totok Priyanto, SE untuk kegiatan “Uji Petik Siklus Pemilihan LKM” dan sekaligus dapat melihat kegiatan pelatihan Bordir yang merupakan hasil Kemitraan antara LKM Bukit Jaya dengan Disperindag Kota Pekanbaru.

KONTAK PERSON :
Meilisa Zahara, S.Pi (Senior Faskel Tim 10) : 081371160697

Kamis, 13 Januari 2011

ASISTEN I SETDA KOTA BUKA PEMBENTUKAN FKA KOTA DUMAI

Pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2010, bertempat di Aula Kantor Lurah Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat. Dilaksanakan Musyawarah pembentukan Forum komunikasi Antar (FKA) BKM se Kota Dumai yang diikuti oleh utusan perwakilan dari 32 BKM di 5 Kecamatan yang ada di Dumai.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dari BKM-BKM yang ada di Dumai yang menginginkan ada wadah silaturahmi dan komunikasi antar BKM di level Kota. Mengingat untuk FKA BKM tingkat Kecamatan sudah terbentuk terlebih dahulu di 5 Kecamatan yang ada di Kota Dumai yaitu Kecamatan Medangkampai, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Kota.
Kegiatan ini sedianya dibuka langsung oleh Wali kota Dumai, akan tetapi di waktu yang sama Walikota beserta seluruh SKPD sedang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga melalui Asisten I Setda Kota Dumai (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat ) Drs. Junaidi Asnawi, MSi. Bapak Walikota H. Khairul Anwar, SH menyampaikan salam sekaligus permohonan maaf kepada seluruh peserta pemilihan FKA BKM karena tidak bisa hadir secara langsung dalam kegiatan ini.
Dalam Sambutannya Asisten I menyampaikan dengan dibentuknya FKA BKM se Kota Dumai ini diharapkan akan mampu memberikan saran dan masukan bagi Pemerintah Kota serta mewujudkan cita-cita menjadikan Kota Dumai menjadi kota ekonomi khusus di Propinsi Riau, dimana untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukannya kerja sama dari pihak-pihak dan elemen masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan dan program tersebut.
Pembentukan Forum Komunikasi Antar BKM se-kota Dumai hendaknya harus bisa bersinergi dengan baik dengan pemerintah maupun organisasi-organisasi lainnya untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat (PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai). Organisasi FKA ini merupakan wadah yang dbentuk oleh masyarakat sebagai tempat menyalurkan kebutuhan-kebutuhan bagi BKM, baik dalam bentuk komunikasi maupun kerjasama dalam bentuk lain.
Melalui Forum Komunikasi Antar BKM (FKA) se-Kota Dumai ini, Junaidi mengemukakan hendaknya misi FKA yaitu meningkatkan dan membangun partisipasi masyarakat miskin perkotaan, memfasilitasi komunikasi antarpihak masyarakat kota dengan stakehoulder melalui pengembangan komunitas, memberikan masukan, dukungan dan koreksi tentang kebijakan dan implementasi terhadap pembangunan, mendorong kebijakan pemerintahan kota Dumai yang kondusif terhadap pengembangan pemberdayaan ekonomi dapat segera tercapai.
Setelah manyampaikan kata sambutan, walikota dumai yang dalam kesempatan ini diwakili oleh asisten 1 Setda kota Dumai, Drs. Junaidi Asnawi, MSi menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Mandiri Perkotaan kepada Badan Keswadayaan Masyarakat untuk 5 kecamatan yang ada di Kota Dumai yaitu Kecamatan Medangkampai, Kecamatan Sungai Sembilan, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Kota. Penyerahan Dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai yang bersumber dari dana sharing dari APBN dan APBD kota Dumai.
Koordinator kota 2 Riau, Rudi Rosyidi pun ikut menjelaskan anggaran dana yang diterima oleh masing-masing kecamatan berbeda-beda dengan rincian : untuk kecamatan Dumai timur, dana APBN yang diterima sebesar Rp. 801.000.000, sedangkan dana APBD yang diterima sejumlah Rp. 840.000.000. untuk kecamatan Bukit kapur dana APBN sejumlah R. 246.000.000, dan dana APBD sebesar Rp. 240.000.000. Sedangkan Kecamatan Dumai Barat, Medang Kampai dan Sungai Sembilan hanya menerima dana dari APBN saja, hal ini dikarenakan karena keterbatasan dana anggaran Pemko Dumai . Dengan rincian untuk kecamatan Dumai Barat jumlah APBN yang diterima Rp. 445.000.000, untuk kecamatan Medang Kampai jumlah dana APBN yang diterima Rp. 70.000.000, sedangkan kecamatan Sungai Sembilan jumlah dana APBN yang diterima sebesar Rp. 235.000.000. Berbedanya Jumlah dana yang diterima oleh masing-masing kecamatan dipengaruhi oleh jumlah KK miskin yang ada di wilayah kecamatan tersebut. Dana APBN Yang diterima oleh masing-masing kecamatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai dialokasikan untuk kegiatan infrastruktur disetiap kelurahan yang mendukung kegiatan perekonomian di daerah tersebut. Sedangkan sumber dana yang berasal dari APBD dialokasikan untuk kegiatan social, ekonomi, lingkungan, dan peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut. Dimana dana tersebut akan diserahkan kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan kemudian BKM akan membentuk KSM di daerahnya masing-masing, sehingga pengawasan penggunaan dan pemanfaatan dana BLM tersebut langsung diawasi oleh masyarakat itu sendiri, dan diharapkan masyarakat sebagai pengemban tanggung jawab dapat memanfaatkan dana ini secara maksimal dan tepat sasaran sehingga dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan menjadikan masyarakat setempat menjadi masyarakat yang mandiri. Selain itu pengelolaan dana BLM ini hendaknya dapat dipertanggung jawabkan, harus transparansi, jangan sampai terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan. Bagi BKM yang sudah menggunakan dana tersebut harus mengadakan RWT (Rembuk Warga Tahunan) dan melakukan audit sebagai persayaratan untuk kembali mendapatkan dana di tahun berikutnya.
Setelah penyerahan dana secara simbolis oleh Asisten 1 acara dilanjutkan dengan musyawarah pembentukan Forum Komunikasi Antar BKM tingkat Kota Dumai. Dengan dipimpin oleh Ketua Panitia pemilihan Bukhori Santoso, acara pemilihan berjalan cukup meriah dan sukses. Meski sesekali terdengar interupsi dari peserta tetapi tetap dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan. Hasil dari musyawarah ini terpilih  15 orang yang duduk dalam kepengurusan FKA BKM Kota Dumai Periode 2010-2015 yang merupakan hasil musyawarah dan mufakat para peserta pemilihan yang berjumlah kurang lebih 75 orang mewakili 32 BKM se Kota Dumai. Dalam pemilihan ini terpilihlah juga Bapak Happy Nainggolan perwakilan dari BKM Bumi Ayu Sejahtera Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur sebagai Koordinator FKA Kota Dumai.

(Rudi Rosyidi, S.Ag - Koordinator Kota 2)