SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Senin, 24 Mei 2010

WUJUD MIMPI DAN KEIKHLASAN IBU SUDARSIH (Kunjungan Walikota Pekanbaru Atas Gotong Royong dan Peresmian Posyandu Melati PNPM Mandiri Perkotaan)

Pemerintah Kota Pekanbaru bersinergi dengan PNPM Mandiri Perkotaan menggalakan lagi kegiatan masyarakat yang sudah mulai memudar seiring dengan perubahan Kota Pekanbaru menjadi salah satu kota metropolis dan perubahan sikap prilaku masyarakat yang cenderung individualistis.
Hal ini disadari penuh oleh Walikota Pekanbaru (Bapak Drs. Herman Abdulah, MM) dalam beberapa sambutannya atas kunjungan gotong royong PNPM Mandiri Perkotaan mengatakan “Saat yang tepat kita menggalakan kembali budaya gotong royong, dengan gotong royong sangat bagus sekali menggugah peranan masyarakat terhadap pembangunan dan ini sangat membantu pemerintah kota dalam membangun Kota Pekanbaru, satu sisi akan menggugah pula swadaya masayarakat yang akan berdampak memiliki atas apa yang telah dibangun”.
Tanggal 23 Mei 2010 Walikota Pekanbaru mengadakan kegiatan kunjungan atas kegiatan gotong royong yang biasa dilakukan oleh rombongan walikota setiap akhir pekan dan hari minggu lalu berkunjung ke Kelurahan Lembah Damai, Limbungan Baru dan Meranti Pandak. Pada kunjungan di Kelurahan Lembah Damai Walikota meresmikan Posyandu Melati yang berada di RT.01/RW.04 yang dibiayai BLM PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp.66.250.000 yang terdiri PNPM Mandiri Perkotaan Rp.36.250.000 dan Swadaya Rp.30.000.000.
Menurut Pengurus UPL LKM Lembayung Perkasa Bapak Sunardi : Posyandu Melati merupakan prioritas pembangunan di Kelurahan Lembah Damai berdasarkan usulan-usulan masyarakat khususnya warga RT.01/RW.04 melalui siklus PNPM Mandiri Perkotaan. Menurut penuturannya pula, prioritas ini diambil mengingat RT.01/RW.04 merupakan salah satu lingkungan di daerah perbatasan dan jarang sekali mendapatkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang berjarak 10 km dari kantor Kelurahan Lembah Damai. Sebelum dibangun posyandu ini merupakan lahan perkebunan milik Ibu Sudarsih yang dihibahkan beliau untuk kepentingan masyarakat umum seluas 20m x 40m. Desain posyandu ini kedepan tidak hanya untuk kepentingan kesehatan tetapi juga bagi kepentingan aktivitas masyarakat keseluruhan seperti pertemuan warga.
Hal ini membuktikan apa yang ditangkap dan diterjemaahkan oleh Walikota Pekanbaru, bahwa dengan gotong royong, apapun yang diinginkan dan dan dibutuhkan akan terwujud dan merupakan satu kebanggan tersendiri baik masyarakat maupun pemerintah kota.

DUKUNG PENUH PEMDA BENGKALIS DALAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN (Sebuah Klarifikasi Atas Publikasi Tim Pengendali PNPM Mandiri)

PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Bengkalis masuk dari tahun 2006 dengan lokasi 8 kel/desa dan di tahun 2009 s/d 2010 wilayah sasaran lokasi sebanyak 15 kel/desa dengan status Lokasi Baru 2009, dan sejak tahun 2006 s/d 2010 telah terbentuk 23 BKM/LKM.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis respon dan sangat mendukung pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan melalui Dana Daerah Untuk Bersama (DDUB), BOP dan dukungan teknis lainnya yang teralokasi di APBD setiap tahunnya. Hal ini mengklarifikasi pemberiataan yang dimuat di Koran Riau Pos tanggal 10 Mei 2010 dengan topik “25 KABUPATEN/KOTA TIDAK MENDUKUNG PELAKSANAAN PNPM MANDIRI 2009, Rp.108 MILIAR DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DARI APBD TIDAK TERSEDIA UNTUK DIMANFAATKAN MASYARAKAT” dan salah satu dari 25 kab/kota tersebut adalah Kabupaten Bengkalis.
Realisasi kegaiatan PNPM Mandiri Perkotaan khususnya di Tahun 2009 pada Lokasi Baru 2009 yang tersebar di 15 Kel/desa di Kecamatan Mandau telah menyerap BLM Rp.2.940.000.000 terdiri alokasi PHLN Rp.1.470.000.000 dan DDUB Rp.1.470.000.000 dengan prosentasi fiskal 50%. Untuk Tahun 2010 Pemda telah mengalokasikan DDUB sebesar Rp.840.000.000 pada APBD TA.2010 yang dalam proses penyerapan oleh 15 LKM.
Hal ini membuktikan keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis terhadap program dan rencananya kedepan Pemda akan mengajukan penambahan lokasi sasaran kepada Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum sebanyak 20 kel/desa di Kecamatan Bengkalis.

ANGGARAN PENGENTASAN KEMISKINAN RIAU 2010

Tahun 2010 anggaran pengentasan kemiskinan di Provinsi Riau pagu anggaran hanya Rp 639 miliar berdasarkan hasil Musrenbang TA.2010. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan program prioritas pembangunan lainnya seperti pembangunan infrastruktur yang mencapai Rp 1,8 triliun atau peningkatan SDM yang memiliki pagu tertinggi hingga Rp 2,7 triliun. "Disini anggaran untuk sektor kesejahteraan pengentasan kemiskinan agak rendah, yaitu Rp 630 miliar. Saya jadi bertanya-tanya apakah sektor SKPD/badan yang memiliki fungsi kesejahteraan tidak punya kegiatan. Atau tidak melihat situasi sebenarnya," menurut Wakil Gubernur Riau Mambang Mit.
Berdasarkan laporan Kepala Bappeda Riau, Musrenbang yang dilaksankan selama tiga hari ini, pagu anggaran pengentasan kemiskinan menempati urutan ketiga dari empat prioritas pembangunan. Padahal program yang dilaksanakan untuk masyarakat miskin ini mencapai sembilan program. Mulai dari pengembangan budidaya perikanan, peternakan hingga pengembangan perdagangan dan industri. Urutan pertama yang digunakan untuk peningkatan SDM memiliki 11 program yang didalamnya termasuk wajib belajar, pendidikan hingga pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit. Sementara untuk program pembangunan infrastruktur terdiri dari 10 program. Sedangkan program penunjang lainnya yang terdiri dari perencanaan, pengawasan hingga komunikasi dan informasi membutuhkan pagu sekitar Rp 630 miliar.

Sumber : Tribune News

Selasa, 18 Mei 2010

LAGI PELATIHAN MASYARAKAT KOTA DUMAI (Pelatihan Di Kecamatan Sungai Sembilan Membawa Kesan Mendalam)

Suasana pelatihan madya di Aula Kecamatan Sungai Sembilan cukup meriah dan penuh semangat. Hal ini dikarenakan dalam sambutan Sekcam Sungai Sembilan Zulkarnain, S.Sos,Msi yang memberikan semangat dan apresiasi kepada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan khususnya di Sungai Sembilan. Sekcam menyampaikan permohonan dari Bapak Camat yang tidak bisa hadir dikarenakan disaat yang sama ada kegiatan di luar Kota. Bapak Camat menyampaikan pesan melalui Sekcam bahwa beliau sangat bangga dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri Perkoataan. Bapak sekcam menyampaikan PNPM Mandiri perkotaan telah berkontribusi sangat besar terhadap pembangunan di wilayah Sungai Sembilan. Yang memiliki banyak daerah yang masih terbelakang dan tertinggal dibandingkan dengan wilayah kota. Bahkan hal yang patut membanggakan menurut beliau yaitu, tahun ini Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan mewakili Dumai untuk lomba Kelurahan di Tingkat Propinsi karena berhasil meraih juara I tingkat Kota.
Menurut penuturan beliau, keberhasilan bangsal Aceh meraih juara I ini salah satunya juga berkat dukungan/kontribusi yang begitu besar dari PNPM Mandiri Perkotaan. Koordinator BKM Padu Sejahtera, Bapak Sariman menuturkan bahwa selama proses penilaian Kelurahan terbaik ini, dia selalu diminta oleh Lurah untuk terus mendampingi LPMK dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari tim penilai yang melibatkan berbagai unsur Dinas yang ada di pemerintah kota Dumai. Dan Bapak Sariman mampu menjawab semua pertanyaan yang menyangkut pembangunan dari PNPM MP dengan cukup baik sekali. Aspek penilaian yang paling menonjol adalah munculnya swadaya yang cukup besar dari masyarakat.
Pelatihan Madya BKM dan Relawan sekecamatan Sungai Sembilan ini dilaksanakan secara serempak dii Aula Kecamatan Sungai Sembilan dengan diikuti 4 Kelurahan/BKM yaitu: Lubuk Gaung, Bangsal Aceh, Tanjung Penyembal dan Basilam Baru. Sedangkan Batutritip pada kesempatan ini berhalangan untuk hadir. Para peserta sangat antusias mengikuti Pelatihan madya ini.Dan aktif berdiskusi selama pelaksanaan pelatihan tersebut. Di akhir acara dibentuklah Forum komunikasi Antar BKM (FKA BKM) se Kecamatan Sungai Sembilan dan terpilihlah Ibu Erlinda dari BKM Lubuk Karya Mandiri sebagai ketua . Forum ini memiliki arti yang sangat penting di dalam menjalin silaturahmi dan komunakasi yang intens diantara BKM. Serta sebagai wadah untuk sharing dan memecahkan permasalahan kemiskinan di sungai Sembilan secara bersama-sama. Keceriaan dan rasa kebrsamaan yang tersirat di wajah para peserta pelatihan madya ini begitu memberikan kesan yang amat mendalam. Bahwa dibalik kesederhanaan mereka tercemin jiwa-jiwa yang begitu tulus dan mulia. Semoga kesuksesan yang diraih oleh BKM Bangsal Aceh juga akan menular ke BKM yang lain.
(Rudi Rosyidi, S.Ag - Korkot 2 Riau)

Minggu, 16 Mei 2010

RESPON WALIKOTA PEKANBARU ATAS GOTONG ROYONG PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program yang mengakar dimasyarakat melalui konsep partisipatif dan keterpaduan komponen baik pemerintah daerah, swasta dan masyarakat yang merupakan pencerminan budaya masyarakat yang mengutamakan kebersamaan dan silaturahmi memalui pencerminan gotong royong.
Dalam rangka pemanfaatan BLM PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Pekanbaru, telah dilaksanakan gotong royong masyarakat dalam menumbuhkan kembali nilai budaya tersebut. Untuk itu pada hari Minggu tanggal 16 Mei 2010 dilaksanakan kegiatan gotong royong dalam pemanfaatan BLM Tahap III TA.2009 di Kelurahan Air Hitam, Tampan, Labuh Baru Barat dan Labuh Baru Timur yang direspon penuh oleh Pemerintah Kota dan Tokoh Masyarakat yang dihadiri Walikota, Asisten Daerah, Kepala Dinas PU Kota, Satker PBL Provinsi, PPK P2KP Provinsi, Satker PIP Kota, Team Leader KMW dan Korkot.
Dalam sambutannya Walikota Pekanbaru (Bapak Drs. Herman Abdulah, MM) : “Saya sangat merepon sekali kegiatan gotong royong ini, dimana nilai budaya ini sudah memulai pudar dan harus kita tumbuhkan kembali khususnya melalui semangat PNPM Mandiri Perkotaan. Kegiatan ini juga menumbuhkan komunikasi dan koordinasi masyarakat dari mulai tingkat RT, RW sampai kelurahan. Untuk itu dengan semangat ini pula diharapkan tumbuhnya swadaya masyarakat yang sudah terbukti dan banyak contoh seperti memberikan lahan ataupun pohon-pohon yang direlakan untuk ditebang dalam pelebaran jalan dan kita harapkan dalam perencanaan masyarakat harus memikirkan konsep jangka 3 sampai dengan 5 tahun kedepan. Untuk itu jika merencanakan jalan paling tidak lebar jalan 3 meter untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan bermotor dan Pemerintah Kota akan membantu untuk mewujudkan itu”.
Kunjungan kegiatan gotong royong dilaksanakan dilokasi sebagai berikut :
  1. Kelurahan Air Hitam ; kegiatan Jalan Beton dengan lokasi : RT.02 dan 03 RW.01 dengan volume kegiatan : 158,3m x 2m x 0,1m dan 42m x 3m x 0,15m yang didanai oleh BLM PNPM-MP sebesar Rp.36.750.000 dan Swadaya Masyarakat Rp.6.710.000 yang dilaksanakan KSM Bina Lestari, LKM Bina Karya
  2. Kelurahan Tampan ; kegiatan Jalan Beton dengan lokasi : RT.02 dan RW.05 dengan volume kegiatan : 75m x 3m x 0,2m yang didanai oleh BLM PNPM-MP sebesar Rp.30.000.000 dan Swadaya Masyarakat Rp.15.015.000 yang dilaksanakan KSM Berdikari 2, LKM Tampan Sejahtera
  3. Kelurahan Labuh Baru Barat ; kegiatan Jalan Beton dengan lokasi : Gg.Mesjid RT.01 RW.03 dengan volume kegiatan : 102m x 1,5m x 0,1m yang didanai oleh BLM PNPM-MP sebesar Rp.10.000.000 dan Swadaya Masyarakat Rp.47.017.000 yang dilaksanakan KSM Darma Bakti Mandiri, LKM Fajar Mandiri
  4. Kelurahan Labuh Baru Timur ; kegiatan Jalan Beton dengan lokasi : RT.02 dan RW.10 dengan volume kegiatan : 86m x 2,5m x 0,08m yang didanai oleh BLM PNPM-MP sebesar Rp.13.000.000 dan Swadaya Masyarakat Rp.3.835.000 yang dilaksanakan KSM Al Kautsar Mandiri, LKM Payung Negeri Sejahtera

Jumat, 14 Mei 2010

PELATIHAN MADYA MASYARAKAT (Camat Dumai Barat Buka Pelatihan)

Bertempat di Aula kantor Camat Dumai Barat Rabu, 11 Mei 2010 diadakan Pelatihan Madya bagi BKM dan UP-UP sekecamatan Dumai Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan penyegaran dan pemahaman kepada para peserta pelatihan yang terdiri dari perwakilan BKM dan UP-UP se-kecamatan Dumai Barat terhadap pelaksanaan Review Siklus PNPM Mandiri Perkotaan yang sudah memasuki tahun ketiga. Dihadiri oleh kurang lebih 50 orang peserta dari 10 Kelurahan di wilayah Kecamatan Dumai Barat. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Camat Dumai Barat Bapak Syahrinaldi, S.Sos, Msi.
Dalam sambutannya Camat Dumai Barat berpesan melalui pelatihan madya ini diharapkan nantinya BKM mampu untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya secara partisipatif. Sehingga kedepan dapat berjalan lebih baik lagi. Camat juga mengingatkan agar BKM tetap menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya dan tetap menjaga transparansi dan akuntabilitas di masyarakat. Bapak Camat juga menyampaikan ucapan terima kasih atas terlaksananya program PNPM Mandiri Perkotaan di Dumai Barat. Beliau menilai telah banyak kemajuan-kemajuan dari pelaksanaan kegiatan yang berjalan di masyarakat terutama kegiatan fisik. Banyak pembangunan yang dilaksanakan melalui PNPM Mandiri Perkotaan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan sangat menyentuh kepada sasaran. Di akhir sambutannya Camat juga berpesan agar peserta pelatihan perlu mengikuti jalannya pelatihan ini dengan baik. Sehingga materi yang akan disampaikan nantinya dapat diserap dan diaplikasikan dengan baik dan tepat.
Pelatihan ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan sebagai berikut :
  1. Menumbuhkan semangat dan proses pembelajaran dari pengalaman anggota BKM/LKM, relawan dan UP-UP dalam rangka mengembangkan kinerja program dan organisasi.
  2. Memperkuat implementasi penanggulangan di tingkat KSM.
  3. Terwujudnya komitmen bersama (BKM/LKM dan relawan) untuk menanggulangi masalah kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan.
Adapun output kegiatan pelatihan ini diharapkan :
  1. Tersedianya anggota BKM/LKM, relawan dan UP-UP yang mampu memfasilitasi proses pelaksanaan review partisipatif.
  2. Tersedianya anggota BKM/LKM, relawan dan UP-UP yang mampu memfasilitasi pemberdayaan masyarakat melalui proses pembelajaran dan penyadaran kritis pada tahapan siklus tahun ke 2 terutama review partisipatif dan mengembangkan KSM.
Menurut Koordinator Kota 2 Riau kegiatan ini sengaja di kumpulkan jadi satu di Kecamatan dengan tujuan agar tumbuh kebersamaan diantara BKM yang ada di Kecamatan Dumai Barat dan akan dilanjutkan di masing-masing BKM / Kelurahan. Pada kesempatan kegiatan ini pula, di akhir kegiatan telah di bentuk Forum Komunikasi antar BKM (FKA BKM) Kecamatan Dumai Barat. Dan terpilihlah Bapak Ade Agam (anggota BKM dari Pangkalan Sesai) sebagai Ketua Forum.

(Rudi Rosyidi, S.Ag - Korkot 2 Riau)

Selasa, 11 Mei 2010

TELECONFRENCE (Rajut Silaturahmi dan Solusi Masalah)

Menindaklanjuti Kegiatan Hari SIM Nasional yang diresmikan pada tanggal 13 April 2010 oleh Direktur PBL Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum, bertempat di KMP Jakarta, Satker PBL Provinsi dan KMW OC1 Riau telah mengadakan Teleconfrence pada tanggal 11 Mei 2010 bertempat di Kantor KMW yang dihadiri oleh Satker SNVT PBL Provinsi Riau, Team Leader dan Tenaga Ahli KMW.
Dalam sambutannya Team Leader KMW (Bapak Anang Fahmi Luqmawan Putra, S.Sos,MM) “Kegiatan Teleconfrence ini merupakan hal rutin dan merupakan pengendalian SNVT dan KMW terkait dengan Hari Pengendalian SIM yang telah diresmikan oleh Bapak Direktur PBL merupakan satu-satunya kegiatan Teleconfrence secara mandiri dengan sasaran acak yang dilaksanakan pada setiap tanggal 9 setiap bulannya”.
Sedangkan menurut Satker SNVT PBL Provinsi Riau (Bapak Budi Hartono, ST) “Kegiatan Teleconfrence merupakan bagian Teknis Pembinaan dan Komunikasi terhadap Tim Fasilitator dalam pengembangan kapasitas dalam memfasilitasi masyarakat”.
Tujuan dari Kegiatan Teleconfrence ini :
  1. Pengendalian arus SIM secara detail mencari faktor penghambatnya;
  2. Mengendalikan deviasi Kurva S dan menyusun strategi tindaklanjut;
  3. Penyelarasan semua aplikasi (tridaya) berorientasi capaian lapangan dan merespon feed back dalam pengembangan kebijakan operasional.
Dari kegiatan Teleconfrence dihasilkan Rencana Kerja Tindak Lanjut sebagai kesepakatan Satker SNVT dan KMW Riau sebagai berikut :
  1. KMW perlu menyusun formula / strategi operasional pembinaan faskel kepada pelaku  & masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban BLM
  2. Diperlukan strategi pengendalian SIM dengan mengidentifikasi kendala-kendala, penyebab permasalahan, langkah/tindakan penanganannya.
  3. Strategi penanganan PPM perlu disikapi secara positif sebagai pemahaman / perubahan sikap & prilaku masyarakat dengan melaporkan secara administratif melalui aplikasi
  4. Kendala-kendala pengiriman data perlu ditangani secara sistematis dan menjadi peningkatan kinerja
Hasil dari Kegiatan Teleconfrence ini merupakan rujukan bagi pelaksanaan kegiatan kedepan dan uji petik terpadu, serta akan melibatkan koresponden BKM untuk memperluas cakupan dalam memperoleh data yang lebih akurat.