SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Selasa, 18 Oktober 2011

PERGULIRAN EKONOMI KEMBANGKAN INDUSTRI PERTANIAN (KSM HARUM YANG SEMAKIN HARUM)

Solidaritas dan rasa kebersamaan diantara anggota KSM memang sangat diperlukan yang merupakan pangkal dari keberhasilan. Hal ini dibuktikan oleh KSM Harum di bawah bimbingan dari UPK – LKM Mitra Bersatu Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. KSM Harum beranggotakan 5 orang yaitu Ibu Suarti sebagai ketua, Ibu Supainah sebagai sekretaris, Bapak Somad sebagai bendahara, Bapak Joni dan Bapak Selamat sebagai anggota KSM. Mereka mempunyai niat untuk membentuk kelompok atas adanya persamaan usaha dan tujuan yaitu bercocok tanam dan mengembangkan usaha. Jenis tanaman yang mereka tanam beraneka ragam yaitu cabe merah, cabe rawit hijau dan putih, kacang panjang, ketimun, jagung manis dan semangka.
Proses penanaman seperti penyiraman tanaman masih mereka lakukan dengan memanfatkan sungai kecil dan belum mengunakan mesin. Sementara tanah yang mereka gunakan untuk bercocok tanam pun bukan milik KSM melainkan milik yayasan di tempat meraka tinggal (menumpang lahan untuk bercocok tanam). Dengan persoalan tersebut mereka mempunyai mimpi untuk dapat mengembangkan usaha mereka menjadi lebih baik yaitu bisa mempunyai mesin robin sendiri dan mempunyai lahan sendiri sehingga mereka tidak perlu lagi untuk membayar sewa tanah untuk tanaman mereka.
Sudah banyak mereka mendapat tawaran pinjaman uang baik melalui lembaga keuangan maupun program-program yang lain, tetapi mereka mengurungkan niat untuk meminjam dikarenakan syarat-syarat untuk meminjam salah satunya harus memiliki agunan. Sampai pada akhirnya mereka mendengar sosialisasi pinjaman bergulir di RW mereka yang dilakukan oleh LKM dan UPK Mitra Bersatu bersama Tim Fasilitator Kelurahan Kec. Rumbai Pesisir yang menambah motivasi mereka untuk mengajukan pinjaman bergulir pada PNPM Mandiri Perkotaan di kelurahan Lembah Sari. Mengingat ketentuan pinjaman yang tidak mengharuskan mempunyai agunan dan hanya melampirkan Foto dan KTP mereka, serasa mendapatkan kabar yang menggembirakan karena adanya kemudahan untuk mereka melakukan pinjaman. “Alhamdulillah, dengan adanya PNPM ini kami masyarakat kecil ini bisa merasakan manfaatnya untuk kemajuan usaha kami. Agunan kami memang tidak punya tapi kami akan membuktikan bahwa kami bisa dipercaya” Kata Bu Suarti salah satu anggota KSM Harum dengan mengibaskan topi petani seusai menyiram tanaman.
Pinjaman pertama memang masih terbilang kecil, mereka mendapatkan pinjaman masing-masing Rp.500.000/orang dengan usulan lama pinjaman 5 bulan dan jasa pinjaman dikenakan 1,5 % sehingga perbulanya mereka membayar Rp.107.500/orang. Pinjaman pertama tersebut mereka dapatkan pada tanggal 9 Juni 2010, Bapak Joni mempergunakan untuk membeli plastik untuk penutup tanaman sedangkan ibu Suarti dan Bapak Somad mempergunakan pinjaman tersebut hanya bisa untuk membeli bibit dan obat. Pada saat mereka melakukan pinjaman pertama tersebut mereka sedang bertanam cabe rawit hijau dan putih dan kacang panjang, sehingga pinjaman tersebut sangat bermanfaat untuk mereka.
Dengan prestasi angsuran yang sangat tepat waktu, KSM Harum pun dipercaya oleh UPK – LKM Mitra Bersatu untuk mendapatkan pinjaman selanjutnya. Dengan memperhatikan tingkat perkembangan usaha, analisa kebutuhan, tingkat kemampuan membayar dan prestasi angsuran yang tepat waktu akhirnya UPK dan LKM Mitra Bersatu menyetujui pinjaman selanjutnya sebesar Rp.1.500.000/orang sehingga KSM Harum tersebut mendapatkan total pinjaman Rp.7.500.000. Pinjaman kedua tersebut direalisasikan pada tanggal 16 Desember 2010, dari pinjaman ini mereka sudah bisa mempergunakanya untuk membeli bibit Jagung dan Mentimun serta membeli beberapa karung pupuk yang ditunjang oleh swadaya mereka sendiri. Dengan adanya tingkat angsuran yang bertambah naik mereka tak lupa untuk menyisihkan hasil panennya untuk ditabung. Selain tabungan wajib yang ada direkening BPR Pekanbaru, mereka juga menabung sendiri yang dikumpulkan di bendahara KSM sehingga jika terjadi surut panen mereka masih bisa mengangsur pinjaman mereka ke UPK.
Kegiatan panen yang sudah berjalan, untuk cabe rawit panen setiap 1 kali 10 hari dan untuk kacang panjang dan mentimun panen setiap 2 atau 3 hari 1 kali panen. Jika panen tiba mereka juga memberikan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga untuk memetik hasil panen dikebun dengan upah Rp.2.500/kg untuk panen cabe rawit. Wah…sungguh bermanfaat sekali.
Selain keberhasilan yang sudah diraih KSM, ada beberapa kendala yang mereka hadapi saat ini dan harapannya bisa menjadi bahan perhatian bagi semua pihak yaitu :
  1. Sistem pengairan lahan masih menggunakan tenaga manual dan hanya mengharapkan air hujan, kondisi ini yang menjadi rencana pengadaan mesin air;
  2. Adanya serangan babi hutan yang merusak khususnya tanaman jagung dan ubi kayu;
  3. Harga pupuk yang tinggi dan tidak menentu baik pestisida maupun fungisida;
  4. Harga hasil panen yang tidak stabil, pada saat musim tanam harga tinggi sedangkan pada saat panen harga turun yang berdampak keuntungan sedikit didapat;
  5. Modal yang dibutuhkan masih belum mencukupi terlebih lagi untuk pembelian pupuk, untuk itu UPK akan meminjamkan dana ekonomi bergulir yang lebih tinggi kedepan sesuai dengan kemampuan bayar mereka serta akan diberikan pinjaman dana ekonomi Pentaskin (yang bias sampai Rp.5.000.000/orang) yang telah bermitra dengan PNPM Mandiri Perkotaan;
  6. Penampungan hasil panen masih belum ada untuk menghindari hasil panen membusuk. Pada saat ini hasil panen KSM di tampung oleh tengkulak dan terkadang dijual sendiri di pasar. Tetapi mereka lebih memilih dijual ketengkulak untuk menghindari panen membusuk dengan harga agak murah. Untuk itu mereka menginginkan adanya koperasi untuk menampung hasil panen tersebut dan di Kelurahan Lembah sari belum ada.
Sampai pada bulan Oktober 2011 ini angsuran mereka masih lancar dan akan lunas dibulan oktober ini. Mereka sudah mengusulkan pinjaman selanjutnya lebih tinggi lagi yaitu masing-masing anggota mengusulkan pinjaman Rp.3.000.000/orang dan pada saat ini UPK dan LKM telah menyepakati pinjaman tersebut dengan memakai dana ekonomi bergulir dari Pentaskin yang dikelola juga oleh UPK Mitra Bersatu sebagai modal dari sumber lain yaitu dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
KSM ini sepatutnya menjadi contoh bagi KSM yang lain, menjadi KSM yang bisa dipercaya untuk pinjaman bergulir dengan membayar angsuran yang tepat waktu dan mempergunakan pinjaman untuk pengembangan usaha dan bukan untuk kepentingan pribadi akan selalu mendapatkan perhatian bagi semua pihak terlebih lagi mendapatkan perhatian oleh UPK untuk mendapatkan pinjaman selanjutnya. Semua itu dibutuhkan kekompakan bagi semua anggota kelompok “Jadi KSM Harum ini prestasinya se Harum namanya”.

Alamat LKM Mitra Bersatu :
Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir – Kota Pekanbaru
Kontak Person :
SUPARDI EFENDI (Koordinator) : 081365301929
IRFAN HARQULAKSONO, SP (Senior Fasilitator) : 08129517801
FERA ANDRIANI, SE (Askot MK) : 081276333234
Penulis :
FERA ANDRIANI, SE (Askot MK) : 081276333234 & email : andriani.fera@rocketmail.com

Kamis, 13 Oktober 2011

PENJAJAGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (PNPM MANDIRI PERKOTAAN & UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU)

Pejajagan peningkatan kapasitas merupakan kebutuhan setiap orang atau institusi, mengingat sangat sentral penjajagan kebutuhan menjadi bagian semangat membangun kerjasama yang lebih efektif. PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau yang terus dibangun untuk mendekatkan diri dengan kultur maupun soislaita-nya menyadari betul makna dari sebuah kerjasama untuk membangun kapasitas. Hal ini di wujudkan dalam bentuk “Penjajagan Peningkatan Sumber Daya manusia dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Provinsi Riau”.
Kegiatan ini merupakan lanjutan atas kerangka yang dikembangkan oleh Korkot-1 (Pekanbaru, Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir) melalui siklus kota dalam membangun “Relawan Kota Pekanbaru” untuk lebih terpanggil jiwa kerelawanan. Berawal dari sebuah ide dan gagasan “Pengembangan Potensi Pembangunan di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru” melalui relawan kota Bapak Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd dan Koordinator BKM Sail Sejahtera (Bapak Drs. Lelo A. Ritonga) dalam gagasan perencanaan melalui Lokakarya Pengembangan Kawasan Sail yang melibatkan mahasiswa Universitas Riau yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PNPM Mandiri Perkotaan.
Dari kegiatan inilah berkembang pembicaraan dan negosisasi Korkot-1 dengan Bapak Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd yang merupakan salah satu Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) supaya PNPM Mandiri Perkotaan dapat berkejasama dengan UIN SUSKA, mengingat kerjasama sudah mulai semenjak tahun 2010 pada kegiatan “Pembekalan Mahasiswa Jurusan Ilmu Dakwah dan Komunikasi” pada tanggal 22 September 2010 dan kegiatan magang beberapa mahasiswa di Korkot-1 khususnya wilayah Kota Pekanbaru melalui kontak personal Ibu Yefni (salah satu dosen yang juga merupakan rerlawan PNPM Mandiri Perkotaan).
Ide dan gagasan membangun kerjasama yang lebih resmi diinisiatif oleh Drs. Kalayo Hasibuan, M.Pd yang berkoordinasi dengan pihak Rektorat UIN SUSKA dan mendapat respon positif dengan isu sentral “masalah kemiskinan” untuk segera ditindaklanjuti dalam bentuk konkrit. Pada tanggal 21 September 2011 dilaksanakan Kegiatan Sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan di depan pihak Rektorat dan Dekan oleh Korkot-1 dengan tema sosialisasi “PNPM Mandiri Perkotaan dan solusi kemiskinan di Provinsi Riau” yang dihadiri oleh Rektor, Pembantu Rektor I, II dan III, para Dekan Fakultas, PPK P3M Provinsi Riau, KMW dan Tim Korkot. Dalam sambutannya Rektor UIN SUSKA (Bapak Prof. Dr. H. M. Nasir) mengatakan “masalah kemiskinan maslaah kita bersama, untuk itu kita perlu kerjasama semuanya untuk mengatasinya. Kita sangat komitmen dengan kemiskinan untuk itu kita sudah berupaya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung penanggulangan kemiskinan. Kita memiliki sumber daya manusia ahli di segala bidang dan untuk itu kita sangat berharap PNPM Mandiri Perkotaan bisa bekerjasama dengan sumber daya manusia yang kita miliki ini”. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pembekalan Mahasiswa Ilmu Dakwah dan Komunikasi pada tanggal 22 September 2011 bertempat di ruangan auditorium Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi dengan materi “Subtansi dan Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau sebagai Dasar Membangun SWOT” oleh KMW dan Korkot-1 sebagai dasar bekal mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata.
Atas kegiatan yang sudah dilaksanakan ini pihak Rektorat dan PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau melalui Korkot-1 sedang memproses MoU dengan ruang lingkup kerjasama sebagai berikut :
  1. Bidang Pengembangan Sumberdaya untuk menyediakan tenaga handal dalam mendukung berbagai kegiatan pembangunan manusia melalui pemberdayaan masyarakat;
  2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan sebagai bentuk peningkatan kapasitas kedua belah pihak yang dapat dijadikan modal untuk mendorong proses pembangunan manusia melalui pemberdayaan masyarakat;
  3. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat melalui dukungan kegiatan yang dapat mendorong peningkatan pembangunan manusia;
  4. Bidang Penyediaan Da’i Pembangunan untuk mendorong perubahan nilai-nilai kemasyarakatan yang mendukung pembangunan manusia;
  5. Bidang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan untuk mendukung dan memperkuat perencanaan berbasis partisipatif masyarakat yang sudah dan akan disusun;
  6. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi, Telekomunikasi, Industri, Pertanian dan Peternakan untuk mendukung realisasi perencanaan partisipatif masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam berbagai bidang;
  7. Bidang Manajemen dan Jasa Akuntan Publik untuk membantu proses pembelajaran transparansi dan akuntabilitas di masyarakat;
  8. Bidang Pengembangan Kewirausahaan bagi Mahasiswa yang dapat ditansformasikan kepada masyarakat;
  9. Bidang-bidang lain yang dipandang perlu baik fisik maupun non fisik dan disetujui oleh kedua belah pihak.
Ruang lingkup kesepakatan ini kedepan menjadi rujukan kepada seluruh jurusan untuk mengembangkan kerjasama yang lebih teknis dengan PNPM Mandiri Perkotaan, dan MoU ini sedang dalam proses persetujuan oleh Rektor untuk dilakukan penandatangannya dengan Korkot-1 dan Korkot-2 sebagai aplikasi dukungan terhadap penanggulangan kemiskinan di Provinsi Riau. Jika kegiatan kerjasama ini dapat membangun khasanah dalam penanggulangan kemiskinan, akan dijadikan rujukan bagi pengembangan kerjasama dengan Universitas Riau kedepan.


Alamat Korkot :
Jl. Pepaya No.75 Kota Pekanbaru
Kontak Person :
Drs. KALAYO HASIBUAN, M.Pd (Dosen UIN SUSKA) : 08126860373
YEFNI (Dosen UIN SUSKA) : 08127651787
RUSMANI SAID, SE (Korkot-1) : 081319542349
Penulis :
RUSMANI SAID, SE (Korkot-1) – 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id

Selasa, 11 Oktober 2011

KREASI TANGAN IBU-IBU MANFAATKAN SAMPAH LINGKUNGAN

Mulanya dari sekelompok ibu-ibu di Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dengan segala aktivitasnya yang tidak jauh dari suasana berkumpul membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan hidup keluarga sampai dengan gosip-gosip masalah yang sedang berkembang di lingkungan maupun nasional menjadi sebuah ide dan gagasan. Mengingat Kota Pekanbaru mempunyai produk kain khas “Tenun Melayu” inilah Ibu Eva Alamsah memberanikan diri untuk membuat kelompok kerajinan Tenun Melayu yang khas ini, waktu terus berjalan akhirnya kelompok ini berkembang dan menjadi kelompok usaha yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Tampan. Menurut Ibu Eva Alamsah “Daripada ngerumpi tidak ada manfaatnya, lebih baik dugunakan hal positif menambah keterampilan sekaligus pendapatan keluarga” dan semuanya merasakan dampak dari usaha yang dirintis tersebut.
Dari sinilah ide pun berkembang untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan ibu-ibu rumah tangga yang sudah ada supaya bisa disalurkan kepada hal-hal positif, dan akhirnya tercetus untuk mengembangkan kerajinan dari sampah lingkungan. Dasar pemikiran untuk mengembangkan kerajinan dari sampah lingkungan, mengingat Kelurahan Tampan setiap harinya produksi sampah keluarga sangat banyak “Jadi tidak hanya membantu ibu-ibu membentuk keterampilan dan peningkatan pendapatan juga membantu penglolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat”. Namun ide ini tidak lantas bisa dilaksanakan karena salurannya mesti kemana yang menjadi kendala Ibu Eva dan kawan-kawannya, akhirnya suatu saat Ibu Eva bertemu dengan Tim Pendamping PNPM Mandiri Perkotaan dan Koordinator LKM Tampan Sejahtera (Bapak H. I Made Rukun) dan kami sangat merespon ide tersebut dan membicarakan dengan LKM untuk dimasukan dalam prioritas dalam renta tahun 2009 kegiatan bidang sosial.
Melalui KSM Melati inilah Ibu Eva Alamsah dan anggota lainnya yang terdiri dari 10 orang ibu-ibu rumah tangga yang masuk dalam kategori PS-2 melakukan kegiatan “PELATIHAN KERAJINAN DARI SAMPAH LINGKUNGAN” melalui bantuan BLM PNPM Mandiri Perkotaan Tahun 2009 sebanyak Rp. 16.000.000 dengan rincian dari PNPM-MP sebesar Rp. 15.200.000 dan Swadaya Rp. 800.000 dipergunakan untuk membeli mesin jahit, jarum, benang dan bahan pendukung pelatihan lainnya dilaksanakan selama 18 hari dengan materi yang diberikan yaitu :
  1. Mengenali sampah yang layak digunakan
  2. Cara mengolah sampah siap jadi bahan kerajinan
  3. Mempelajari bentuk dan kreasi kerajinan
Semua materi diberikan langsung oleh Ibu Eva Alamsah yang memang terkenal dengan keahlian dan keterampilannya mendukung KSM Melati menjadi kelompok usaha dibidang kerajinan tangan yang memanfaatkan potensi sampah lingkungan.
Dengan semangat kerjasama, KSM ini dijalankan oleh ibu-ibu yang telah dilatih melalui pembagian kerja yang sudah disepakati seperti : Bagian pengumpulan bahan-bahan sampah, Bagian membersihkan sampah-sampah yang kotor, Bagian yang menimbang sampah-sampah yang sudah didapat, Bagian pengelompokan sampah berdasarkan kreasi apa yang akan dibuat. Hasil pelatihan dan kegiatan produksi yang telah berjalan ini, telah dihasilkan jenis produksi seperti Tempat Aqua Gelas, Kotak Tisue, Tas, Tempat Aksesoris, Dompet, Bingkai Foto, Binder dan sandal, dengan harga bervariasi seperti 1 set (Tempat Aqua Gelas + Tempat Tisue) dijual dengan harga Rp. 80.000 dan Tas dijual dengan harga Rp. 40.000 dan yang paling laku dijual adalah Tas dan Tempat Aqua gelas.
Dari hasil penjualan inilah KSM Melati mulai mencoba belajar untuk mengelola keuangan untuk tetap eksis menjalankan kreasi kerajinan ini, mulai dari identifikasi hitungan dari penjualan, modal, bahan baku, penggunaan listrik telah menjadi kesepakatan untuk memotong 10% dari setiap hasil penjualan (rata-rata Rp.125.000 s/d Rp.150.000). Dari hasil potongan ini telah terkumpul Rp.500.000 selama 9 bulan usaha berjalan sebagai tabungan anggota yang akan dibagikan menjelang event-envent yang memerlukan biaya seperti masuk sekolah anak-anak dan menjelang Lebaran Idul Fitri. Selain dampak hasil penjualan terhadap pemenuhan kebutuhan setiap anggotanya, yang dirasakan adalah peningkatan kreatifitas ibu-ibu dalam berusaha menggali ide, gagasan dan kreatifitas atas produksi kerajinan.
Untuk mengembangkan produksi inilah, kami selalu memikirkan proses keberlanjutan usaha ini yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan. Untuk itulah kami beserta LKM telah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah kelurahan Tampan dan ada kesanggupan untuk mengikutsertakan pada event bazar dan menghubungkan dengan beberapa hotel khususnya produk sendal. Namun sampai saat ini belum ada hasilnya, dan yang berjalan sampai saat ini hanyalah pemasaran dari mulut ke mulut dan memerlukan kemauan semua pihak untuk membantu proses pemasaran ini berjalan. Untuk itu kami telah berusaha membeli sebagian produk seperti sendal dan tas yang digunakan oleh kami, sehingga lebih banyak lagi masyarakat melihat produk dan tertarik. Hal ini kami lakukan mengingat untuk menggunakan produk dari sampah lingkungan memerlukan teladan karena banyak masyarakat yang beranggapan produk dari sampah ini masih dipandang sebelah mata dan enggan untuk memakainya (tidak bonafid).
Kedepan melalui Ibu Eva Alamsah untuk membesarkan usaha kerajinan ini akan coba bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Riau untuk mendapatkan pembinaan lanjutan tidak hanya produksi tetapi juga pemasaran yang lebih luas.
Ada kemauan pasti ada jalan keluar, dengan semangat dan keyakinan dari ibu-ibu dan semangat Ibu Eva Alamsah inilah kita semuanya bisa belajar meyakini sesuatu yang dipandang bisa dilakukan. Diperlukan kerja keras meyakinkan semuanya itu, mengingat semua orang masih memandang sebelah mata, tetapi ibu-ibu dan Ibu Eva Alamsah (KSM Melati) tetap menjalankan usaha ini sesuai dengan keyakinan yang dipegangnya.

Produk-Produk Limbah Sampah :





Alamat KSM Melati & Korkot :
KSM Melati : Jl. Sekolah Gg. Berdikari No.10 Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki - Kota Pekanbaru
Korkot : Jl. Pepaya No.75 Kota Pekanbaru
Kontak Person :
EVA ALAMSAH (Ketua KSM) - 08127688289
H.I. MADE RUKUN (Koordinator LKM) - 081268451771
RUSMANI SAID, SE (Korkot) - 081319542349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id
Penulis :
SUMARTINI, SP (SF Tim 7/Pekanbaru) - 081266080554 & email : tinihanun@yahoo.com

LOBI DAN SILATURAHMI ERATKAN KOMITMEN KEBIJAKAN NANGKIS PEMERINTAH KOTA DUMAI

Berawal dari kerjakeras dan tanpa henti dari Korkot-2 dan beberapa BKM/LKM melakukan pendekatan-pendekatan intensif kepada pemuka pengambil kebijakan Pemerintah Kota Dumai, dihasilkan satu peluang dan kesempatan yang bagus dalam membangun komitmen awal dalam penanggulangan kemiskinan. Melalui komunikasi intensif dengan Wakil Walikota Dumai (Bapak H. Agus Widayat, MM) menjadi tonggak terbangunnya kesepahaman yang sejak awal selalui dirintis oleh Korkot-2.
Pada pertengahan Juli yang lalu Korkot dan beberapa BKM/LKM melakukan silaturahmi/kunjungan ke rumah dinas Wakil Walikota Dumai selaku Ketua TKPK Bapak Dr. H. Agus Widayat, MM, dalam kunjungan tersebut dibicarakan tentang perkembangan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai yang saat ini sudah memasuki tahun ke-4. Wakil walikota menyampaikan bahwa “Program PNPM Mandiri Perkotaan harus selaras dan sejalan dengan Visi dan misi Program Pemerintah Kota Dumai yang juga konsen dalam upaya penanggulangan kemiskinan”. Seperti diketahui Visi Walikota Dumai adalah : “Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan ”Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan ,Tourism dan Industri) yang ”Berseri” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi dan Budaya Melayu yang Agamis menuju Dumai Kota ”Sehat ” (Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib ) pada Tahun 2020”.
Untuk itu Wakil Walikota berharap agar PNPM Mandiri Perkotaan senantiasa berkoordinasi dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Dumai dibawah kendali Wakil Walikota. Kepada Korkot Wakil Walikota meminta dikonsepkan sebuah bentuk program yang bisa memberi dampak positif secara langsung bagi masyarakat miskin. Setelah berbagai komunikasi dan koordinasi intensif Wakil Walikota dan Korkot dilakukan didapat peluang untuk mengaplikatifkan kebijakan TKPK, akhirnya mengambil kebijakan untuk melakukan “Program Pemberian Bantuan Modal Bagi KK Miskin di Kota Dumai” yang bekerjasama dengan PNPM Mandiri Kota Dumai.
Program ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan nangkis yang terintegrasi dengan PNPM Mandiri Perkotaan, melalui dana hibah yang bersifat produktif (setelah warga miskin mendapatkan dana hibah ini mereka bisa meningkatkan kesejahteraan melalui usaha produktif dengan konsep “Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal”). Dana hibah yang dialokasikan oleh pemerintah kota sebesar Rp.750.000.000 difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan 300 KK miskin yang di peruntukan khusus bagi warga miskin yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk berwirausaha disegala sektor seperti : perikanan, peternakan, pertanian atau perdagangan.
Untuk merealisasikan program ini, Wakil Walikota Dumai mengundang khusus Korkot-2 untuk melakukan diskusi terkait teknis pelaksanaannya, pada tanggal 14 September 2011 bertempat di Kantor Lurah Bukit Datuk Bapak Wakil Walikota beserta Lurah Bukit Datuk, Ketua LPMK Bukit Datuk, Koordinator BKM Sejahtera Mandiri Kelurahan Bukit Datuk serta beberapa tokoh masyarakat yang hadir, Bapak Wakil Walikota meminta agar program ini berada langsung di bawah pengendalian tim PNPM Mandiri Perkotaan. Pengambilan kebijakan ini menurut Bapak Wakil Walikota didasarkan PNPM Mandiri Perkotaan sudah memiliki pengalaman di dalam mengorganisir masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan memiliki jaringan luas di setiap Kelurahan/Desa mlalui BKM/LKM yang sudah terbentuk sebagai motor penggerak di masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan.
Untuk itu Bapak Wakil Walikota meminta kepada tim pendamping PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai agar melakukan verifiaksi data miskin sejumlah 300 KK yang sudah ada di data base kemiskinan Pemerintah Kota Dumai sebagai langkah awal dalam mem-Validasi data yang akurat dan tepat sasaran selama waktu kurang lebih dua minggu untuk mendata calon pemanfaat hibah produktif dari TKPK kepada Tim Korkot. Korkot-2 beserta segenap Tim Faskel segera menindaklanjutinya dengan cara melakukan verifikasi dan penilaian kepada BKM yang dianggap bagus sehingga layak untuk menerima bantuan dari Pemko, akhirnya terpilihlah 15 BKM/LKM se - Kota Dumai yang diambil dari 5 Kecamatan. Data pemanfaat ini juga diverifikasi oleh BKM bekerja sama dengan Lurah dan RT.
Setelah data ini ter-verifikasi dengan baik mulai : nama, alamat tinggal, jumlah tanggungan, pekerjaan serta jenis usaha yang diminati, Korkot-2 menyerahkan kepada Wakil Walikota Dumai untuk segera di SK-kan melalui SK walikota. Pembicaraan terakhir dengan Wakil Walikota, alokasi dana untuk hibah produktif ini harus menunggu APBD Perubahan yang akan di perkirakan cair di pertengahan Oktober.
Bapak Wakil Walikota berharap jika program ini berjalan akan dikoordinasikan dengan masing-masing SKPD agar memberi dukungan teknis terhadap pengembangan usaha masyarakat miskin tersebut, diantaranya Dinas UKM, Koperasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Perikanan & Kelautan serta dinas lainnya. Apabila ini berhasil harapannya akan menumbuhkan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya dapat menekan angka kemiskinan di Kota Dumai yang saat ini mencapai kurang lebih 8.500 KK. Program ini juga akan menangkap momentum penting yaitu peringatan Hari Nusantara pada Bulan Desember 2011 di Kota Dumai, dimana rangkaian kegiatan yang akan dilakukan Pemko Dumai salah satunya yaitu bakar ikan terpanjang di Indonesia yang diharapkan akan mendapatkan rekor MURI. Dengan kegiatan ini pula, diharapkan ikan yang dibeli merupakan hasil panen ikan kelompok masyarakat yang menerima bantuan hibah ini.
Membangun “kepercayaan” tidaklah mudah, namun ketidak mudahan dalam membangunnyamenjadi sebuah kebanggan atas hasil jerih payah yang telah dilakukan dalam menggapainya. Semakin mendapat “kepercayaan”, maka dipastikan “kepercayaan” lain akan bermunculan dan menghampiri. Dan kegiatan ini menjadi bagian awal dan penting dalam membangun kepercayaan antara PNPM Mandiri Perkotaan dan Pemerintah Kota Dumai.

Alamat Korkot :
Jl. Sukosari Gg Rambu Raya RT 26 Kel. Bukit Datuk, Kec. Dumai Barat - Dumai
Kontak Person :
BUKHARI SANTOSO (Koordinator BKM Sejahtera Mandiri) : 081275877713
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot-2) : 081378448234
Penulis :
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot Dumai & Bengkalis) – 081378448234 & email : rudi_rosyidi@yahoo.co.id