SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Senin, 07 Mei 2012

BUDIDAYA GURAME PADA KAWASAN BANJIR KOTA PEKANBARU

Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir merupakan salah satu wilayah dampingan PNPM Mandiri Perkotaan pada Lokasi Kelurahan Tahun 2009 yang merupakan daerah langganan banjir, mengingat letak kelurahan yang berada di pinggiran Sungai Siak dan merupakan sungai terbesar di Kota Pekanbaru. Masalah setiap tahun yang dihadapi oleh masyarakat adalah banjir, pemerintah kota telah berupaya terus untuk mengatasi banjir di Kelurahan Meranti Pandak termasuk membuat konsep Water Front City untuk mengembangkan kawasan wisata di daerah aliran Sungai Siak. Namun sampai saat ini kondisi yang direncanakan belum berjalan dan sampai sekarang pun masalah banjir masih belum bisa diatas. Untuk itu LKM Meranti Sejahtera paham betul tentang permasalahan yang ada di Kelurahan Meranti Pandak, dan hal ini menjadikan pemicu LKM untuk memikirkan keras bagaimana kegiatan-kegiatan yang dikembangkan harus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan baik. Hal ini berdasarkan evaluasi kegiatan-kegiatan sosial khususnya yang sudah dilaksanakan seperti pelatihan las, menjahit dll, ternyata tidak berkelanjutan. Sampai pada akhirnya LKM harus re-orientasi dan akhirnya menemukan salah satu peluang untuk mengembangkan Pelatihan Budidaya Gurame. Awalnya banyak masyarakat yang menentang, hampir sebagian meragukan kegiatan bisa berjalan ditengah kawasan banjir. Namun salah satu tokoh masyarkat yang kebetulan pernah budi daya ikan (Bapak Iswandi) dan anggota LKM (Ibu Rr. Suci Oktavia Yanti) mendorong meyakinkan masyarakat. Akhirnya Kegiatan Peternakan Gurame menjadi prioritas untuk dilaksankaan memanfaatkan BLM Kegiatan Sosial TA.2011 dengan beberapa aspek pertimbangan sebagai berikut : 
  1. Kegiatan-kegiatan pelatihan seperti Las, Menjahit dll ternyata tidak menangkap pasar yang cenderung sudah dikuasai kapital murni yang menjadi lawan sosial capital yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perkotaan. 
  2. Kebutuhan Kota Pekanbaru akan konsumsi ikan gurame per harinya minimal 5 ton untuk Provinsi Riau dan semuanya didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat, mengingat tingkat konsumtif dan kegemaran masyarakat makan diluar rumah tinggi. 
  3. Membuktikan dengan masalah banjir menjadi peluang untuk mengembangkan budidaya gurame dengan potensi yang ada dan tidak merusak kontur tanah. Mengingat dekat dengan sungai, maka kebutuhan air bisa terpenuhi. 
  4. Menjadikan Kelurahan Maranti Pandak yang semua orang mengenal kawasan banjir, menjadi kawasan budidaya ikan yang menjadi kawasan langka di Kota Pekanbaru. 
  5. Meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang peternakan dan pertanian, mengingat selama ini masyarakat hanya berorientasi dari sisi pekerjaan usaha seperti : Las, Menjahit dll, tetapi tidak menangkap peluang yang sebetulnya sangat dibutuhkan pasar di Kota Pekanbaru. 
Kegiatan Budidaya Gurame dimanfaatkan sepenuhnya oleh KSM Gurami Lestari dengan Ketuanya Bapak Iswandi (yang kebetulan berpengalaman dalam budidaya ikan) berlokasi di RT.12/RW.04 dengan jumlah anggota 20 orang terdiri Laki-Laki 10 orang dan Perempuan 10 Orang yang 90% anggotanya adalah warga miskin PS-2. Melalui pemanfaatan BLM dengan alokasi dana sebesar Rp.45.200.000 (PNPM-MP : Rp.40.000.000 dan Swadaya Rp.5.200.000) dengan rincian pemanfaatan dana sebagai berikut : 
  1. BLM PNPM-MP Rp.40.000.000 dipergunakan untuk membeli 8.000 bibit ikan gurame yang didatangkan dari jawa yang tersebar pada 4 lokal kolam : a) Kolam Terpal (1 lokal) sebanyak 2.500 bibit b) Kolam Tanah (3 lokal) sebanyak 5.500 bibit Selain bibit gurame, dipergunakan juga untuk membeli pakan dan vitamin ternak gurame. Disamping itu, KSM menanam kebutuhan pakan dari tanaman seperti : Kangkung dan Daun Talas yang terintegrasi di lokasi budidaya. 
  2. Swadaya Masyarakat Rp.5.200.000 dipergunakan untuk pembelian terpal dan jaring untuk menjaga ikan gurame lepas karena banjir yang datang setiap saat. 
Bulan April ini merupakan saat panen ikan gurame, mengingat sudah hitungan Bulan ke-7 dan KSM tengah memikirkan untuk melakukan panen dengan saat yang tepat dengan memperhitungakan orientasi panen sebagai berikut : 
  1. LKM Meranti Sejahtera akan mengundang bapak Walikota Pekanbaru, hal ini untuk memberikan kesan bahwa Kelurahan Meranti Pandak yang terkenal dengan kawasan banjir bisa dioptimalkan menjadi kawasan budidaya ikan. 
  2. Ikan gurame yang dipanen akan dibagikan kepada masyarakat di sekitar lokasi budidaya, mengingat sebagaian besar masyarakat di Kelurahan Meranti Pandak kurang asupan ikan yang berkualitas dan gurih seperti gurame. Ini membuktikan dedikasi LKM dan KSM mendorong masyarakat untuk : a) Hidup sehat dengan asupan yang bergizi. b) Memberikan pemahaman bahwa dengan budidaya ikan ditengah-tengah kawasan banjir bisa dilakukan dengan kesungguhan hati. 
Untuk pengembangan pasar LKM dan KSM sudah bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Semarang yang membawahi Usaha rumah makan dari ikan gurame dan 1 bulan terakhir selalu menanyakan kapan akan dipanen. Selain itu pasar juga akan dikembangkan ke luar Kota Pekanbaru seperti Tembilahan dan Selat Panjang yang sudah siap pembelinya. Atas pengembangan gagasan dan ide ini LKM dan KSM tengah memikirkan beberapa kebutuhan kedepan untuk menopang budidaya gurame bisa terus berkembang diantaranya : 
  1. Untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat dan meningkatkan sumberdaya terhadap budidaya ikan, membutuhkan dorongan dari Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini bantuan penyuluhan dari Dinas Peternakan untuk mengembangkan budidaya secara kualitas dan kuantitas varian ikan yang dapat di budidayakan. 
  2. Jika budidaya berhasil, maka harus dipikirkan penopang kebutuhan pakan yang bisa saja setiap saat harga semakin naik. Untuk itu LKM dan KSM sedang merancang usaha pakan ternak yang akan dikelola penuh oleh KSM, sehingga putaran ekonomi akan tinggi. 
Kita semua tentunya sangat merasa yakin, bahwa dengan keyakinan masyarakat yang tengah ditumbuhkan oleh LKM Meranti Sejahtera dan KSM Guramai Lestari akan menjadi model percontohan yang bagus, mengingat di Kota Pekanbaru maupun di kota/kabupaten lainnya seperti Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Bengkalis masih jarang ditemui KSM yang mengembangkan potensi bidang perikanan sebagai basis usaha dengan memanfaatkan potensi ekonomi lokal. Dan tentunya kita juga berharap ini menjadi inspirasi tidak hanya bagi masyarakat lainnya tetapi juga bagi pemerintah daerah yang ada di Provinsi Riau selama ini kebutuhan bahan makanan selalu di suplai dari luar seperti Proivinsi Sumatera Barat. Dengan sifat konsumtif dan gemaran makan diluar yang tinggi, jelas hal ini akan menjadi peluang yang sangat besar bagi PNPM Mandiri Perkotaan untuk memperkuat orientasi kegiatan-kegiatan berbasis potensi Agriculture seperti : pertanian, peternakan, perikanan dll. 

Alamat KMW Provinsi Riau : 
Jl. Letkol Hasan Basri No.16/39 Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Sail - Kota Pekanbaru 
Kontak Person : 
Rr.SUCI OKTAVIANI YANTI (Anggota LKM Meranti Sejahtera) - 082173323777 
ISWANDI (Ketua KSM Gurame Lestari) - 081371366244 
Penulis : 
JAJA SOMANTRI (TA.Sosialisasi) - 081324196622 & email : jajasomantri@ymail.com

MENYATUKAN 2 SOSOK PENTING KOTA DUMAI DALAM KEGIATAN PELATIHAN MASYARAKAT - KEMITRAAN

PNPM Mandiri Perkotaan masuk di Kota Dumai Tahun 2008 dengan jumlah lokasi dampingan pada awalnya hanya 19 kelurahan atau yang disebut dengan lokasi kelurahan 2008. Memasuki tahun 2009 lokasi dampingan semakin bertambah dengan 13 kelurahan dengan nama Lokasi Kelurahan Tahun 2009, sehingga total lokasi dampingan di Kota Dumai sampi dengan tahun 2012 berjumlah 32 kelurahan. Pada awal berjalannya PNPM Mandiri Perkotaan dukungan dari pemerintah daerah khususnya tingkat kota sangat minim sekali, bagaimana kegiatan-kegiatan yang berjalan pada waktu itu suport terbesar hanya didapat dari Satker PIP dan PPK yang memang secara fungsional melekat sekali dengan kegiatan-kegiatan program. Seiring dengan waktu dan proses intervensi siklus kota yang melekat pada Korkot-2 terus berupaya untuk mendekatkan dengan para pengambil kebijakan khusunya walikota, dan alhamdulilah mendapat respon dari Walikota yang pada waktu itu Bapak Drs.H.Zulkifli, AS,M.Si (Periode Jabatan 2005-2010) Dalam berbagai kegiatan selalu hadir dan memberi suport bagi pelaku program khususnya BKM sebagai kelembagaan kolektif yang dibina oleh PNPM Mandiri perkotaan seperti pada kegiatan : 
  1. Kegiatan Siklus Masyarakat khususnya Kegiatan Lelang Amal Bazar PJM Pronangkis pada beberapa kelurahan. 
  2. Kegiatan Pemanfaatan BLM khususnya kegiatan gotong royong pekerjaan lingkungan di beberapa kelurahan. 
  3. Kegiatan pembukaan pelatihan masyarakat. 
Kunjungan dan dukungan yang diberikan oleh Walikota pada waktu itu menjadi sangat penting bagi eksistensi PNPM Mandiri Perkotaan yang sedang mendekatkan diri. Namun dirasa sangat kurang bagi kami, mengingat Wakil Walikota pada waktu itu belum bisa kami dekatkan dengan program dan tentunya pendekatan dengan pemerintah daerah umumnya kami nilai belum maksimal. Pergantian pucuk pengambil kebijakan pemerintah daerah melalui Pemilukada Medio Tahun 2010 yang menghasilkan dan menetapkan Bapak H. KHAIRUL ANWAR, SH Sebagai Walikota Dumai dan Bapak dr. H. AGUS WIDAYAT, MM sebagai Wakil Walikota Dumai dirasakan menjadi momen yang tepat bagi Korkot-2 untuk lebih mendekatkan diri dengan pengambil kebijakan Kota Dumai. Untuk itu ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Korkot-2 diantara : 
  1. Silaturahmi dengan Walikota dan Wakil Walikota melalui beberapa orang kepercayaannya, akhirnya bisa memuluskan untuk memulai sebuah pertemuan awal untuk sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan baik subtansi maupun beberapa capaian yang diraih menjadi bagian pencapaian dari sisi penanggulangan kemiskinan pada visi yang sudah menjadi platform Walikota dan Wakil Walikota yaitu Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan ”Pengantin” (Pelabuhan, Perdagangan ,Tourism dan Industri) yang ”Berseri” (Bersih, Semarak, Rukun dan Indah) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Sebagai Penggerak Kemajuan Ekonomi dan Budaya Melayu yang Agamis menuju Dumai Kota ”Sehat ” (Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib ) pada Tahun 2020. 
  2. Pendekatan dan lobi yang terus dilakukan kepada Wakil Walikota sebagai Ketua TKPK Kota Dumai akhirnya membuahkan komitmen sinergitas program TKPK dengan PNPM Mandiri Perkotaan (Best Practise Bulan Oktober 2011) melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a) Wakil Walikota meminta dikonsepkan sebuah bentuk program yang bisa memberi dampak positif secara langsung bagi masyarakat miskin. b) Setelah berbagai komunikasi dan koordinasi intensif Wakil Walikota dan Korkot didapat peluang untuk mengaplikatifkan kebijakan TKPK, akhirnya mengambil kebijakan untuk melakukan “Program Pemberian Bantuan Modal Bagi KK Miskin di Kota Dumai” yang bekerjasama dengan PNPM Mandiri Perkotaan Kota Dumai. c) Realisasi kegiatan ini diprioritaskan kepada 15 BKM yang ada di Kota Dumai, dari dana BAZ Kota Dumai telah mengalokasikan dana sebesar 100 juta untuk diberikan ke 60 orang dengan menggunakan data KK yang telah dibuat oleh BKM (mengambil dari data 300 KK miskin yang merupakan prioritas Program Pemberian Bantuan Modal Bagi KK Miskin di Kota Dumai ) 
  3. Memanfaatkan momen pembentukan Forum BKM/LKM Kota Dumai akhirnya bisa dihadiri oleh Wakil Walikota Dumai. 
  4. Kegiatan-kegiatan gotong royong dan peresmian pemanfaatn BLM baik bidang lingkungan, ekonomi maupun sosial yang dihadiri walikota atau walikota secara bergantian. 
Dalam hati kecil kami menyadari betul, apa yang sudah dilakukan nampaknya masih belum maksimal khususnya berkeinginan untuk mendatangkan Wlikota dan Wakil Walikota secara bersamaan dalam satu moment yang telah menjadi mimpi. Kami menyadari betul untuk mendatangkan 2 sosok penting tentu tidaklah mudah, mengingat beberapa kegiatan resmi SKPD-SKPD sulit sekali mendatangkan secara bersamaan. Namun kami tidak patah semangat, melalui moment Pelatihan Masyarakat - Kemitraan terpadu kami mengundang Walikota dan Wakil Walikota pada pembukaan kegiatan pelatihan tersebut. Tanpa terduga oleh kami, Walikota dan Wakil Walikota datang bersamaan menghadiri acara pembukaan Pelatihan pada tanggal 28 Maret 2010 bertempat di Hotel Comfort yang sengaja kami design terpadu sebagai lanjutan kegiatan pelatihan masyarakat kemitraan tingkat kelurahan yang mendatangkan narasumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai, PT.Chevron Pacific Indonesia - Dumai, PT.BRI Persero,Tbk cabang Dumai. Dalam sambutannya Walikota berkomitmen mendukung PNPM Mandiri Perkotaan melalui dukungan sharing APBD dan dukungan teknis lainnya sebagai sumberdaya yang dimiliki pemerintah kota. Untuk itu di tahun 2012 ini pemerintah kota akan mendorong PNPM Mandiri Perkotaan untuk lebih mandiri melalui beberapa kebijakan sebagai berikut : 
  1. Mendorong pemerintah kota mengimplementasikan perencanaan pastisipatif, untuk itu perencanaan program/kegiatan yang telah disusun oleh PNPM Mandiri Perkotaan merupakan salah satu sumber input dari Musrenbang dari mulai tingkat kelurahan, kecamatan dan kota. 
  2. Mendorong pelaku PNPM Mandiri Perkotaan dalam hal ini BKM/LKM sebagai dewan amanah masyarakat menjadi bagian dari peserta Musrenbang baik tingkat kelurahan, kecamatan dan kota. 
  3. Mendorong program-program SKPD menjadi bagian dalam mewujudkan kemandirian kelompok usaha masyarakat yang telah dibina oleh PNPM Mandiri Perkotaan. 
  4. Mendorong kemitraan antara PNPM Mandiri Perkotaan dengan pihak swasta/dunia usaha yang menjadi inspirasi atas keberhasilan kerjasama dengan PT.Chevron Pacific Indonesia-Dumai melalui visi CSR dalam orientasi membangun tumbuhnya usaha masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi lokal. 
Pada kesempatan kegiatan ini Walikota dan Wakil Walikota Dumai menyerahkan penghargaan kategori KSM Motivasi Pinjaman Bergulir kepada Ibu Wagini (Ketua KSM Usaha Bersama) Kelurahan Bangsal Aceh dan Suport Partnership yang diberikan kepada PT.Chevron Pacific Indonesia – Dumai yang diberikan langsung oleh PPK P3M Provinsi Riau atas dukungan kemitraan yang telah dilaksanakan dengan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai. Dengan spirit kegiatan pelatihan masyarakat - kemitraan ini menjadi moment penting untuk lebih mendekatkan terus PNPM Mandiri Perkotaan dengan 2 sosok penting dengan target capaian sinergitas antara Pemerintah Daerah dan Swasta yang ada di Kota Dumai dengan PNPM Mandiri perkotaan. 

Alamat Korkot Korkot-2 Kota Dumai : 
Jl. Sukosari Gg Rambu Raya RT 26 Kel. Bukit Datuk, Kec. Dumai Barat - Kota Dumai 
Kontak Person : 
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot-2) - 081378448234 
Penulis : 
RUDI ROSYIDI, S.Ag (Korkot-2 : Dumai & Bengkalis) - 081378448234 & email : rudi_rosyidi@yahoo.co.id

MENCOBA VARIAN BARU DARI BOLU KEMOJO

Kelurahan Limbungan Baru Kota Pekanbaru merupakan salah satu kelurahan yang tidak mempunyai potensi pertanian dan perkebunan yang menjadi andalan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Untuk itu hampir sebagian masyarakat sebagai pekerja dan perdagangan menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Menyadari akan hal Ibu Hj.Heniandra sebagai salah satu warga masyarakat memandang perlu masyarakat khsuusnya ibu-ibu harus diarahkan kepada kreatifitas dalam menumbuhkan ekonomi keluarganya. Ibu-ibu di Kelurahan Limbungan Baru umumnya hanya sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan dan mengelola ekonomi rumah tangga atas pendapatan suaminya. Tergerak akan hal itu, mulai terpikirkan untuk membantu menggerakan ibu-ibu menjadi salah satu dukungan bagi ekonomi rumah tangga. Untuk itu Ibu Hj.Heniandra mengumpulkan ibu-ibu yang mempunyai kemauan kerja dan keterampilan membentuk KSM Olah Rasa yang memfokuskan pada produk makanan. Salah satu yang menjadi keingingan KSM adalah mengembangkan makanan khas melayu yaitu “bolu kemojo”. Sebagian orang Riau menyebutnya dengan Roti Kemojo. Jangan bayangkan kue ini adalah sejenis bolu yang lembut dan segera lumer ketika mulut kita mengunyahnya. Bolu kemojo tak lain adalah bolu dengan tekstur agak keras karena sengaja dibuat bantat (tidak mekar). Alasan memilih bolu kemojo sebagai ide pengembangan KSM adalah sebagai berikut : 
  1. Bolu Kemojo merupakan salah satu makanan khas melayu yang sudah menjadi kebanggan di Provinsi Riau yang harus terus dipelihara 
  2. Bolu Kemojo banyak dicari oleh pendatang baik dari luar kota/kabupaten maupun luar provinsi 
  3. Mencoba mengembangkan varian atau jenis bolu kemojo menjadi sumber inspirasi bagi KSM Olah Rasa 
Untuk merealisasikan ide dan gagasan tersebut, Ibu Hj.Heniandra mendiskusikan dengan BKM Maju Bersama dan akhirnya disepakati direalisasikan melalui pemanfaatan BLM PNPM Mandiri Perkotaan TA.2011 dengan rincian PNPM-MP : Rp.30.000.000 dan Swadaya Rp.2.500.000 yang telah dibicarakan sesuai dengan prioritas dan kebijakan BKM yang telah disepakati berdasarkan kesesuaian prioritas program melalui refleksi pelaksanaan kegiatan sosial melalui pendamingan tim fasilitator. Dengan dana yang relatif besar diharapkan KSM Olah Rasa menjadi kelompok usaha, untuk itu pemanfaatan BLM diprioritaskan selain untuk pelatihan bagi peningkatan keterampilan anggota, juga menyediakan fasilitas/peralatan yang dapat menunjang kegiatan usaha seperti : Open (yang dipesan dari Jakarta) sebanyak 6 buah, kuali baja sebanyak 6 buah, Gas dan Etalase yang merupakan peralatan utama dalam usaha bolu kemojo. Pada tanggal 5 April 2012 kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 10 hari yang diikuti oleh anggota KSM Olah Rasa sebanyak 6 orang (Ibu Hj. Heniandra, Ibu Amalina, Ibu Fauziah, Ibu Samirah, Ibu Rumiyati dan Ibu Heronita) atau 4 orang kategori PS-2 beserta 15 orang ibu-ibu yang tertarik atas kegiatan pelatihan ini dengan rincian 10 orang kategori KK PS-2. Melalui instruktur Ibu H.Heniandra yang merupakan Ketua KSM yang sebelumnya mempunyai keterampilan membuat bolu kemojo. Pelatihan ini dikembangkan melalui 2 metode yaitu : 
  1. Diskusi dengan peserta untuk mengembangkan ide-ide jenis kue kemojo dan akhirnya disepakati untuk tahap awal KSM memfokuskan jenis : Kue Basah (jangka waktu kue hitungan harian) dan Kue Kering (ketahanan yang bisa mencapai 2 bulan) 
  2. Praktik langsung pembuatan varian bolu kemojo yang sudah disepakati seluruh peserta pelatihan 
Dari proses metode pelatihan pada hari pertama ini menjadi bagian terpenting evaluasi kemampuan keterampilan anggota KSM dan berdasarkan hasil pengamatan bersama BKM, KSM Olah Rasa sudah bisa membuat varian bolu kemojo seperti : Kue Pandan, Roll Orange, Bolu Gulung Pandan. Mengingat KSM Olah Rasa dibentuk untuk kelompok usaha berdasarkan kesepakatan bersama anggota, produksi bolu kemojo dilakukan secara mandiri setiap anggotanya, hal ini berdasarkan beberapa alasan sebagai berikut : 
  1. Masalah tempat usaha menjadi pertimbangan terpenting, mengingat belum mendapatkan tempat yang luas dan layak untuk menjadi tempat usaha 
  2. Untuk mengembangkan keterampilan dan ide-ide setiap anggota KSM, menjadi sangat penting dalam rangka mempersiapkan anggota KSM menjadi bagian terpenting dalam pengembangan kelompok usaha kedepannya 
Namun untuk pemasaran akan terintegrasi disuatu tempat namun dalam waktu dekat ini menggunakan jaringan Ibu H.Heniandra ke toko-toko. Untuk membantu proses pemasaran BKM Maju Bersama Sedang merancang untuk membuat gerai usaha yang bisa ditempati oleh KSM-KSM dan salah satunya KSM OLah Rasa. Sebagai tindaklanjut atas kegiatan ini, KSM tengah merancang labeling dan ijin usaha guna menunjang usaha kelompok kedepan, untuk itu harapan terbesar ini telah diungkapkan ke BKM. BKM merespon khususnya proses labeling akan ditopang dengan KSM Labeling & Kemasan melalui pemanfaatan BLM Program Pentaskin. 


Alamat Korkot Korkot Kota Pekanbaru : 
Jl. Pepaya No.75 Kelurahan Jadirejo - Kota Pekanbaru 
Kontak Person : 
Hj. HENIANDRA (Ketua KSM) - 085368399943 
KASRAN (Koordinator BKM) - 081275304917 
Penulis : 
RUSMANI SAID, SE (Korkot-1) - 0813195442349 & email : rusmani_p2kp3@yahoo.co.id 
Website KMW Provinsi Riau : 
http://www.kmw1riau.blogspot.com