SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Kamis, 09 Agustus 2012

MAJUKAN SONGKOK MELAYU

Penulis : Meri Eka Putri(Senior Fasilitator Tim 2 - Kota Pekanbaru) - 081365709927

Songkok melayu dan sebuah ide gagasan 
Songkok/peci merupakan tutup kepala yang umum di gunakan di Indonesia, tak kecuali di Riau sebagai bangsa melayu. Perkembangan songkok melayu semakin menurun pamornya, orang-orang senang membeli produk sesuai trend. Untuk itu beberapa ibu rumah tangga di Kelurahan Kedungsari Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru termasuk Yunaidah merasa berkepentingan untuk memajukan kembali produk khas Riau. Melalui KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Melayu, berinisiatif melakukan inovasi pada songkok melayu. Dengan memberikan sentuhan bordir motif melayu telah menambah ragam, dimana umumnya berwarna hitam polos yang menjadi ciri khas. 

Dari bordiran baju menuju songkok melayu 
Melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), KSM Karya Indah Bordir yang beranggotakan 20 orang mendapat pelatihan pada 20 Juni 2012 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA. 2010 sebesar Rp.36.500.000 dan swadaya masyarakat Rp.3.375.000. Pemanfaatan BLM yang dilaksukan KSM menitik beratkan pelatihan bordiran pakaian dan mukena. Usahapun dirintis dengan menggunakan 3 macam benang, dapat menghasilkan mukena. Kisaran harga mukena yang dibuat Rp.100.000 sampai dengan Rp.150.000 tergantung ragam bordir. Lain halnya baju koko dengan bordiran, untuk satu stelnya bisa dihargai Rp.450.000. Setalah berjalan tiga bulan, menyadari betul produk yang dihasilkan tidak kompetitif. Banyaknya ragam dengan produk yang dihasilkan yang sebelumnya sudah ada di pasar menjadi faktor utama. Selain itu mukena dan baju koko yang dihasilakan, ternyata tidak terlalu menarik perhatian konsumen. 
KSM mulai merasa khawatir, usaha yang sudah dirintis tengah memasuki masa sulit dan meyakini tidak akan berkembang dengan baik. Dengan kegundahan Yunaidah dan beberapa anggota KSM berkonsultasi dengan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kedungsari Mandiri, akhirnya mendapat solusi songkok melayu menjadi pilihan. Kesepakatan yang diambil mengingat masih sedikit usaha tersebut digeluti masyarakat di Kota Pekanbaru. Dengan mencoba memberikan bordiran pada songkok yang umumnya polos, memberikan daya tarik dan keragaman ciri khas produk unggulan melayu. 
Dengan merubah nama menjadi KSM Melayu harapan kembali ditumbuhkan, mengangkat bordir bermotif khas melayu tetap menjadi alasan utama. Tidak hanya itu, jumlah anggota semakin diselektif dan terpilih 12 orang yang masih komitmen. Dengan pemanfaatan BLM dari APBD TA.2011 sebesar Rp.19.000.000 dan swadaya masyarakat sebesar Rp.2.000.000 kegiatan pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 23 Maret 2012. Melalui pelatihan ini pula dikembangkan berbagai motif seperti Pucuk Rebung Bersiku Keluang, Kembar Sekotak, Daun Melambai. Pelanggan dapat menentukan sendiri motif yang diinginkan untuk songkok mereka. Menurut Yunaidah “Harga satu songkok dibandrol mulai dari Rp.50.000dan akan terus meningkat sesuai dengan motif ataupun pengerjaan dari bordir dari tingkat kesulitan motif.” 

Proses usaha dan harapan besar pada KSM 
Strategi pemasaran mulai dikembangkan KSM, salah satunya sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekanbaru. Sudah menjadi biasa khususnya hari jumat, setiap sekolah menggunakan songkok sebagai salah satu dari perlengkapan seragam yang harus digunakan siswa. Mengenalkan songkok melayu ternayata tidaklah mudah, hal ini dirasakan betul oleh M.Ridha (Koordinator LKM) “kami ingin ada pihak-pihak lain yang bisa membantu, sehingga songkok ini dikenal dan dapat digunakan di sekolah-sekolah bahkan juga di perkantoran.” 
Selain itu ada hal lain yang lebih penting yaitu songkok yang diberi bordir melayu bisa dihak patenkan. Harapan ini menjadi sangat berarti, songkok menjadi salah satu ciri khas Kelurahan Kedungsari. LKM dan KSM merasa optimis bisa memajukan produk khas melayu. Dengan berbagai upaya terus melakukan perbaikkan, dari segi penampilan, keragaman, kualitas produk dan strategi pemasaran. KSM harus menjadi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang produktif dan membawa manfaat peningkatan ekonomi bagi anggota KSM dan masyarakat Kelurahan Kedungsari. 

Kontak Person :
Alamat KSM Melayu : Jl. Budi Utomo Kel. Kedungsari Kec. Sukajadi - Kota Pekanbaru
Koordinator LKM : M. Ridha - 08127533304
Ketua KSM : Yunaidah - 081371688255

Tidak ada komentar: