SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Sabtu, 10 April 2010

INDIKATOR CAPAIAN IDB (PNPM MANDIRI PERKOTAAN)



Seiring dengan bergantinya sumber pendanaan BLM PHLN PNPM Mandiri Perkotaan, maka indikator keberhasilan program pun bergeser dari World Bank ke IDB. Berikut panduan indikator keberhasilan program :
  1. Sepertiga sasaran kelurahan dalam satu provinsi (KMW) keluar dari keterbelakangan, itu artinya dari 124 kelurahan di Provinsi Riau Minimal 41 kel/desa harus mandiri.
  2. Semua kel/desa minimal 20% kegiatan Infrastruktur yang penting bisa mengatasi permasalahan lingkungan (prioritas), seperti : Sanitiasi, Rumah Layak Huni dll). Kegiatan Infrastruktur berorientasi economic group artinya berorientasi terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi masyarakat, seperti : pasar rakyat dll
  3. Minimal 25% setiap kel/desa sudah melakukan kegiatan peningkatan ekonomi yang terukur terhadap kesejahteraan masyarakat (ketahanan pangan) terorientasi konsep MDG's seperti penurunan tingka gizi buruk dan kesehatan masyarakat
Kedepan tugas kita selaku pendamping, semakin berat dengan adanya targetan minimal 75% KSM yang sudah terbentuk harus terdampingi oleh pendamping (Tim Fasilitator), itu artinya setiap faskel harus menjadi prioritas dampingan selain BKM. Oleh karena itu kemampuan BKM harus mulai mandiri dan memang harus kita siapkan mandiri untuk itu.
Beberapa kajian kita kedepan, ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah kita yang menajdi prioritas capaian dari indikator IDB :
  1. BKM menjadi NETWORKING INSTITUTION (menjadi maker dari jejaring)
  2. Mendorong KSM berjejaring dengan KSM-KSM yg lain atau dengan pihak luar, itu artinya memang sebelumnya kita harus mempersiapkan BKM untuk berjejaring dan akan memudahkan BKM menajdi fasilitasi jejaring KSM dengan KSM atau dengan pihak luar.
  3. Kualitas BKM harus dipersiapkan dengan kondisi yang diharapkan dari Indicator IDB
  4. Kegiatan Infrastruktur berorientasi Economic group dan bukan Lips Service ataupun bagi-bagi rata kegiatan. Begitupun dengan kegiatan Manajemen Keuangan pinjaman bergulir diprioritaskan untuk tidak pembagian rata tetapi sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat dan membangun jejaring dengan pihak luar.
Mudah2n kita kedepan bisa membangun kerjasama dan tentunya harapan kita, capaian indikator menjadi solutif terhadap kinerja berefek semangat profesionalitas....

Tidak ada komentar: