SELAMAT DATANG DI KMW 1 RIAU SILAHKAN FOLLOW TWITTER KAMI @kmw1riau
SILAHKAN KUNJUNGI JUGA TOKO ONLINE KAMI pdua-cafe

Senin, 25 Oktober 2010

HIJAUKAN PEKANBARU MELALUI CGaF

Dalam rangka menghijaukan sekaligus menghasilkan buah-buahan Pemerintah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan Riau Pos, PT. Arara Abadi dan mitra lainnya menggulirkan Program CGaF (Clean, Grean and Fruitfull) dalam pelaksanaanya bekerjasama dengan PNPM Mandiri Perkotaan Kota Pekanbaru. Program CGaF dilaksanakan bertujuan sebagai berikut :
  1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan Program Bersih dan Hijau
  2. Meningkatkan citra baru bagi Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau tidak saja sebagai Kota Bersih, Hijau (penerima Adipura 6 (enam) kali) tetapi juga kota berbuah
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu Meningkatkan Konsumsi Buah masyarakat yang bermanfaat bagi kesehatan dan Mengurangi belanja masyarakat untuk konsumsi buah, karena nantinya buah mudah didapat di sekeliling rumah. 
    Adapun unsur pelaksana dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
    1. Masyarakat dengan Motivator PNPM-Mandiri (program Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri) Kota Pekanbaru, Lurah dan Camat se Kota Pekanbaru
    2. Badan ketahanan pangan dan para PPL-nya (± 24 PPL)
    3. Dinas Pertanian
    4. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
    5. Dinas Pekerjaan Umum
    6. Badan lingkungan Hidup
    7. Bagian SDA (Sumber Daya Alam)
      Sedangkan proses pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dan disepakati antara sponsorship dengan PNPM Mandiri Perkotaan Kota pekanbaru adalah sebagai berikut :
      1. Lounching/Pencanangan, Kamis 28 Oktober 2010
      2. Sasaran : 12 Kecamatan
      3. Setiap kecamatan satu (1) Kelurahan
      4. Setiap Kelurahan satu (1) atau dua (2) kawasan saja
      5. Setiap kawasan bisa merupakan hamparan atau komplek perumahan
      6. Tahap I, setiap kecamatan/kelurahan mendapatkan jatah 500 batang tanaman

      Jumat, 22 Oktober 2010

      MENYULAM HIDUP, LEWAT KREASI TANGAN

      Berbagai potensi dan kreasi nampak bermunculan ketika potensi dan kreasi digali dan dibuka media yang dapat mendorong munculnya potensi dan kreasi. Potensi dan Kreasi yang berkembang di masyarakat merupakan bentuk dedikasi dan kecintaan dalam membentuk profesi mengiringi harapan hidup manusia untuk bisa layak dalam lingkungan masyarakat.
      Potensi dan kreasi seperti diatas, menjadi inspirasi realisasi PJM Pronangkis di Kelurahan Tangkerang Utara Kota Pekanbaru. Melalui pemanfaatan BLM Bidang sosial dilaksanakan “Pelatihan Sulam Pita” yang dilaksanakan beberapa KSM dan salah satunya KSM Berkah Ilahi yang sampai saat ini masih konsisten memproduksi sulam pita di Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya Kota pekanbaru.
      Menurut Koordinator LKM Harapan Madani (Bapak Hendra Gunawan) “Kegiatan ini merupakan satu bentuk dukungan kebijakan strategis LKM dalam mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat khususnya warga miskin, mengingat sebetulnya potensi sulam pita dipunyai oleh Ibu Eva untuk bisa ditularkan kepada ibu-ibu yang lain”.
      Kegiatan pelatihan sulam pita yang dilaksanakan KSM Berkah Ilahi memanfaatakan BLM Tahun 2009 dengan alokasi anggaran dari PNPM Mandiri Perkotaan : 14.000.000 dan swadaya : 1.200.000. Dengan dukungan dana tersebut telah tereaslisasi pelatihan yang diikuti oleh 5 orang yang semuanya ibu-ibu yang masuk dalam kategori warga miskin PS-2. Menurut Ketua KSM (Ibu Eva Zarni) “Kegiatan ini mudah-mudahan dapat membantu ibu-ibu dalam meningkatkan potensi yang ada pada dirinya, mengingat sulam pita ini memerlukan keuleutan, kehati-hatian dan keberanian karena sulam ini sangat rumit sekali”.
      Sampai dengan sekarang KSM ini telah berproduksi beberapa jenis kain sulam pita dengan berbagai ragam dan corak. Untuk pemasaran KSM ini telah beberapa kali mengikuti pameran-pameran, seperti Pekanbaru Expo Tahun 2010 yang diapresiasi oleh masyarakat. Harapan kedepan proses pemasaran yang menjadi kendala selama ini, mendapat perhatian dari pemerintah kota maupun pihak swasta untuk memajukan usaha ini.

      KOORDINATOR LKM HARAPAN MADANI : BAPAK HENDRA GUNAWAN - 081371914880
      KSM BERKAH ILAHI : IBU EVA ZARNI – 081371426675
      (Jl.Kandis Gg.Tanjung No.11 RT.02/09 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya – Kota Pekanbaru)





      Minggu, 17 Oktober 2010

      MEMBANGUN KESEPAHAMAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

      Dukungan semua pihak (pemerintah daerah, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat) merupakan komponen sistem perubahan dan pengembangan dalam pengentasan kemiskinan di Provinsi Riau. Mengingat pentingnya sinergitas tersebut, baru-baru ini KMW Provinsi Riau bersama dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Provinsi Riau dalam rangka "PELATIHAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT" telah melaksanakan kegiatan pelatihan dalam bentuk pemahaman subtansi PNPM Mandiri Perkotaan, sharing pengalaman dan bentuk hasil kegiatan program dalam upaya menarik kesimpulan dalam SWOT tentang Pola Pengembangan masyarakat yang lebih ditekankan sisi pemberdayaan masyarakat pada tanggal 13 Oktober 2010 .
      Untuk itu KMW 1 Riau mendukung upaya jalinan kerjasama ini dengan mengapresiasi berbagi pengalaman PNPM Mandiri Perkotaan, Penempatan Mahasiswa pada Korkot 1 khususnya Kota Pekanbaru untuk praktik lapangan dan keikutsertaan Dosen maupun mahasiswa dalam berbagai kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh KMW.
      Diharapkan kedepan dengan kerjasama ini menjadi titik awal membentuk ikatan bersama dalam penanggulangan kemiskinan dengan dukungan tidak hanya dunia pendidikan tetapi juga steakholder yang lain.




      Sabtu, 16 Oktober 2010

      MEMBANGUN KEKUATAN EKONOMI BARU - PEKANBARU

      Provinsi Riau yang merupakan salah satu daerah kaya di Indonesia merupakan salah satu yang sedang berbenah memajukan daerah melalui pembangunan diberbagai sektor dengan segala dampak yang ditimbulkannya. Seorang ahli ekonomi menggambarkan Riau sebagai wilayah dimana masyarakatnya sedang berada dalam keadaan “turbulensi”, yaitu berlangsungnya berbagai macam perubahan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari mencakup modernisasi, komersialisasi, dan “globalisasi” (Mubyarto, 1992).
      Perubahan tersebut meyakinkan sebuah realitas bahwa kemiskinan merupakan salah satu aspek dari dampak kebijakan pembangunan, dengan berbagai indikator keterbatasan warga miskin dalam mengakses berbagai sumber daya yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan. Untuk itu PNPM Mandiri Perkotaan khususnya di Kota Pekanbaru menangkap fenomena dengan konsep penggalian masalah, program mencoba menjawab seluruh tantangan kemiskinan yang terjadi di Provinsi Riau. Melalui Siklusnya berusaha menggali seluruh potensi baik akar penyebab maupun potensi penanganannya dari tingkat basis menjadi titik alternatif penemuan jati diri warga miskin untuk menyatukan diri membentuk kelembagaan kolektif yang representatif (BKM/LKM) dalam mengoptimalkan social kapital di 58 kelurahan. Berikut beberapa usaha yang telah dirintis bersumber kemampuan ekonomi rumah tangga yang bisa berpotensi membangun kekuatan ekonomi Kota Pekanbaru :

      BUDIDAYA JAMUR (KELURAHAN KULIM)
      KSM Semangat Baru di Kelurahan Kulim melalui budidaya jamur (Bapak Herman selaku Ketua) telah membangkitkan semangat anggota KSM, melalui jamur telah berhasil memasok jamur tidak hanya kebutuhan lingkungan kelurahan tetapi juga telah dipasarkan pada sentra-sentra penjualan (pasar terdekat), menurut Bapak Herman “Pemasaran ke pasar memang bukan target utama kami, melainkan kami tetap ke masyarakat luas yang mengetahui khasiat jamur dan kami sangat kedodoran mengingat produksi kami terbatas dengan kemampuan yang dimiliki sekarang”.  
      (Kontak Person : Bapak SLAMET - 081378702721, Bapak HERMAN - 085271466769 & Bapak IRFAN - 081365028100)



      KERAJINAN ROTAN (KELURAHAN LIMBUNGAN)
      KSM Kreasi Rotan di Kelurahan Limbungan melalui Kerajinan Rotan telah mengayam harapan dan keinginan para anggotanya untuk hidup lebih ditengah-tengah keterbatasan kemampuan yang dimiliki anggotanya yang semuanya perempuan. Menurut Ketua KSM Ibu Elvi Suhendri “Kami menyadari betul keterbatasan kami dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga dan selama ini kami tergantung pada suami dan pendapatan itupun terbatas sedangkan kebutuhan banyak”. Dengan dukungan BKM Sinar Cahaya Limbungan rotan dijadikan sarana mewujudkan keterbatasan menjadi modal perubahan, menurut Koordinator BKM Bapak Sabar “Sebetulnya potensi daerah kami mendukung untuk peningkatan ekonomi masyarakat, namun kita semua disini kesulitan langkah dan seperti apa untuk mengelola tersebut dan kebetulan PNPM Mandiri Perkotaan masuk ke daerah kami. Melalui siklus yang dilaksanakan akhirnya kami semua terbuka semua permasalahan dan potensi untuk maju”
      (Kontak Person : Bapak SABAR – 081365531893 & Ibu ELVI SUHENDRI - 081365454352)



      KERAJINAN TENUN (KELURAHAN SEKIP)
      Kelurahan Sekip dengan LKM Sekip Suar Mandiri membina dan mendukung keinginan KSM Mumbang Nipah yang mengembangkan dan melestarikan Kain Songket Melayu melalui kegiatan Pelatihan bordir, Ibu Sri Muliani sebagai Ketua KSM “Pelatihan bordir ini dalam upaya membangkitkan semangat ibu-ibu agar mau berusaha dalam meningkatkan kemampuan supaya punya penghasilan tambahan bagi keluarganya sekaligus kita melestarikan kekayaan dan budaya Pekanbaru mengingat kita kaya akan motif songket yang menjadi ilham mengembangkan pelatihan bordir”. Lanjutnya “Hasil pelatihan ini kita bisa lihat ada beberapa kreasi kerajinan yang banyak dipesan bahkan kemaren ada pesanan dari Kalimantan dan Alhamdulilah persediaan barang sudah menipis”
      (Kontak Person : Bapak Drs. MIZUTOPO KASMAN - 081365575353)



      KERAJINAN HANDYCRAFT (KELURAHAN SEKIP)
      Lain lagi dengan KSM Karya Indah dengan kegiatan pelatihan Handycraft memanfaatkan potensi yang semua orang tidak mau melakukan, melalui keahliannya Bapak Devi Susita dan anggotanya telah melahirkan beberapa karya terbaik racikan bahan-bahan yang sudah menjadi sampah dengan kreatifitasnya. Menurut Bapak Devi “Kita mencoba memanfaatkan peluang yang ada melalui kerajinan handycraft walau peluang ini memang agak sulit, tetapi gak salah juga kalau kita coba dan kalau disitu ada kemauan pasti ada peluang. Kerajinan ini dikembangkan dengan konsep memanfaatkan limbah-limbah yang sudah tidak dipakai seeprti dari kertas, tanaman, bambu maupun dari buah-buahan yang sudah tidak dimakan. Adapun hasil dari kerajinan ini bisa dilihat ada berbentuk rumah adat, kapal, tanaman maupun pupuk yang terbuat dari buah-buahan yang sudah tidak dimakan”
      (Kontak Person : DEVI SUSITA - 08126805868)



      USAHA MENJAHIT (KELURAHAN KAMPUNG BANDAR)
      Hal serupa KSM Elok dengan kegiatan pelatihan menjahit telah meningkatkan kemampuan semua anggotanya yang perempuan untuk mahir dan ahli menjahit mandiri dalam mengembangkan keahlian menjahitnya. Menurut Koordinator LKM Marhum Pekan Bapak H. Sofyan Hamid “Kegiatan pelatihan ini merupakan realisasi perencanaan PJM Pronangkis yang telah disusun khususnya bidang sosial, Allhamdulilah kita juga sudah bisa bermitra dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dimana kita berharap kedepan PKBM bisa membantu dalam pemasaran produk hasil kegiatan pelatihan ini”
      (Kontak Person : KSM Elok : Jln Merbau No.93 Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru No.Hp : 081276500413/081268445580/085265344905/085278784091)



      KERAJINAN SULAM
      Kelurahan Lembah Damai dengan KSM Cendana yang dimotori Ibu Hasni dengan ibu-ibu dilingkungannya setia merajut benang-benang menjadi satu kreasi kerajinan tenun. Menurut Ibu Hasni “Untung ada PNPM Mandiri Perkotaan, sehingga ide ini bisa direalisasikan dan telah berjalan dan menghasilkan beberapa produk rajutan yang telah dijual sekitar Lembah Damai maupun komplek Perumahan Chevron”.
      Keinginan untuk mengembangkan pasar inilah yang menjadi cita-cita KSM Cendana untuk memperluas pemasaran, mengingat selama ini bersifat penjualan dari rumah ke rumah dan menjadi tidak seimbang antara produksi dan penjualan. Untuk itu berharap KSM Cendana mendapat bantuan sistem pemasaran dari berbagai pihak yang dapat membantu. 
      (Kontak Person : Ibu HASNI - 081365733597)


      Sabtu, 09 Oktober 2010

      PEMBANGUNAN, CAPITAL SOSIAL DAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

      Pembangunan dan social capital merupakan bagian kekuatan dalam mendorong kekuatan dalam membangun bangsa, banyak cerita dan banyak pula sejarah yang membuktikan kekuatan social capital telah mengilhami dan mendorong lahirnya Bangsa Indonesia yang merdeka dan proses pembangunan semenjak di proklamasikan sampai dengan sekarang.
      Pembangunan diletakan sebagai definisi Menurut Easton (Buku Miriam Budihardjo,1985) memberikan pengertian : suatu proses dan akan terkait dengan mekanisme atau kinerja sebagai suatu sistem. Begitu pentingnya social capital secara spesifik Bank Dunia memberikan suatu fokus perhatian dalam pengkajian peranan dan implementasi dari social capital serta kemungkinan kontribusinya dalam proses pengentasan kemiskinan khususnya di negara-negara berkembang. Peranan dan kedudukan social capital dalam aktifitas keseharian masyarakat juga telah dikaji secara lebih intensif oleh para ahli dari berbagai sudut pandang keilmuan antara lain dari perspektif agro-eco system, ekonomi, sosiologi, politik, antropologi dan psikologi.
      Menyadari hal itu PNPM Mandiri Perkotaan melalui konsepsi pemberdayaan menangkap hal itu dengan semangat kebersamaan bisa mengedepankan pembangunan partisipatif keterlibatan seluruh elemen masyarakat dan melalui kelembagaan kolektif berdasarkan nilai luhur masyarakat diarahkan menangkap pentingnya korelasi antara pembangunan dan social kapital tersebut dilihat dari 3 sisi penting yaitu :
      1. Proses Perencanaan ; perencanaan yang dikedepankan PNPM Mandiri Perkotaan adalah sisi partisipatif dengan pelibatan seluruh komponen masyarakat tanpa ada sekat telah membangun citra kebersamaan dalam membangun dan wujudkan mimpi masyarakat melalui konsepsi perencanaan yang dikelolan langsung masyarakat dari tingkat basis sampai dengan tingkat kelurahan yang tertuang dalam PJM Pronangkis Kelurahan. Sisi pembelajaran dari sistem ini mengembangkan prinsip : Partisipasi, transparansi, demokrasi dalam proses belajar menyusun rencana-rencana untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat sesuai dengan persoalan-persoalan yang dihadapi dan pengembangan pola pikir : 1) Masyarakat mampu untuk merencanakan program, 2) Masyarakat mempunyai tanggungjawab untuk perencanaan, 3) Adil bukan beararti bagi rata, tetapi memberikan bantuan bagi yang paling membutuhkan dan 4) Pengembangan program tidak hanya bertumpu pada bantuan pihak luar akan tetapi bisa mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat. Lalu seberapa kuatkah PJM Pronangkis Kelurahan mengakar dimasyarakat?untuk mengukur kekuatan itu, maka dilaksanakan Bazar PJM Pronangkis sekaligus sosialisasi perencanaan kegiatan kepada seluruh komponen masyarakat (Planning Feedback) untuk mengusung dukungan masyarakat terhadap perencanaan yang telah diusulkan oleh masyarakat sebelumnya. Kabupaten Kuantan Singingi yang merupakan salah satu wilayah PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Riau sebuah pembuktian 6 keluraha/desa mampu menyumbangkan 2,7 milyar lebih diantaranya 1) Pasir Emas berupa dana kas Rp. 104.250.000. 2) Sungai Keranji dana kas Rp. 80.000.000,00 dan berupa tenaga yang di rupiahkan senilai Rp. 20.000.000, 3) Sungai Kuning dana kas sebesar Rp. 250.000.000,00 ditambah dengan bantuan alat berat selama 5 tahun senilai Rp. 1 miliar, dari kelompok tani senilai Rp. 1,2 miliar akan di bayar per tahun Rp. 240.000.000 selama 5 tahun dan dari KUD sanggup menyumbang untuk kegiatan Beasiswa sebesar Rp. 12.000.000, 4) Sungai Sirih sebesar Rp. 4.700.000, 5) Pete Baru Rp. 13.000.000, dan 6) Sungai Bawang sebesar Rp. 28.000.000,00. Diatas adalah merupakan salah satu pembuktian (Planning Feedback) dan masih banyak kisah dan cerita seperti di Kelurahan Cinta Raja Kota Pekanbaru melalui kegiatan Bazar PJM Pronangkis mendapat dukungan 2 paket kegiatan pelatihan komputer melalui perencanaan bidang sosial peningkatan SDM senilai 53 Juta dari Hotel Akasia sebagai dukungan pihak swasta terhadap PNPM Mandiri Perkotaan dan masih banyak lagi pembuktian diatas baik di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Indragiri Hilir.
      2. Proses Pelaksanaan Kegiatan ; lalu bagaimana dengan pelaksanaan kegiatan yang dalam PNPM Mandiri Perkotaan lebih dikenal dengan Siklus Pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebagai media pembelajaran skematis partisipatif seluruh komponen dalam merealisasikan perencanaan (PJM Pronangkis). Pelaksanaan kegiatan ini mengembangkan Prinsip Kemasyarakatan : Partisipasi, demokrasi, akuntabilitas, di dalam proses berhimpun/berkel ompok sebagai bagian ‘modal sosial’ dan Pola Pikir : 1) Masyarakat mampu mengorganisasikan dirinya dalam kelompok & 2) Masyarakat miskin dapat dipercaya. Seperti di Desa Sungai Sirih (Kabupaten Kuantan Singingi) dengan kemampuan dan dukungan masyarakat terbangun jembatan 4 m x 5 m x 3 m yang menghabiskan dana 83.174.000, padahal dari PNPM Mandiri Perkotaan hanya mengalokasikan dana 43.500.000, pembangunan jembatan di Desa Sungai Sirih terwujud sebuah jembatan 17 m x 5,5 m dengan menghabiskan dana 83.750.000 dan dari PNPM Mandiri Perkotaan hanya 43.500.000. Mimpi jadi kenyataan itulah yang mendorong dan meyakinkan masyarakat melalui social kapital atas kemampuan dan tekad semuanya bisa diwujudkan : Desa Sungai Kuning melalui suport Bapak Rofi’I yang menjadi donatur terbesar sekitar 26.912.000 menjadi inspirasi warga sekitar untuk ikut berpartisipasi dan bahkan tukang yang dibayar ternyata dengan keikhlasannya pendapatan yang diterima direlakan untuk dihibahkan dalm membantu pembangunan. Kisah inipun merupakan sebagian dari banyak cerita baik di Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Bengkalis dengan mengusung kebersamaan membentuk sistem pembangunan partisipatif.
      3. Proses Kemitraan ; dalam menguatkan kelembagaan yang sudah terstruktur di tingkat masyarakat kelurahan, lalu pertanyaannya bagaimana langkah strategis kedepan setelah proses program dan pendampingan selesai?Untuk menjawab itu tentu berfikir keras bagaimana upaya strategis keberlanjutan sistem yang telah dibentuk dan dibina sehingga mengakar dan menjadi kultur yang baik hidup ditengah-tengah Budaya Melayu yang sangat kental di Provinsi Riau ini. Salah satunya adalah membuat sistem kemitraan (Channeling) yang sudah dirintis oleh PNPM Mandiri Perkotaan sesuai dengan intervensi program selain BLM pada tataran masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya, Sistem Kemitraan dikembangan pada tataran masyarakat yang berdaya menajdi mandiri (sesuai dengan harfiahnya berdiri dengan kakinya tanpa bantuan orang lain) BKM/LKM maupun KSM sudah saatnya mampu untuk memikirkan rencana kedepan dalam keberlanjutan hidupnya. Untuk itu pembukaan akses yang sangat strategis adalah kemitraan baik dengan pemerintah daerah maupun swasta. Penggalangan kegiatan ini telah berjalan seperti di Kota Pekanbaru dengan Dukungan Pemerintah Daerah melalui PP Walikota Pekanbaru No.37 Tahun 2009 telah lahir Program Pentaskin yang telah dimitrakan dengan PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2009 sampai dengan 2010. Tahun 2009 Pemerintah Kota pekanbaru telah menggelontorkan dana Rp.3.150.000.000 untuk 9 BKM/LKM terbaik atau masing-masing mendapat Rp.350.000.000/BKM/LKM dan berlanjut di Tahun 2010 mengalokasikan Rp.275.000.000/BKM/LKM bagi 27 BKM/LKM terbaik ditambah 4 BKM/LKM terbaik pelaksanaan tahun 2009 dengan sasaran penerima manfaat adalah warga miskin PS-2 (PNPM Mandiri Perkotaan). Selain dengan Program Pentaskin ada juga kemitraan dengan Program Gentakin (PKK Kota Pekanbaru), Dinas Tenaga Kerja (Pelatihan Teknologi Tepat Guna), Kegiatan Pembangunan Posyandu yang bermitra dengan PTPN V melalui Program Bina Desa dan yang baru ini kegiatan kemitraan CGAF (Clean, Green and Fruitfull) bekerja sama dengan Pemerintah Pekanbaru, Riau Pos dan PT.Arara Abadi yang bertujuan 1) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan Program Bersih dan Hijau dan 2) Meningkatkan citra baru bagi Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau tidak saja sebagai Kota Bersih, Hijau (penerima Adipura 6 kali) tetapi juga kota berbuah. Selain Kota Pekanbaru kegiatan kemitraan ini dilakukan di Kabupaten Indragiri Hilir dengan Dinas Pertanian (Pemberian pupuk dan bibit tanaman sawit bagi warga miskin PS-2, Dinas Peternakan (Pengadaan bibit ikan bagi warga PS-2) dan Dinas Sosial (Pelatihan Tengkuyuk masing-masing kelurahan mengirim 1-2 orang warga miskin PS-2).
      Dari gambaran 3 aspek proses pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan merupakan sebuah pembuktian benang merah antara pembangunan, kapital sosial dan PNPM Mandiri Perkotaan telah melahirkan inspirasi luar biasa filosofi pembangunan yang meletakan sejatinya pembangunan dan mengakar dalam kultur masyarakat Melayu Riau.

      Proses Perencanaan & Bazar




      Proses Pelaksanaan Kegiatan





      Proses Kemitraan (Channeling)




      PEMBELAJARAN VISI KESEJAHTERAAN

      Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang kaya minyak, namun demikian prosentase kemiskinan masih cukup tinggi, fakta tentang kemiskinan dan pengangguran menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan yang besar akan jasa keuangan (simpan-pinjam) di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah/rumah tangga yang mampu menyajikan pelayanan yang berkualitas bagi rumah tangga dan masyarakat berpenghasilan rendah dengan mekanisme mudah
      Menyadari akan hal itu PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau menyadari betul dan merespon seluruh kebutuhan tersebut, melalui konsep kebersamaan dan modal sosial berupa keeratan hubungan komunitas, nilai, dan budaya menjadi kunci landasan berjalannya EKONOMI BERGULIR.

      PNPM Mandiri Perkotaan Provinsi Riau dari pertengahan 2008 sampai dengan September 2010 telah menggulirkan BLM 2.220.750.000 di 5 kota/kabupaten seperti Pekanbaru, Dumai, Kuantan Singingi, Bengkalis dan Indragiri Hilir yang diterima 934 KSM yang bertujuan untuk mengoptimalkan usaha rumah tangga khususnya warga miskin PS-2. Mekanisme dan proses pinjaman bergulir menjadi proses pembelajaran awal dalam merubah pola prilaku untuk memanage hidup dan keluarga dan membangun kemampuan untuk memberdayakan diri dalam meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan.
      Melalui ekonomi bergulir mendukung masyarakat untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis, untuk itu simpan pinjam menjadi sebuah alternatif dukungan tersebut. Dari kegiatan ini banyak masyarakat yang telah memanfaatkan dana bergulir seperti di Kota Pekanbaru yang telah menikmati usahanya berdagang salah satunya di Kelurahan Kulim dan Kampung Bandar maupun mengembangkan usaha yang telah dirintis seperti di Lembah Damai dengan kerajinan rajutan menjadi salah satu potret hasil pemanfaatan Ekonomi Bergulir.
      Menjadi sebuah cita-cita dengan pembelajaran ekonomi bergulir yang awalnya 500 ribu akan berkembang dan menjadi modal penting bagi seluruh pelaku PNPM Mandiri Perkotaan dalam membuka akses kemitraan dengan permodalan yang lebih besar dan rintisan ini telah dilakukan di Kota Pekanbaru dengan Peraturan Walikota No.37 Tahun 2009 telah dibuka akses melalui BPR dan Bank Riau yang dapat mengakses permodalan sampai 50 juta dengan persyaratan telah memalui proses pembelajaran dalam PNPM Mandiri Perkotaan.
      Melalui perguliran ekonomi PNPM Mandiri Perkotaan telah menanamkan kebersamaan dalam keragaman masyarakat menumbuhkan nilai-nilai budaya lokal mewujudkan sebuah mimpi dan harapan masyarakat dalam mengakses seluruh fasilitas hidup melalui peningkatan kesejahteraan…

      Pemanfaatan BLM Kelurahan Kampung Dalam (Kota Pekanbaru)


      Pemanfaatan BLM Kelurahan Labuhan Baru (Kota Pekanbaru)


      Pemanfaatan BLM Kelurahan Payung Sekaki (Kota Pekanbaru)


      Pemanfaatan Ekonomi Bergulir









      Liputan Riau TV Pemanfaatan BLM Ekonomi Bergulir